[30] Nama?

8.5K 936 126
                                    

.
.
.
.
.

"Untung mukanya nggak mirip kamu Kei," Celetuk Irene saat menggendong cucu ketiganya.

Keira yang tengah disuapi buah oleh Doyoung mendelik, "Kalau mirip Kei kenapa emang Mah? Makin cakep tau."

"Dih pede. Kalau mirip kamu, yang ada mukanya si dedek jadi pasaran."

"Mirip Jungwoo ya Mah," Jungwoo tiba-tiba saja datang lalu merangkul Irene.

"Widih udah sadar lo?" Tanya Keira. Jungwoo pingsan hampir tiga jam lamanya. Entah itu pingsan, atau memang pria itu tidur sekalian.

"Payah banget kamu, liat orang lahiran aja pingsan," Sindir Irene.

Jungwoo mengerucutkan bibirnya, "Jungwoo tuh nggak bisa liat teh Keira kesakitan. Apalagi sampai berdarah-darah gitu. Nggak bisa deh pokoknya. Makanya tadi pingsan."

"Terus kalau Raina nanti lahiran gimana?" Tanya Keira menggoda adik laki-lakinya itu.

"Ya gue temeninlah. Yakali gue ngebiarin Raina berjuang sendiri buat ngelahirin anak kita," Balas Jungwoo dengan pedenya.

Irene berdecih, "Mimpi! Sah aja belum kalian," Ledeknya, "Makanya, cepet nikahin Raina, ntar keburu direbut---"

Jungwoo menutup mulut Irene dengan kedua tangannya, "Jangan sebut namanya Mah. Jungwoo lagi nggak mau denger."

"Iya iya."

"Assalamualaikum," Ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Keira.

"Waalaikumsalam," Jawab mereka serempak.

"Abaaang," Pekik Keira senang saat melihat Dongpyo datang bersama Ryujin.

Dongpyo berlari dan langsung mencium tangan Doyoung dan Keira, "Anak Papa tambah tinggi aja nih," Ucap Doyoung dengan bangganya.

"Gimana nggak tinggi Mas, hampir tiap hari dia ikut basket," Kata Ryujin memberitahu keseharian putranya.

"Bagus itu Pyo. Biar nggak pendek kayak uncle Jungwoo," Ujar Irene.

"Mah ya Allah. Kalau lagi nggak gendong dedek, Mamah udah aku suruh keluar dari sini," Ucap Jungwoo frustasi yang membuat orang-orang di sana tertawa.

"Tante, aku mau gendong dedek bayinya boleh nggak?" Tanya Ryujin yang dibalas anggukan Irene.

Ryujin perlahan menerima bayi laki-laki itu, "Ih ganteng banget. Liat deh Bang," Ryujin menundukan sedikit tubuhnya supaya Dongpyo bisa melihat.

"Mirip Aksa ya Bun," Kata Dongpyo.

"Mirip Pyo juga loh dikit," Tambah Keira.

"Hehe iya Mah."

"Assalamualaikum!" Ucap Kiana yang baru saja datang bersama Taehyung dan Aksa. Mereka bertiga sudah datang dari tadi sebenarnya. Hanya saja Kiana ingin makan tadi. Lalu Taehyung mengajak kedua cucunya untuk makan di kantin, "Abaang Pyo," Kiana berlari memeluk Dongpyo.

Ketiga kakak beradik itu langsung saja asik bermain di pojok ruangan. Dengan Kiana yang sesekali memamerkan adik barunya pada Dongpyo.

PAPA ; Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang