39

1.4K 176 64
                                    






~♥~~♥~





Yoongi bertemu dengan Taehyung?

Apa akan ada adu tinju?

Semoga tidak.

Satu hari sebelum pertunangan diadakan, Taehyung menemui Yoongi di jam makan siang.

"Ini" Taehyung menyodorkan undangan pada Yoongi. "Itu bukan undangan pertunangan. Tapi, undangan pernikahan"

Yoongi yang tadi menatap kertas di tangannya beralih menatap Taehyung.

"Ya, dua minggu lagi kami akan menikah" jelas Taehyung tanpa basa-basi. "Kau bisa datang. Anggap saja hari terakhir kau bisa bertatapan dengan Rae Na"

Masih dengan tatapan datar. Yoongi juga tidak memberi tanggapan.

"Kalau kau tanya kenapa terburu-buru, itu karena aku. Aku tidak ingin, dia terus mengejarmu" jeda sejenak. Lalu, kembali melanjutkan. "Untuk besok, terserah kau mau datang atau tidak. Yang jelas, jangan berharap lebih lagi"











Pukul 11 malam, Yoongi masih terjaga di ruang tamu rumahnya. Haruskah dia datang ke pertunangan itu?

Kuatkah dia melihat orang yang dicintainya disematkan cincin oleh pria lain?

"Tidur, Yoon. Sudah malam" tegur sang ibu.

Yoongi hanya diam. Melihat sang ibu yang mulai duduk di depannya.

"Besok hari pertunangan Rae Na, kan? Kau mau datang?"

"Tidak tahu"

"Lupakan, Yoon. Dia bukan untukmu. Nanti kau pasti dapat selain dia"

"Apa jika keadaan kita tidak seperti ini, dia bisa ku miliki?"

"Yoon, tidak ada yang tahu jodoh seseorang. Siapapun nanti, pada akhirnya juga akan berpisah. Seperti ibu dan ayahmu"

Setelahnya, sang ibu beranjak ke dapur. Membiarkan putra sulungnya berpikir.









Sementara, di kamarnya Rae Na masih menangis diam. Mengingat esok hari. Hari yang seharusnya membahagiakan, justru menyedihkan.

"Yoon, Yoongi, tolong aku"

Ini masih hari pertunangan. Bahkan masih bisa digagalkan. Tapi, rasanya sudah sesulit ini. Bagaimana jika nanti hari pernikahan. Di mana ikatan resmi disematkan. Mengucap janji di hadapan Tuhan. Mampukah? Mampukah Rae Na mengucapkan?









Pukul satu siang, acara dimulai. Taehyung sudah menebar senyum sedari tadi. Terlebih ketika mendapat selamat dari teman-temannya yang hadir. Berbeda dengan Rae Na yang hanya memasang wajah datar dan tatapan kosong.


Atas saran Hoseok, Yoongi akhirnya datang. Dia tiba tepat saat sesi menyematan cincin dimulai. Berdiri di barisan paling belakang para tamu. Namun, masih bisa melihat keduanya dengan jelas.

Taehyung mengambil cincin. Lalu, meraih tangan Rae Na. Tangan yang seolah tak bertenaga. Membuat Taehyung menatapnya lebih dulu.

Matanya berkaca-kaca. Hingga saat taehyung berhasil menyematkannya, satu lelehan dari mata kirinya mengalir.

Kini, gilirannya untuk menyematkan di jari Taehyung. Tangannya bergetar. Tidak terima, sungguh hatinya menolak melakukan ini.

Runtuh sudah. Tak terhindar kedua matanya mengalirkan cairannya.

"Min Yoongi" Seru hatinya.

Saat itu rasanya, Rae Na ingin terjatuh. Jika saja Taehyung tidak segera menahan pinggangnya dan mencium keningnya.

"Kau akan bahagia" batin Yoongi dari hati terdalam.

Setelahnya, dia langsung pergi lagi. Tanpa menghampiri keduanya di depan sana.


Pria Min itu tidak langsung kembali ke tempat kerja. Dia pergi ke makam ayahnya lebih dulu.

"Ayah, gadis yang ku kenalkan padamu sudah bertunangan. Aku kalah. Dua minggu lagi dia akan menikah"

Yoongi menatap dataran di seberangnya. Tempat mereka pernah menghabiskan waktu bersama.

"Ayah, dia sangat menyukai tempat itu. Mungkin mulai sekarang dia tidak akan datang lagi"

Menghela napas dalam. Lalu, memilih pamit dari sana. "Ayah, aku pulang. Aku harus kembali bekerja. Joongi butuh banyak uang. Cicilan rumah juga bank sudah menanti. Ibu juga harus membayar rekening listrik, air dan memenuhi kebutuhan lain. Ayah, mohonkan pada Tuhan agar hidup kita tidak sekeras ini"







Kembali bekerja. Memulai semuanya. Berusaha lupa. Bahwa hatinya masih terluka. Dia langsung membantu temannya mengangkat barang-barang   yang baru saja datang.

"Bagaimana? Lega?"

"Sama saja"

"Kau memberi selamat?"

"Tidak"

"Ck! Itu sebabnya, kau tidak lega. Diacara pernikahannya nanti berikan selamat padanya. Lalu, lupakan dia. Lagipula, kau juga tidak pernah bilang mencintainya, kan?"

"Hmm"





Bersambung~~

Pendek saja.

Panjang deng buatku mah.

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang