Chanyeol masih duduk didepan ruangan Baekhyun hampir dua jam lamanya sejak kepergian pria itu. Dia merenungkan apa yang harus ia perbuat selanjutnya. Haruskan dia mengejar Baekhyun? Tapi, dia tidak tahu bagaimana perasaannya terhadap pria itu. Terlalu aneh jika ia mengejar-ngejar Baekhyun hingga pria itu ikut bersamanya.
Chanyeol tidak mencintai Baekhyun! Dia hanya ingin menebus kesalahannya dengan bertanggungjawab atas bayi yang pria itu kandung. Dan ternyata Baekhyun menolaknya. Bukankah, itu berarti ia harus berhenti mengejar pria itu?
Chanyeol menyakinkan dirinya agar tidak peduli lagi dengan Baekhyun. Namun, selalu saja muncul perasaan untuk tidak mengabaikan Baekhyun dalam hatinya. Dia menjadi sangat frustasi, karena itu hampir dua jam dia berperang dengan pikirannya sendiri.
Wajah Chanyeol benar-benar terlihat seperti orang yang sedang stress. Dia menjabak rambutnya dengan kuat karena merasakan pening dikepalanya.
'Sudahlah Chanyeol~ apa yang kau pikirkan! Dia sudah menolakmu! Tidaklah kau harus menjadi bodoh karena dirinya bukan? Pikirkan saja pekerjaanmu besok, dan kembalilah segera ke Seoul'
Chanyeol mencoba menyakinkan dirinya kembali. Dia tidak boleh memikirkan Baekhyun terus-menerus. Pria itu menolak pertanggungjawaban darinya. Bahkan tawaran untuk menikah sekalipun. Bukankah ini sudah berakhir? Tidakkah pengorbanannya sudah cukup?
"Baiklah, semua sudah berakhir! Aku akan kembali pulang. Kuharap pilihanmu tepat Byun Baekhyun" ucap Chanyeol pada dirinya sendiri lalu beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah sakit itu.
Chanyeol pun kembali ke Seoul dengan pesawat karena sekertarisnya memberitahu besok ada meeting mendadak. Dia tidak yakin besok akan berjalan lancar, karena saat ini pun Baekhyun masih menghantui pikirannya. Dan ia mencoba setiap kali teringat pada Baekhyun, dia akan segera menepis dan memikirkan hal lain. Meskipun kadang itu tidak berhasil. Sialan!
.
.
Hari semakin sore dan Baekhyun belum mendapatkan kontrakan baru. Dia masih mencoba untuk mencari yang lebih murah dan tidak begitu butuk. Dia sadar harus bisa menggunakan uangnya dengan baik.
Baekhyun kini beristirahat sebentar di taman. Dia mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya yang berkeringat. Dia sangat lelah setelah berjalan kesana-kemari mencari kontrakan.
"Aku harus segera mendapat kontrakan sebelum malam" ucap Baekhyun pada dirinya sendiri lalu menghembuskan napas lewat mulut.
Baekhyun melihat ponsel yang baru ia beli tadi. Tidak mahal, tapi cukup berguna utuknya mencari kontrakan.
"Semoga yang terakhir ini cocok" ucap Baekhyun lalu beranjak dari taman itu dan mencari halte bis untuk ia pergi ke alamat kontrakan terakhirnya.
.
.
Baekhyun bernapas lega karena pada akhirnya ia sampai dikontrakan itu. Dia melihat kondisi bangunan tua yang terlihat seperti rumah biasa didepannya dengan miris. Lagi-lagi ia menghembuskan napas panjang, dan setelah itu masuk ke dalam sana.
"Permisi..." ucap Baekhyun ketika memasuki pintu masuk kontrakan itu.
"Ah iya, silahkan masuk" jawab seorang wanita tua dari dalam sana yang beberapa saat kemudian muncul sosoknya.
Baekhyun terkejut melihatnya. Wanita tua itu adalah nenek yang sebangku dengannya saat dikereta waktu itu. Dia pun segera menunduk untuk memberi hormat "Saya yang bertanya di aplikasi tadi" ucapnya yang seketika membuat wanita tua itu manggut-manggut.
Wanita tua itu berjalan ke arah Baekhyun untuk melihat lebih jelas, dan ia pun sama terkejutnya dengan Baekhyun beberapa saat tadi.
"Kau yang dikereta itu?" tanya wanita tua itu yang diangguki oleh Baekhyun. "Jadi kau ingin mengontrak disini?" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side | CHANBAEK #COMPLETED
Fiksi PenggemarBaekhyun menjadi pengasuh anak Chanyeol karena istri pria itu telah meninggal saat melahirkan. Namun, karena sebuah kejadian menyakitkan Baekhyun mengandung anak Chanyeol yang sama sekali tidak mencintainya. Yah, status mereka tidaklah lebih, hanya...