Judulnya pas sama waktu upnya wkwkwk. Gaes, kalau aku lama up tagihin aja ya❤
Aku mau bantara soalnya. Hari rabu si, cuma preparenya dari sekarang hehehe.
.
.
.
.
.
.
.Sepulang berlibur di pantai, Kiana tidak pernah melunturkan senyumannya. Bahkan saat mau tidur seperti sekarang pun Kiana masih saja tersenyum, "Anak Papa kenapa senyum terus sih?" Tanya Doyoung sembari membetulkan selimut untuk Kiana.
"Kiana seneng kita bisa liburan bareng Pa. Apalagi tadi ada tante Raina," Doyoung tersenyum tipis mendengar kejujuran sang anak.
Ya, tadi Kiana merengek pada Raina supaya wanita itu tidak pergi jauh-jauh darinya dan ikut berpiknik bersamanya juga Doyoung. Awalnya Raina menolak karena tidak enak dengan Doyoung. Tapi karena Kiana sudah terlanjur menangis, akhirnya Doyoung mengiyakan kemauan sang anak yang ingin Raina terus bersama mereka.
"Kamu sama bang Aksa emangnya udah kenal lama sama tante Raina?"
Kiana mengangguk, "Kita ketemu di TK waktu nunggu Papa jemput aku sama bang Aksa. Waktu itu tante Raina di kejar-kejar om-om botak Pa."
"Oh ya? Terus?"
"Terus tante minta tolong kita supaya nggak ngasih tau om botak di mana tante ngumpet."
Doyoung mengelus kepala Kiana lembut, "Yaudah, kamu sekarang tidur ya? Liat tuh, bang Aksa aja udah tidur," Kata Doyoung sambil menunjuk ranjang Aksa yang berada di sisi lain.
Kiana mengangguk, "Kia mau cium Papa dulu," Pintanya.
Doyoung menundukan wajahnya supaya sang anak bisa dengan mudah menciumnya.
Cup!
Satu kecupan kecil Kiana daratkan di kening Doyoung. Membuat pria bergigi kelinci itu tersenyum hangat. Doyoung bangun lalu mematikan lampu kamar anaknya dan menyalakan lampu tidur untuk si kembar.
"Assalamualaikum," Doyoung mengernyit bingung saat mendengar suara perempuan yang tidak asing mengetuk pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam. Sebentar Mah," Balas Doyoung sambil membuka pintu rumahnya.
Irene langsung masuk begitu Doyoung membukakan pintunya.
"Mamah kesini sendir---"
"Assalamualaikum abang!" Jungwoo tiba-tiba datang dari belakang Irene sambil membawa banyak kotak pizza.
"Waalaikumsalam. Doyoung kira Mamah datang sendiri."
"Yakali Jungwoo ngebiarin perempuan secantik Mamah Irene ini pergi malam-malam sendiri. Bisa habis di omelin Papah Taehyung Jungwoo," Kata Jungwoo sambil terkekeh, "Oh iya, si kembar mana? Jungwoo beliin mereka pizza pake gaji pertama Jungwoo nih bang."
"Telat Woo, mereka baru aja tidur."
Wajah Jungwoo berubah melas, "Yaudahlah, Jungwoo taruh di dapur aja pizzanya," Katanya sambil membawa beberapa kotak pizza itu ke dapur.
"Bener kamu mau berhenti jadi dosen Young?" Tanya Irene sambil duduk di sofa yang berada di ruang tengah. Malam ini ia berniat menginap di rumah Doyoung karena merindukan cucu-cucunya. Toh Taehyung juga sedang ada tugas di luar kota. Jadi agar tidak kesepian ia datang kemari.
Doyoung ikut duduk di samping mertuanya, "Iya Mah. Rencananya Doyoung mau buka restoran."
Irene hanya mengangguk. Ia tidak mungkin melarang keinginan menantunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA ; Kim Doyoung [END✔]
FanfictionSequel dari Dosen ; Kim Doyoung "Keira masih hidup. Nggak mungkin kalau Doyoung menikah lagi Mah, meskipun itu permintaan anak-anak," -Kim Doyoung Highrank #2 in Lia (23/11/2019) #2 in KimDoyoung (23/11/2019)