Pagi itu, Chanyeol keluar dari kamarnya setelah mendengar suara berisik dari arah dapur. Dia menemukan Baekhyun sedang sibuk memasak sesuatu di sana. "Oh, ayolah... baru jam empat pagi!" batin Chanyeol. Meskipun terkesan sangat kagum dengan dedikasi Baekhyun yang begitu rajin, Chanyeol merasa sedikit khawatir. "Yah, memang baik sih, tapi apakah perlu sepagi ini?" gumamnya dalam hati. Dia tidak bisa membayangkan siapa yang akan memiliki selera makan sepagi ini.
Chanyeol memijat pelan kepalanya, merenungkan perilaku Baekhyun. Ia kemudian mendekati pria itu dan duduk di kursi makan. Sepertinya Baekhyun masih belum sadar akan kehadirannya.
"Eekhhmm," Chanyeol berdehem dengan lembut untuk menarik perhatian Baekhyun. Tentu saja, upaya tersebut berhasil. Baekhyun langsung terkejut dan tampak sedikit panik saat menyadari kehadiran Chanyeol. Chanyeol merasakan keinginan untuk tertawa melihat ekspresi lucu Baekhyun pada saat itu.
"Eum... ma... maaf, tuan, sarapan anda belum siap" ucap Baekhyun dengan suara yang sedikit gemetar, sambil menundukkan wajahnya. Ia terlihat agak malu dan canggung.
Chanyeol tersenyum kecil. "Aku tidak sedang ingin makan," ujarnya dengan ramah.
Baekhyun mendongakkan kepala setelah mendengar perkataan Chanyeol. "Lalu?" tanyanya dengan rasa penasaran.
"Aku terbangun karena mendengar suara berisik dari dapur. Dan ternyata itu kau yang sedang memasak," jawab Chanyeol, yang mengundang reaksi terkejut di wajah Baekhyun.
"Ma.. maafkan saya telah membangunkan anda," ucap Baekhyun sambil membungkuk beberapa kali.
Chanyeol benar-benar tak bisa menahan rasa gemas menghadapi Baekhyun. Ia merasa perilaku pria itu sungguh menggemaskan. Tunggu sebentar, Park Chanyeol!! Apa yang kau katakan ini!
Chanyeol merutuki pikirannya yang menyatakan bahwa Baekhyun menggemaskan dan imut. Tidak, tidak! Terdengar sangat salah kaprah! Chanyeol tidak mungkin merasakannya!
"Kau tidak perlu meminta maaf, tapi mengapa memasak begitu pagi. Aku berangkat kerja jam tujuh nanti, tahu?" ujar Chanyeol, mencoba mengalihkan perhatian dari kekacauan dalam pikirannya.
Baekhyun menggigit bibir bawahnya, dan itu hanya membuat Chanyeol semakin kacau.
'Oh, tidak! Berhenti lakukan itu, Baekhyun!' Chanyeol memarahi dirinya sendiri di dalam hati ketika melihat aksi Baekhyun. Ia dengan cepat memalingkan pandangan dan berbicara lagi.
"Besok jangan lagi masak terlalu pagi, ok?" lanjut Chanyeol, matanya menghindari Baekhyun. Oh, Tuhan, apa yang sedang kulakukan?
Chanyeol hanya memandang Baekhyun sejenak saat pria itu menganggukkan kepala.
"Baiklah, karena sudah terlanjur, kau lanjutkan saja," kata Chanyeol dengan nada campuran antara pasrah dan sedikit tertawa. Ia beranjak dari kursi dan mulai berjalan ke ruang tengah.
"Sekali lagi, saya minta maaf, Tuan," ucap Baekhyun dengan nada sungguh tulus.
Chanyeol tidak menjawab. Ia hanya melanjutkan perjalanannya ke ruang tengah dan menyalakan televisi. Sementara itu, Baekhyun kembali sibuk dengan aktivitas memasaknya.
.
.
Sekitar pukul lima, Baekhyun akhirnya menyelesaikan masakannya. Ia segera membersihkan seluruh rumah, mulai dari mengelap perabotan hingga mengepel lantai.
Chanyeol telah memperhatikan Baekhyun sejak tadi. Meski televisi di depannya menyala, pandangannya tidak mampu berpaling dari pria itu. Ia merasa heran mengapa Baekhyun sangat rajin, berbeda dengan pengasuh sebelumnya.
Baekhyun kini sedang membersihkan meja di depan televisi yang juga berada di depan Chanyeol. Ia sangat fokus dengan pekerjaannya. Pandangan Chanyeol terus terpaku pada Baekhyun, yang tengah sibuk mengelap meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionBaekhyun menjadi pengasuh anak Chanyeol karena istri pria itu telah meninggal saat melahirkan. Namun, karena sebuah kejadian menyakitkan Baekhyun mengandung anak Chanyeol yang sama sekali tidak mencintainya. Yah, status mereka tidaklah lebih, hanya...