Pagi itu Chanyeol pergi ke rumah orang tuanya dan menitipkan Jackson disana. Hanya sebentar. Ia akan menemui Jongin atau biasa ia panggil Kai yang kemarin mengatakan ada kalau ada yang ingin menjadi pengasuh anaknya. Dia tidak ingin Jackson mengacaukan dengan kembali menolak diberikan pengasuh. Meskipun Jackson awalnya menangis dan enggan ditinggal, akhirnya ia setuju jika diberikan hadiah berupa mainan baru. Tentu saja, Chanyeol setuju dengan permintaan tersebut.
Chanyeol pun pergi ke tempat dimana Kai tuliskan dalam pesan Whatsaap. Kai bilang, kalau dia sudah bersama dengan orang yang akan menjadi pengasuh anaknya itu. Ia merasa gelisah dan penasaran untuk melihat calon pengasuh anaknya. Meskipun ragu dengan keputusan ini, Chanyeol ingin memberikan kesempatan pada pengasuh pria tersebut.
Pikiran-pikiran negatif mulai menghantui Chanyeol. Ia membayangkan pengasuh itu sebagai seorang pria bertubuh besar, kasar, dan mungkin memiliki sifat yang tidak cocok untuk merawat anak kecil. Ketidakpastian dan kekhawatiran mulai memenuhi pikirannya. Chanyeol merasa bahwa Kai benar-benar bisa membuatnya gila dengan keputusannya memberikan pengasuh pria.
Mobil Chanyeol berhenti di sebuah restoran yang tidak terlalu ramai. Di dalamnya, Chanyeol melihat beberapa orang yang berada di sana. Ia masuk ke dalam dan mulai mencari keberadaan Kai.
"Chanyeol!" panggil seorang pria di pojok restoran sambil melambaikan tangan. Chanyeol melihat Kai berada di sana bersama dua orang pria lainnya. Ia mengenali satu di antaranya sebagai Kyungsoo, dan ia sangat yakin bahwa yang lain adalah pengasuh yang direkomendasikan oleh Kai.
Chanyeol berjalan menuju tempat duduk mereka dan duduk di salah satu kursi kosong. Pandangannya tertuju pada sosok pria asing yang sedang duduk di depannya. Ia mencoba mempelajari penampilan dan ekspresi pria tersebut, mencari tahu apakah dia akan cocok menjadi pengasuh untuk Jackson.
Pria pengasuh itu terlihat tenang dan ramah. Dia memiliki senyuman hangat di wajahnya, dan matanya penuh dengan kebaikan. Pria tersebut tampak bersahaja dalam penampilannya, tetapi ada kepercayaan diri yang terpancar dari sikapnya. Chanyeol merasa ada kehangatan yang menyejukkan saat melihat pria tersebut.
'Dia bukan pria bertubuh besar berkulit tebal' monolog Chanyeol dalam hatinya sambil masih memandangi pengasuh itu yang kini tersenyum manis padanya.
Chanyeol merasa terpaku melihat senyuman yang ditujukan kepadanya. Hatinya berdebar kencang, dan sensasi getaran yang tak terduga melintasi tubuhnya. Pengasuh tersebut memikat hatinya dengan kecantikannya, meskipun sebagai seorang pria. Kulitnya tampak putih, bersih, dan terlihat lembut, seakan-akan sedikit sentuhan akan membuatnya lecet. Wajahnya terpancar keindahan dan kedamaian yang membuat Chanyeol merasa tenang.
'Sial! kenapa dia manis sekali' umpat Chanyeol dalam hati.
Meskipun terpesona, Chanyeol mencoba mengalihkan perhatiannya dari kecantikan pengasuh tersebut. Ia ingin memfokuskan diri pada diskusi dengan Kai.
"Jadi dia pengasuh itu?" tanya Chanyeol sambil melirik orang di samping Kyungsoo.
Kai mengangguk dengan senyuman. "Benar, dialah yang akan menjadi pengasuh Jackson. Namanya... hm... siapa tadi? Aku lupa," kata Kai sedikit tergagap.
Byun Baekhyun," ucap Kyungsoo, memberitahu nama pengasuh tersebut. "Dia Baekhyun, teman dari temanku. Dia bilang ingin bekerja apa saja, termasuk menjadi pengasuh" lanjut Kyungsoo.
Chanyeol mengangguk dan kembali memperhatikan Baekhyun. Ia melihat bahwa Baekhyun tampak diam dan cenderung pemalu, hanya sesekali tersenyum jika ditatap oleh Chanyeol. Hal ini membuat Chanyeol merasa sedikit aneh.
"Hm... Dia memang agak pemalu. Tapi aku yakin dia memiliki kemampuan kerja yang bagus," ujar Kyungsoo, yang sepertinya menyadari ketidaknyamanan Chanyeol saat melihat Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionBaekhyun menjadi pengasuh anak Chanyeol karena istri pria itu telah meninggal saat melahirkan. Namun, karena sebuah kejadian menyakitkan Baekhyun mengandung anak Chanyeol yang sama sekali tidak mencintainya. Yah, status mereka tidaklah lebih, hanya...