Chanyeol meninggalkan ruang makan dan menuju ke kamarnya untuk melihat keadaan Baekhyun.
"Apa kau berpikir meraka benar-benar melakukannya semalam?" kata Lucas yang berbisik kepada Mark.
Doyoung yang bisa mendengar, kembali memukul kepala kedua anak itu "Pikiran kalian perlu di cuci dengan sikat!"
"Aku kan sudah tidak membahasnya, hyung... nih si Lucas nih! Aku malah yang dipukul" kesal Mark sambil mendengus dan mengusap-usap kepalanya untuk ke sekian kali.
"Ini semua gara-gara kau! Aish... aku berangkat dulu lah!" gerutu Mark pada Lucas yang sedang menatapnya dengan bodoh.
Setelah itu Mark pun pergi meninggalkan tempat makan dan bergegas berangkat sekolah.
"Kenapa semua orang menyalahkanku?" tanyanya dengan wajah tak berdosa.
.
.
Chanyeol melihat Baekhyun berbaring di atas ranjang yang menutupi hampir seluruh tubuh munggil dari pria itu. Dia kemudian berjalan mendekat dan duduk di pinggiran kasur dekat dengan Baekhyun.
Baekhyun yang sedari tadi tenggelam dalam pikirannya seketika terkejut ketika merasakan pergerakan kasur. Dia menatap Chanyeol dengan tajam dan bibir yang mengerucut, menandakan dirinya sedang marah. Mungkin?
"Kanapa kau sama sekali tidak ada pembelaan? Lihat! Sekarang mereka salah paham kan?" kata Baekhyun dengan nada kesal.
"Memang aku harus mengatakan apa?" tanya Chanyeol yang entah ingin menggoda atau memang tidak tahu letak kesalahannya.
"Seharusnya kau membantuku menjelaskan bahwa semalam diantara kita tidak terjadi apa-apa. Kita hanya berbagi kasur. Itu saja!"
Chanyeol mengercitkan kening "Apa kau yakin kita hanya berbagi kasur? Kau tidak ingat semalam?"
Baekhyun seketika terdiam dan kebingungan. Dia tidak mengingat apapun dan sekarang dia merasa khawatir. Mungkinkah semalam ia bercinta dengan Chanyeol? Ah! Tidak-tidak! Lubangnya bahkan tidak sakit sama sekali.
Baekhyun terus berusaha untuk mengingat kejadian semalam. Tapi tetap tidak menemukan sesuatu yang aneh. Ketika masuk ke kamar, dia langsung tertidur semalam. Chanyeol tidak mungkin melakukan itu ketika dirinya tidur kan? Sungguh! Dia tidak merasakan sakit dimanapun.
"Aku melakukannya dengan pelan agar tidak menyakitimu" ucap Chanyeol yang seakan bisa membaca pikiran Baekhyun.
"Apa? Me-melakukan apa?" tanya Baekhyun dengan gugup sekaligus was-was.
"Seperti yang kau pikirkan saat ini. Aigoo, kau benar-benar tidak ingat? Kau menggodaku semalam dan itu membuatku gila"
Baekhyun mengercitkan keningnya tidak mengerti "Apa yang kau bicarakan?!" ungkapnya dengan nada kesal.
Chanyeol pun lantas tersenyum smirk lalu mendekatkan wajahnya pada Baekhyun yang sontak membuat sang empu memundurkan tubuh.
"Aku merindukanmu, Chanyeol-ah... ayo kita melakukannya dengan pelan" bisik Chanyeol setengah mendesah tepat ditelinga Baekhyun yang membuat bulu kuduk siapa saja yang mendengarnya jadi meremang.
Baekhyun sungguh geli merasakannya. Dia pun dengan refleks mendorong tubuh Chanyeol menjauh "Menyingkir dariku! Ak-aku tidak mungkin mengatakan itu!"
"Apa salahnya mengaku sih, Baek?"
"Mengaku apa? Aku bahkan tidak mengingatnya"
Chanyeol menghembuskan napas panjang "Terserahlah, jadi... bagaimana kalau kita melakukannya sekarang saja?" ucapnya dengan wajah mesum yang kemudian kembali mendekatkan tubuhnya pada Baekhyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/204531870-288-k95586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side | CHANBAEK #COMPLETED
FanficBaekhyun menjadi pengasuh anak Chanyeol karena istri pria itu telah meninggal saat melahirkan. Namun, karena sebuah kejadian menyakitkan Baekhyun mengandung anak Chanyeol yang sama sekali tidak mencintainya. Yah, status mereka tidaklah lebih, hanya...