23

1.5K 187 87
                                    

~♥~~♥~


Malam, pukul tujuh. Rae Na di antar Taehyung pulang. Meski hanya sampai di depan gerbang dan tidak mampir. Tetap saja Rae Na merasa kesal.

Sialnya, orangtua Rae Na setuju-setuju saja. Justru mereka mendukung. Itu tandanya Taehyung memang bertanggung jawab. Begitu, katanya.

Jujur saja, akhir-akhir ini hubungan mereka tidak sebaik dulu lagi. Sering ribut entah karena apa.

Memutar badan, sudah ada sopir Lee yang membukakan gerbang. Ah, ya. Selain menjadi sopir,  pria paruh baya ini juga bertugas menjaga rumah dan tukang kebun. Beliau hanya menjadi sopir Tuan atau Nyonya Jang saat dibutuhkan saja.

"Paman, ibu dan ayah belum pulang? Apa mereka akan pulang malam?"

"Belum. Saya kurang tahu, nona"

"Paman, tolong bukakan gerbangnya"

Maksud Rae Na, agar gerbangnya dibuka lebih lebar. Setelahnya. Anak itu langsung berlari masuk ke kamarnya. Buru-buru meraih kontak mobil yang ada di meja dan kembali berlari keluar.

Melihat Rae Na masuk mobil miliknya, Paman Lee langsung bertanya. "Nona mau kemana?"

"Mau cari makan dengan teman" jawabnya sembari melajukan mobilnya.

Tidak, curiga. Karena nonanya memang seperti itu. Beliau sudah tidak heran lagi.

Melaju cepat menyusuri jalanan. Tujuannya sekarang hanyalah menemui pria Min itu. Pria yang beberapa hari ini tidak dia temui.

Sayangnya, Taehyung yang baru saja keluar dari sebuah toko melihatnya. Hafal benar dengan mobil yang baru saja melaju.

"Sial!"









Jika di bilang merindukan gadis itu. Ya, Yoongi merindukannya. Membuat otaknya bertambah kacau.

Pria itu berjalan pelan untuk pulang. Sesekali dia akan menunduk. Lalu, kembali mendongak sembari menghela napas lelah.

Ya, lelah karena pekerjaan. Juga menghadapi keadaan.

"Ayaaah!"

Selalu, dia akan memanggil ayahnya jika merasa tidak baik. Meski dia tahu, sang ayah tak akan menemuinya.

Karena, yang menemuinya justru seorang gadis yang sudah berdiri berlawanan arah dengannya.

Selang beberapa saat, gadis itu langsung berlari menubruk pria itu. Senyumnya terurai begitu lebar.

"Yoon? Aku rindu, sangat"

Yoongi membalas pelukan itu dan bertanya lembut. "Sedang apa kau di sini?"

"Bertemu denganmu, tentu saja"

"Bagaimana jika Taehyung tahu?"

"Tidak akan"

Dengan lembut Yoongi membelai dan mengecup kepala gadis di dekapannya. Membuat sang gadis semakin nyaman dan terbuai.






Kemudian, keduanya duduk di sebuah kursi yang tidak jauh dari sana. Namun, Yoongi terlihat berbeda dari biasanya. Wajahnya terlihat sangat kacau dan lelah. Menyadari itu, Rae Na pun bertanya.

"Yoon, ada masalah?" Tangan Rae Na terulur mengusap pipi kiri pria itu dengan tangan kanannya.

"Tidak ada" jawabnya sambil menatap gadis di sampingnya.

Melingkarkan tangan di pinggang Yoongi, kepalanya di sandarkan pada bahu. "Katakan padaku. Ada apa? Jangan membuatku takut"

"Sungguh ingin tahu?"

"Emm"

Menghela napas lebih dulu sebelum mengatakannya. Rae Na pun siap mendengarkan.

"Ini hari kedua adikku ujian. Sebentar lagi dia akan lulus. Butuh uang jutaan untuk masuk universitas. Aku juga harus membayar tagihan bank dan cicilan rumah bulan ini. Belum lagi, adikku akan liburan setelah ujian selesai"

"Berapa juta yang kau butuhkan? Aku bisa membantu" sahut Rae Na sambil menegakkan tubuhnya. Lalu, menatap lekat pria yang lebih dulu menatapnya.

"Aku tidak memintamu. Ini tanggung jawabku"

Rae Na menggeleng. "Tidak apa-apa. Berapa? Katakan! Aku akan memberikannya padamu"

Yoongi menangkup wajah gadis yang menawarinya. Memberikan senyum tipis yang selalu  dinanti gadis Jang itu. Sejujurnya, dia ingin melihat senyum lebar dari bibir pria itu. Tapi, sejauh ini belum juga dia dapatkan.

"Terimakasih. Tapi, itu tidak perlu"






Buugghh!

Tiba-tiba tubuhnya di tarik berdiri dan pukulan telak mengenai sudut bibirnya hingga sedikit mengeluarkan darah.

Di tempatnya, Rae Na yang terkejut pun reflek berdiri. "T-Tae?"

Taehyung langsung mencekal pergelangan tangan gadis di dekatnya. "Pulang!" Interuksinya dengan dingin. Namun, dijawab dengan gelengan pelan.

"Sudah lupa apa yang ku katakan, huh?!" Sindir pria Kim itu dengan sinis.

"Tae, aku belum mau pulang"

Dengan paksa Taehyung menarik tangan gadisnya. "Masuk!" Perintahnya lagi setibanya di depan mobil sang gadis.

"TIDAK!" Bentaknya sembari menepis tangan Taehyung.

"Masih ingin dengan pria itu, hah?!"

"YA!"



Hampir saja Taehyung melayangkan kekerasan pada gadis di depannya. Membuat gadis itu berkaca-kaca. Berakhir hanya mengambang.

"Mengertilah" akhirnya suara Taehyung melembut.

"Tae, ayo ak-"

"Aku tidak akan melepaskanmu. Ingat itu. Sekarang masuk. Aku akan menghubungi seseorang untuk mengambil mobilku"

Rae Na semakin ingin menangis. Dia menatap pria Min yang hanya menyaksikan mereka. Hati kecilnya berharap Yoongi akan menahannya. Namun, pria itu hanya diam dengan tatapan datar.






Bersambung~~

Bisa dabel tidak ini?

Yeee happy 1st anniv buat book ini. 27 okt-27 nov.

Terimakasih kalian semua.

Lavyu somas.

Semoga kalian tidak bosan.

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang