#15 kisahcinta dari 5.31rb cerita
6 Nov 2019~selamat membaca~
"Pandu," Lukman terkejut saat melihat Pandu sedang berjalan mendekat ke arahnya. Ia langsung melepaskan rangkulannya di punggung Aden dan menggeser sedikit tubuhnya, menjaga jarak dari lelaki itu.
Aden dan Lukman langsung berdiri dari duduk untuk menyambut kedatangan Pandu.
Aden mengerutkan kening, heran melihat wajah Lukman yang seperti sedang ketakutan saat melihat Pandu sudah berada tepat di hadapannya. Laki-laki itu menoleh ke arah Pandu, ia juga menjadi bingung melihat wajah Pandu sangat tidak bersahabat saat menatap Lukman.
"Kamu udah sampe Ndu?" tanya Aden. Namun tidak mendapat tanggapan dari Pandu.
Pandu masih menatap tajam ke arah Lukman dengan punggung naik turun dan napas memburu. Sepertinya ia sudah benar-benar dibakar api cemburu lantaran melihat adegan rangkul antara Lukman dengan Aden.
Semua itu berawal dari Pandu yang sudah mengetahui tujuan Lukman sebelumnya. Jika tidak mengetahui hal itu, mungkin Pandu tidak akan semarah ini.
Perasaan cemburu terkadang bisa membuat orang sulit mengendalikan emosi dan tidak bisa berpikir jernih. Yang ada di pikiran Pandu hanya keinginan untuk melampiaskan segala kemarahannya.
"Pap... Pandu gue mau minta maaf sam—" ucap Lukman gugup.
"HALAH TAI!" Potong Pandu dan kepalan tangannya melayang, mendarat tepat di pipi kiri Lukman. Pukulan yang sangat kuat hingga Pandu sendiri sampi membunguk dan tubuhnya terhuyung.
Apalagi dengan Lukman, selain terkejut karena mendapat serangan yang tiba-tiba, tubuhnya sampai hampir jatuh kehilangan keseimbangan. Mulutnya meringis menahan sakit, dan telapak tangannya memegang pipi yang baru saja mendapat pukulan dari sahabatnya.
Lukman mengekerjap-kerjabkan mata, menghilangkan rasa pusing akibat hantaman.
"Astaga! Pandu! Kamu kenapa?" Aden benar-benar terkejut, ia langsung menengahi dan memeluk sambil sedikit mendorong tubuh Pandu supaya menjauh dari Lukman.
"LEPASIN GUE!!" Bentak Pandu, ia berusaha menyingkirkan tubuh Aden yang sedang memeluknya. "Dia itu berengsek!! Dia itu tai!!" Pandu mengumpat sambil menatap Lukman dengan sorot mata penuh kemarahan.
"Jangan gitu Pandu, kalau lagi ada masalah kan bisa diomongin baik-baik, berantem malah bikin masalah jadi ribet," bujuk Aden masih memeluk tubuh Pandu.
Lukman hanya bisa diam sambil terus memegangi wajahnya yang mulai membengkak. Darah segar terlihat mengalir di ujung bibirnya.
"Kalian kan temen," imbuh Aden mencoba mengingatkan.
"Dia bukan temen gue! Lu nggak ngerti," potong Pandu, jemarinya menunjuk-nunjuk ke arah Lukman.
Emosi Pandu tidak bisa dikendalikan, ia tidak sadar dengan apa yang sudah ia lakukan. Bahkan ia tidak peduli jika apa yang ia perbuat sedang menjadi tontonan banyak orang.
Dalam hitungan detik, semua anak-anak yang baru saja berangkat sekolah terlihat sudah berkumpul mendekati Pandu, Aden, dan Lukman. Mereka ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.
Aldo, Jonathan, Alex, dan juga Roby berlari dengan menerobos sekerumunan murid-murid yang sedang menyaksikan kejadian itu. Mereka bertiga langsung mendekap Pandu yang masih ingin terus mendekati Lukman.
"Ada apa Pandu?" Tanya Jonathan sambil memegangi lengan Pandu.
"Dia itu tai, busuk...!" Umpat Pandu. "Lepasin gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CASM {Mamang Cilok}
Novela JuvenilSampul; deerlu794 Lengkap sampai TAMAT Cuma penjual Cilok kok. kebetulan aja dia ganteng. Disukai sama remaja anak orang kaya cuma dia cowok juga. Pastinya gak mau dong penjual ciloknya kan normal. Gimna sih perjuangan anak orang kaya buat dapetin m...