Note : "Cetak miring" untuk flashbacknya Chanyeol.
17 Tahun Kemudian
Baekhyun terbangun dari tidurnya dan mendapati sang adik masih tertidur dengan pulas. Pria munggil itu tersenyum lalu mengusap-usap kepala bocah perempuan yang tidur disampingnya dengan lembut.
Baekhyun merasa sangat kasihan kepada sang adik karena sejak lahir sudah tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Yah, ibunya meninggal saat melahirkan sang adik. Byun Baekhee, tidak pernah mendapat kasih sayang itu. Bahkan dari ayah sekalipun.
Sang ayah juga kerap memukuli Baekhee beberapa kali saat ia tidak ada dirumah. Perlahan air mata Baekhyun menetes. Namun, kini ia tidak tahu harus bersyukur atau tidak karena sang ayah yang juga kerap memukulinya itu...seminggu yang lalu telah menemui ajal. Orang tua itu meninggal karena stroke.
Baekhyun juga tidak tahu bagaimana kejadiannya. Saat itu dia sedang bekerja dan sang ayah sendirian dirumah karena Baekhee juga sedang sekolah.
"Eunggg~ kakak?" lenguh Baekhee sambil membuka kedua matanya dengan berat karena masih sangat mengantuk.
"Bangun...kau tidak sekolah memangnya, hum?" tanya Baekhyun sambil mencubit kecil pipi adiknya yang akhir-akhir ini tampak pucat. Jujur Baekhyun sangat mengkhawatirkan keadaan Baekhee yang juga sering mimisan dan menggigil. Bahkan ada benjolan kecil di leher anak itu. Baekhyun ingin sekali memeriksakan Baekhee ke dokter. Tapi, ia masih belum punya cukup uang. Uang hasil bekerjanya selalu habis untuk keperluan sehari-hari.
Baekhyun menghembuskan napas panjang 'Apa aku bisa melakukannya, eomma?'
Aku bisa melihatmu, meski kau tak di hadapanku
Aku merasakanmu, bahkan jika kau tak mengatakan sepatah kata pun
Karena aku percaya padamu, meski aku cemas sekalipunBaekhyun bekerja serabutan. Jadi pendapatannya pun juga tidak tentu. Kadang ia bekerja sebagai pelayan restoran, sales, dan hari ini ia mendapat job untuk merangkai bunga disebuah acara pernikahan.
Baekhyun tidak pernah diangkat sebagai karyawan tetap karena kondisi kesehatan Baekhyun yang kurang. Dia mudah lelah. Alasannya karena rahim yang ada dalam tubuhnya mengharuskan ia tidak boleh bekerja terlalu berat. Dan hal itu membuat Baekhyun kurang mendapat kepercayaan dari para bosnya yang akan mengangkatnya sebagai karyawan tetap. Tapi tentu saja Baekhyun tidak menceritakan tentang rahim itu. Tidak kepada siapapun termasuk Baekhee.
"Hari ini kepala Baekhee pusing sekali kak" ucap Baekhee lirih dan seketika membuat Baekhyun khawatir.
"Benarkah? Lalu kakak harus bagaimana? Hari ini kakak ada kerjaan, tapi kakak tidak mungkin meninggalkanmu sendirian" ucap Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca.
Baekhee tersenyum lalu memeluk kakaknya "Baekhee tidak apa-apa kok dirumah sendirian. Kakak bekerja saja, hum? Bukankah kakak janji akan membelikanku baju princess?"
Baekhyun tetap saja masih khawatir. Tapi ia memang tidak punya pilihan lain, uang tabungannya pun sudah mulai menipis.
"Yasudah kalau begitu, kakak akan bersiap-siap. Nanti kakak buatkan bubur" ucap Baekhyun lalu pergi meninggalkan Baekhee.
.
.
Hari ini akan menjadi hari yang sangat berharga untuk Chanyeol. Yah, dia akan menikah dengan Rose pada akhirnya. Mereka melangsungkan pernikahan di Daegu. Entahlah, itu yang Chanyeol inginkan.
Chanyeol memandang dirinya sudah mengenakan tuxedo didepan kaca. Terlihat sangat tampan dan mempesona.
"Kau benar-benar tampan, sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionBaekhyun menjadi pengasuh anak Chanyeol karena istri pria itu telah meninggal saat melahirkan. Namun, karena sebuah kejadian menyakitkan Baekhyun mengandung anak Chanyeol yang sama sekali tidak mencintainya. Yah, status mereka tidaklah lebih, hanya...