[29] Baby!

9.6K 1K 173
                                    

.
.
.
.
.

Jantung Doyoung berdegup cepat saat melihat beberapa perawat masuk ke dalam ruang bersalin Keira. Pria itu masih menunggu di luar ruangan, karena belum diizinkan masuk oleh sang dokter.

"Mukanya tegang amat Bang kayak lagi nahan BAB," Celetuk Jungwoo sambil tertawa pelan karena melihat wajah khawatir Doyoung, "Santuy aja. Abang taukan teh Keira itu wonderwomen? Nggak beda jauhlah sama Mamah. Sama-sama kuat."

Doyoung menghela napasnya. Pria itu mencoba untuk tenang tapi tidak bisa. Ia sangat menghawatirkan keadaan Keira di dalam sana.

Tadi pagi, Keira mengeluh sakit perut pada Doyoung. Dengan sigapnya Doyoung langsung membawa wanita itu ke rumah sakit. Takut-takut Keira akan melahirkan. Dan benar saja, begitu di periksa, Keira memang akan segera melahirkan.

"Suaminya pasien yang mana ya?" Ujar salah satu perawat.

"Saya dok!"

"Saya dok!" Doyoung menatap tajam Jungwoo saat adik iparnya itu ikut-ikutan mengajukan diri. Jungwoo menunjukan deretan giginya kearah Doyoung, "Mau liat Bang. Boleh ya? Jungwoo mau nyemangatin teh Keira."

Doyoung menghela napasnya lalu mengangguk, "Kita berdua boleh masuk nggak sus?"

"Boleh. Lagipula pasien belum akan melahirkan. Pembukannya belum lengkap," Perawat itu mempersilahkan Doyoung dan Jungwoo masuk ke ruang bersalin.

Begitu masuk, mata Doyoung langsung berkaca-kaca karena melihat Keira tengah memejamkan matanya sambil menahan sakit diatas brankar, "Assalamualaikum sayang," Ucap Doyoung yang membuat Keira membuka matanya.

Keira tersenyum tipis, "Waalaikumsalam."

"Tuhkan bang, lagi sakit masih sempet-sempetnya senyum," Ujar Jungwoo yang langsung dibalas pelototan oleh Keira.

"Emangnya teteh harus apa? Teriak-teriak? Ngabisin tenaga tau," Balas Keira.

"Udah dong Kei, jangan ribut dulu sama Jungwoo," Ucap Doyoung yang sampai sekarang masih terlihat tegang, "Mas aja udah nggak kuat ngomong nih. Lemes liat kamu kayak gini."

Jungwoo dan Keira terkekeh pelan, "Nggak usah tegang banget gitu kali. Aku kan udah pernah ngelahirin sebelumnya."

"Ya tapikan beda. Waktu lahirin si kembar lewat operasi caesar, dan lagi aku nggak nemenin kamu secara langsung kayak gini," Kata Doyoung, "Kei, ini pertama kalinya kamu lahiran normal. Makanya Mas khawatir banget."

Doyoung meraih tangan Keira, "Pokoknya nanti kalau kamu kesakitan, kamu boleh jambak Mas. Atau mau jambak Jungwoo juga boleh."

"Dih kok jadi Jungwoo juga sih bang?" Jungwoo menggeleng cepat, "Awas ya teh kalau sampai jambak rambut Jungwoo. Nanti Jungwoo sumpahin anaknya mirip Jungwoo waktu keluar."

"Enak aja! Yang bikin kan gue sama Mas Doyoung. Nggak lucu kalau tiba-tiba keluar mirip lo," Ketus Keira.

Doyoung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lelah. Ia tidak mengerti bagaimana Keira bisa setenang ini. Sedangkan dirinya benar-benar tidak bisa tenang. Bahkan rasanya untuk pipis saja sulit bagi Doyoung karena saking tegangnya.

"Aw...Aw..." Keira meringis saat rasa sakit diperutnya kembali datang.

Dokter dan perawat yang berada di ruangan itu langsung menghampiri Keira dan kembali memeriksa keadaan wanita itu.

PAPA ; Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang