10

1.9K 246 102
                                    

Up disisa sisa penghabisan baterai.




~♥~~♥~






"Dia kekasihmu?"

Yoongi bertanya. Keduanya kini tengah jalan santai di sekitar rumah Yoongi.

Tadi, ditengah perbincangan yang menegangkan Yoongi keluar dari dapur. Dia merasa bingung sendiri dengan kehadiran Rae Na di rumahnya. Lalu, dia menuju pintu keluar tanpa menyapa orang yang dilewatinya.

Melihat itu, Rae Na bertanya dan akhirnya memilih ikut dengan Yoongi. Daripada duduk di sini dengan Nyonya Min yang seolah menginterogasinya.

Dengan ragu Rae Na menjawab. "Hmm, begitulah"

"Lalu, pria yang kau hindari itu?"

"Bukan siapa-siapa. Hanya orang yang menyukaiku dan mengejarku. Tapi, aku tidak menyukainya"

"Kenapa?"

"Karena, ada Taehyung yang lebih dulu datang"

"Jadi, kekasihmu itu namanya Taehyung?"

"Y-ya"

"Dia tahu?"

Mengernyit bingung. Rae Na menatap pria di sampingnya. "Tahu apa?"

"Jika ada pria lain yang menyukaimu dan mengejarmu"

"Hmm, dia tahu. Bahkan itu yang sering menjadi masalah dalam hubungan kami"

Mendengar jawaban itu. Sepertinya, Yoongi merasa cukup bersama gadis di sampingnya ini. Akan menjadi tidak baik jika lama-lama bersama gadis yang sudah milik pria lain. Dia tidak mau menjadi orang kesekian yang mengganggu hubungan mereka.

"Pulanglah. Hampir gelap"

"Kau selalu mengusirku" rutuk Rae Na.

"Bukan begitu. Aku hanya tidak ingin ada salah paham"

Sontak, Rae Na kembali menatap pria yang telah diketahui marganya itu dari sang ibu. Salah paham apa maksudnya?

"Maksudmu? Siapa yang salah paham?"

"Tidak. Lupakan. Pulanglah"

"Mobilku masih di rumahmu"

"Ambil dan pulang" Yoongi kembali memerintah dengan dingin. Membuat Rae Na tidak senang.

Tolong, kenapa pria ini selalu menyuruhnya pulang? Sungguh, ini membuat kesal. Maaf, Rae Na tidak punya kesabaran lebih.

"Kenapa?! Kenapa kau selalu menolakku. Entah tawaranku atau keberadaanku. Kenapa?! Apa aku menjijikkan di matamu?! Apa aku ada salah padamu?! Apa yang salah denganku, hah?!"

Sejujurnya, Yoongi terkejut dengan bentakan gadis ini. Terlihat jelas jika dia marah. Namun, inilah Min Yoongi. Dia akan tetap menjaga raut wajahnya.

"Tidak ada yang salah. Hanya saja hatiku yang salah"

Sepertinya, Yoongi salah bicara.

Mata Rae Na menatap tajam. Semakin tidak mengerti dengan pria ini. Kenapa tiba-tiba membawa hati?

"Salah kenapa?! Ada apa dengan hatimu?!"

"Tidak. Tidak apa-apa. Sudah gelap. Aku akan pulang" berlalu begitu saja. Meninggalkan Rae Na yang masih berdiri di sana. Mengendalikan perasaannya yang tengah buruk.














Tiba di rumah, Yoongi masih jalan lebih dulu. Bahkan tidak ada pembicaraan yang menemani mereka. Hingga sekarang Yoongi buka suara.

"Hati-hati" ucapnya. Padahal, Rae Na saja masih berdiri di sana. Belum masuk mobil sama sekali.

"Baru sekarang aku menemukan pria sepertimu"

Gumamnya sangat lirih. Sialnya, dapat didengar oleh Yoongi.

"Seperti apa?"

Rae Na diam. Dia masih kesal. Namun, tidak bisa meluapkan kekesalannya.

"Miskin? Tidak tampan? Tidak punya ayah? Tidak punya masa depan? Tidak berpendidikan? Tidak bisa mengemudikan mobil? Seperti itu?"

Mendengarnya, membuat Rae Na berkaca-kaca. Dadanya terasa sesak mendengarnya. Sungguh, bukan begitu maksudnya. Sungguh, bukan. Dia tidak berpikir jauh ke sana.

"Ya, itu aku. Aku seperti itu"

"Bukan! Bukan begitu!" Bentaknya diiringi air mata yang mengalir. "Bukan. Aku tidak bermaksud begitu"

Suaranya serak. Air matanya semakin lancar mengalir.

"Lalu, apa?"

"Jangan merendahkan dirimu. Aku tidak suka. Jangan katakan itu"

Yoongi menghela napas. Tidak mengerti kenapa jadi seperti ini. Kenapa gadis ini jadi menangis? Keadaan macam apa ini? Kenapa ada rasa tidak tega dan bersalah telah membuatnya menangis? Rasanya seperti melihat ibunya menangis. Hatinya terasa sakit.


"Pulanglah. Maaf, telah membuatmu menangis. Temui kekasihmu, mungkin itu akan membuatmu tenang"

Yoongi memutar badan. Dia ingin masuk ke rumah. Berusaha mengabaikan gadis itu. Meski suara tangisnya makin nyaring terdengar.

Berhenti.

Kenapa lama-lama perasaannya tidak tega?

Beberapa detik berpikir. Yoongi berbalik. Dihampiri lagi gadis itu. Lalu, dipeluk dengan hangat.


"Berhenti menangis. Tenangkan dirimu. Kau harus mengemudi. Jangan sampai kau tidak fokus dan mencelakai dirimu sendiri"



Rae Na membalas pelukan itu. Rasanya nyaman, nyaman sekali. Pelukan ini, dia merasakannya lagi.











Bersambung~~

Ya, pokoknya bayangin aja sendiri kalo orang yg kalian sayang ngerendahin dirinya sendiri. Pasti ada rasa sakit dan nyerinya.

Maaf, mungkin book ini butuh alur yg panjang. Semoga tidak membosankan.

Atau kalian sudah bosan?

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang