16

1.8K 221 184
                                    

Banyak narasi. Mohon dimengerti.

~♥~~♥~

"Hujan" Yoongi meraih tangan Rae Na agar berhenti.

Tatapan keduanya bertemu. Masih dengan tangan Yoongi yang menggenggam.


Berakhir keduanya tertahan di sana. Berteduh di bawah dua atap bangunan. Tak jarang airnya mengenai tubuh keduanya. Sampai harus merapatkan diri pada dinding di belakangnya.

Yoongi sesekali mendapati Rae Na tampak kedinginan. Kedua tangannya terlipat memeluk tubuhnya sendiri. Tak tega, dia pun menarik bahunya agar lebih dekat dengannya.

"Kau kedinginan?"

"Mmm, sedikit"

"Bajumu basah"

"Tak apa"

Yoongi masih bertahan dengan rangkulannya. Hingga terdengar suara petir menyambar. Rae Na yang terkejut hampir saja berteriak keras. Namun, teredam kala tiba-tiba mendapat sebuah pelukan.

Nyaman sekali. Terasa hangat. Sampai-sampai tidak melakukan perlawanan. Dia justru semakin menyamakan posisinya sembari menikmati detak jantungnya yang tak beraturan.

Yoongi semakin mengeratkan pelukannya agar gadis itu tidak terkena tetesan air hujan dari genteng. Membuat Rae Na mendongak hingga tatapan keduanya bertemu.

Satu tangan Yoongi dengan berani membelai wajah di hadapannya. Pikirannya tak terkendali.

"Maaf" gumamnya teramat pelan.

Setelahnya, kecupan di bibir mendarat. Rae Na hanya diam. Beberapa detik kemudian matanya terpejam. Tidak menolak. Faktanya, dia memang menginginkan pria ini.

Mengabaikan hujan, mengabaikan rasa dingin, mengabaikan bajunya yang basah. Yoongi melakukan hal lebih pada ciumannya. Tidak peduli, pikirannya sudah tak terkendali.

Beberapa saat kemudian tautan keduanya terlepas. Namun, tubuh keduanya masih menempel. Kedua tangan Yoongi menjalar di wajah Rae Na yang memerah. Senyumnya sedikit merekah. Senyum yang baru Rae Na lihat. Membuat detak jantungnya semakin berdetak kurangajar.

"Kau boleh marah. Silakan jika mau memukul"

Gadis Jang itu justru menggeleng. Membalas dengan senyum tipisnya. Lalu, memeluknya dengan erat. Menenggelamkan Wajah di bahunya. Yoongi segera membalas. Tak peduli jikapun ini salah. Untuk malam ini, setidaknya biarkan dia begini untuk malam ini.









Hujan mulai reda. Malam pun semakin larut. Keduanya masih berpelukan. Yang membuat Yoongi merasa aneh, tidak ada pergerakan dari gadis didekapannya.

Yoongi menunduk, sekedar melihat wajah gadis yang dicintainya.

"Hei! Bangun!" Sembari berucap, Yoongi mengusak kepala gadisnya.

Gadisnya?

Ya, setidaknya untuk malam ini.

"Bangun. Hujan sudah reda"

Menggeliat dengan lenguhan pelan. Sepertinya, tidur dadakannya begitu nyaman.

"Kau harus pulang"

Lagi-lagi dijawab gelengan. "Bolehkah aku ikut denganmu saja?"

"Tidak. Pulanglah. Sudah malam. Orang tuamu pasti mencari"

"Mereka pasti memarahiku"

"Makanya, kau harus pulang"

Rae Na justru kembali memeluk Yoongi. "Aku ingin begini saja"

"Kau bisa mendapatkannya dengan Taehyung"

Seketika terdiam.

Taehyung?

Maaf, Rae Na sedang melupakan pria Kim yang menjabat sebagai kekasihnya itu.

"Aku ingin denganmu"

Kini Yoongi yang terdiam. Hanya bisa berharap dalam hati.








Dengan tangan yang saling menggenggam, Yoongi mengantar Rae Na kembali ke tempat di mana mobilnya terparkir.

"Aku lapar, tahu?!" Kesal Rae Na karena sedari tadi tidak berhenti di tempat makan.

"Makan di rumah saja. Ini sudah malam"

Benar, karena ini sudah pukul 10 malam. Tapi, keduanya belum juga tiba di rumah.

"Aku ingin makan denganmu. Kalau di rumah aku makan sendiri" Memejamkan mata sejenak. Lalu, melanjutkan. "Aissh! Bahkan aku yang akan dimakan ayahku"

Yoongi tidak menanggapi. Dia hanya menatap wajah kesal disertai panik itu.

"Ayo, makan dulu! Apapun, yang penting makanan"

Rupanya Rae Na mulai berani merengek pada pria Min ini.

"Baiklah"



Membeli dua roti dan dua minuman hangat. Lalu, memakannya sembari duduk di sebuah kursi.

"Hanya ini. Tempat makan sudah banyak yang tutup" kata Yoongi yang baru saja memberikan satu bungkus roti dengan minumnya.

Sederhana, sangat sederhana. Tapi, Rae Na suka. Sangat suka. Rasanya bahkan lebih nikmat dibandingkan makanan mahal yang pernah dia makan.

Setelahnya, Yoongi mengantar Rae Na tepat hingga di samping mobilnya.

"Pulanglah. Hati-hati, jalan licin" pesan Yoongi setelah Rae Na duduk di kursi kemudi.

"Kau juga"

Sesungguhnya, ada rasa tidak rela diantara keduanya untuk berpisah. Tapi, bagaimanapun itu akan sangat konyol jika saling menahan.

"Cepat pergi"

"Aku tahu. Jangan mengusirku"

Menyalakan mesin. Lalu, kembali menatap pria itu. "Yoon?"

Yoongi hanya membalas dengan tatapan. Sementara, Rae Na bukannya menjawab justru menggigit bibirnya sembari menggeleng.

"Aku menyayangimu"







Bersambung~~

Yang nunggu, yg nunggu. Udah ya itu moment ketcup manjiahnya. Kalo gak ngefeel, ya bayangin semenurut halu kalian masing2 ya. 😂😂

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang