27

1.5K 182 95
                                    





~♥~~♥~





Benar, Nyonya Jang ikut Sopir Lee mengambil mobil sang anak. Nyonya Jang juga merencanakan sesuatu untuk anaknya dan pria itu.

"Nanti kau bawa mobil Rae Na, biar aku yang membawa mobil ini" begitu saran Nyonya Jang. Lagipula, ini memang mobilnya.

"Baik, Nyonya"

Tiba di tujuan. Nyonya Jang langsung melihat mobil putri tunggalnya. Beliau pun segera turun diikuti Sopir Lee yang ingin mengambil mobil majikannya.

Seketika, Nyonya Jang miris. Bahkan keadaan pria yang dijadikan selingkuhan anaknya ini jauh dari kata pantas. Dalam hati beliau bergumam. "Rae Na, Rae Na. Bahkan kau tidak pandai memilih. Apa yang kau lihat dari pria seperti ini"

Segera, Nyonya Jang mengetuk pintu yang tertutup itu. Tak lama, pintu pun terbuka. Tampak seorang wanita yang terlihat sedikit lebih tua menatap bingung padanya.

"Maaf-"

Belum sempat Nyonya Min bertanya, Nyonya Jang sudah memotong. "Saya ingin bertemu dengan putra anda"

"putra? Saya punya dua putra"

"Yoongi, Min Yoongi"

"Maaf, nyonya siapa? Ada perlu apa? Ah, iya. Silakan masuk dulu. Akan saya panggilkan anak saya"

Sementara, Yoongi masih merenungi kejadian hari ini. Dia merasa tidak tahu harus bagaimana dengan perasaannya. Diakuinya, dia memang salah telah hadir menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka. Tapi, bukankah cinta tidak seharusnya disalahkan?

"Yoon? Ada yang ingin bertemu denganmu" seru sang ibu dari balik pintu. Sejujurnya, yoongi mendengar suara mobil tadi. Namun, dia abai.

"Siapa, bu?"

"tidak tahu. Ibu Tanya, tapi tidak dijawab"

Setelahnya, Yoongi segera menemui tamu itu. Sedikit terkejut. Karena, wajah nyonya itu mirip dengan Rae Na. dia berpikir pasti ibunya. Nyonya Jang yang tadinya duduk pun langsung berdiri.

"Aku datang, mengambil mobil Rae Na"

"Ya, silakan" jawab Yoongi dengan wajah datarnya.

"Sebenarnya, aku tidak ingin mengurusi hubungan anak muda. Tapi, aku merasa ada yang salah di sini" Nyonya Jang mulai berujar. Sementara, Nyonya Min masih berdiri tidak mengerti. Tadi, beliau juga sudah menawarkan minum. Namun, ditolak.

"Rae Na, Jang Rae Na, anakku sudah punya kekasih. Bahkan mereka sudah merencanakan untuk menikah. Rae Na juga sudah dilamar"

Baik, ini mengejutkan hati Yoongi. Menambah luka yang sudah dia rasa. Namun, dia masih diam. Masih ingin mendengar apa yang ingin dikatakan ibu dari gadis yang dia cinta.

"Jadi, bisakah aku minta padamu? Jauhi Rae Na. Biarkan dia bahagia dengan pasangannya. Aku mohon dengan sangat"

Lalu, Nyonya Jang mengeluarkan sebuah amplop putih dari tasnya. Kemudian diletakkan di meja. "Kau bisa terima ini sebagai gantinya. Maaf, aku melakukan ini seperti dalam drama. Tapi, ku rasa dengan ini semua akan lebih lebih mudah"

Tutur Nyonya Jang memang halus dan kedengaran sopan. Namun, tersirat jelas telah melakukan penindasan. Yoongi jadi geram di sini. Maaf saja, sekalipun dia butuh banyak uang bukan berarti bisa direndahkan seperti ini.

Nyonya Min langsung menggenggam sebelah tangan anaknya. Memberi ketenangan agar tidak bertindak bodoh. Pasalnya, mata Yoongi sudah menggelap.

Yoongi mendekat. Kembali menyodorkan amplop itu. "Maaf, nyonya. Saya mengerti maksud anda. Jadi, tidak perlu dengan cara seperti ini. Jujur saja, saya memang butuh banyak uang. Tapi, saya tidak bisa menerima uang ini. Silakan anda bawa kembali"

"Apa kau merasa direndahkan?"

"Saya tidak berpikir begitu. Tapi, apa yang terjadi pada saya dan putri anda bukan semata-mata karena uang. Jadi, uang ini tidak perlu"

"Kau yakin? Padahal ini bisa untuk membuka toko sendiri daripada harus bekerja"

"Berapapun banyaknya, saya tidak menerimanya. Terima kasih karena nyonya sudah berbaik hati"

"Baiklah" Nyonya Jang menerima kembali amplop itu. "Tapi, aku tetap mohon padamu. Jauhi Rae Na. Ada yang sudah pantas untuknya"

"Saya tidak bisa berjanji. Karena, saya mencintai putri anda"

Melihat sorot mata Nyonya Jang semakin buruk, Nyonya Min segera menengahi. "Baik. Yoongi pasti tahu diri. Saya akan menasihatinya. Maafkan kelancangan anak saya"

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi"

Yoongi dan Nyonya Min pun mengantar ibu Rae Na ke depan pintu.

"Oh, ya. Apa itu bekas pukulan Taehyung?" Setelah bertanya, Nyonya Jang mengambil beberapa lembar uang dari tasnya. "Mungkin ini bisa untuk membeli obat"

"Tidak perlu. Saya sudah mengobatinya"


Selepas kepergian Nyonya Jang, ibu Yoongi langsung jatuh terduduk di sofa dan menangisi anaknya.


"Yoon, apa kau tidak mendengar ibu? Lihat sekarang. Ini yang ibu takutkan, nak. Mulai sekarang jauhi anak itu. Ibu tidak mau, kau semakin ditindas. Ingatlah kita ini siapa"

Sementara di dalam kamar, Joongi hanya bisa mendengar pembicaraan mereka dari awal sampai akhir. Apa serendah ini keluarganya di mata orang-orang? Begitu batinnya.





Bersambung~~

Tripel kan?

Huhuhu

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang