[9] Ini Cinta?

9K 1K 163
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Doyoung mengusap wajahnya dengan kasar, "Astagfirullah. Kenapa lo jadi gini sih Doy?!" Pria itu membentak dirinya sendiri karena kesal telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

"Ya Allah maafkan hamba karena sudah menyentuh orang yang bukan muhrim hamba," Doyoung mengingat-ngingat perbuatannya kepada Raina tadi. Ia juga merasa bersalah pada wanita itu karena sudah sembarangan menyentuhnya dan mengira dirinya sebagai Keira.

Kalau saja Aksa tidak meneriaki Doyoung tadi, pasti pria itu masih memeluk Raina dan menganggap gadis itu sebagai istrinya.

"PAPA!" Teriakan Aksa membuat Doyoung tersadar dan melepaskan Raina dengan cepat.

"Astagfirullah," Doyoung membelalakan matanya kaget saat sadar siapa gadis yang ia peluk, "M-maafkan s-saya Raina. Saya tidak sengaja."

Raina hanya menunduk. Gadis itu menggeleng pelan, "Nggak apa-apa Pak," Katanya tanpa menatap Doyoung, "S-saya pamit pulang aja ya? Saya nggak enak udah ganggu waktu Bapak masak. Assalamualaikum," Tanpa mendengar jawaban Doyoung, Raina pergi begitu saja meninggalkan rumah Doyoung.

"Lo harus minta maaf Doy sama Raina," Doyoung meyakinkan dirinya untuk kembali meminta maaf pada Raina. Tapi pria itu ingat kalau ia tidak tahu di mana sekarang Raina berada. Ia bahkan tidak tahu di mana tempat tinggal Raina.

Pria itu mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Raina. Tapi panggilan itu tak kunjung diangkat.

Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di apartemen Raina-apartemen Raina itu banyak-Gadis itu hanya melirik ponselnya yang berdering tanpa minat untuk mengangkatnya.

Raina menatap dirinya di cermin. Matanya terlihat sedikit sembab karena menangisi Doyoung.

Iya Doyoung. Raina baru menyadari perasaannya kalau ia memang jatuh cinta pada sosok Doyoung.

Memang seharusnya perasaan ini tidak pernah ada. Tapi Raina sendiri tidak bisa mencegahnya. Rasa ini hadir begitu saja tanpa dipinta.

Tapi Raina sadar diri. Doyoung itu sudah memiliki istri dan anak. Bahkan pria itu sangat mencintai istrinya meskipun sudah enam tahun ini Keira tidak sadarkan diri. Raina juga semakin sadar kalau dirinya tidak ada apa-apanya dibanding Keira saat melihat bagaimana Doyoung yang memeluknya tadi dan terus mengucapkan nama Keira bukan Raina.

"Kenapa sih? Kenapa lo harus naro perasaan ini sama Pak Doyoung?!" Raina memukul-mukul dadanya berulang kali sambil menangis.

Gadis itu tidak tahu kenapa ia bisa mencintai Doyoung. Apa karena ia sering menghabiskan waktu bersama Doyoung? Atau karena Doyoung yang selama ini membantu Raina untuk berubah sampai wanita itu memutuskan untuk menutup kepalanya dengan hijab seperti sekarang?

Entahlah. Yang pasti, hati Raina sudah jatuh pada sosok pria beristri, yaitu Doyoung.

Raina berusaha mengatur napasnya yang tak beraturan karena menangis. Wanita itu menarik napas berulang kali dan mengeluarkannya, "Pokoknya lo nggak boleh ngebiarin perasaan ini terus tumbuh Rain. Lo harus sadar, Pak Doyoung itu udah punya istri. Dan dihatinya cuma ada nama Keira, bukan Raina," Raina meyakinkan dirinya untuk tidak membiarkan perasaaan yang dinamakan cinta itu terus tumbuh. Karena jika itu terjadi, Raina akan menghadapi masalah yang lebih besar.

PAPA ; Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang