Diplay MVnya, Virzha.
Cinta mati tiga.~selamat membaca~
"Kenapa tiba-tiba lu berubah pikiran? Bukannya lu kemaren kabur habis lu nonjok gue." Entahlah, meski sangat senang dengan pernyataan Aden, tapi Pandu masih belum yakin. Ada sesuatu yang ia rasa seperti mengganjal di hatinya.
"Udah Pandu, aku teh beneran minta maaf. Kan aku udah bilang, aku nyesel." Aden menghela napas panjang sebelum akhirnya ia melanjutkan. "Yaudah sekarang biar kamunya puas, kamu boleh gantian mukul aku."
"Nggak perlu," tolak Pandu. "Gue nggak mungkin nyakitin lu. Gue sayang sama lu." Suara Pandu terdengar sangat tulus. Tiba-tiba saja bola matanya berkaca.
Aden mengulurkan tangannya, ibu jarinya menyentuh pelupuk mata Pandu lalu mengusap air matanya yang hampir jatuh. "Kamu nggak pantes nangis."
Ini pertama kalinya Aden melihat Pandu mengeluarkan air mata. Tiba-tiba dadanya terasa sangat sesak. Ia merasa bahwa air mata Pandu diperuntukan hanya untuk dirinya. "Pandu yang aku kenal tu enggak kayak gini. Pandu yang aku kenal itu kuat, di takutin sama temen-temen."
"Lu belum tau, gue nggak sekuat yang orang liat. Lu tau kan? Gak ada yang sempurna di dunia ini. Semua pasti punya kekurangan. Orang yang kuat pasti punya titik kelemahan. Dan titik kelemahan gue, itu elu." Aku Pandu dengan tulus.
Bola mata Aden melebar, mulutnya terbuka. Ada rasa nyeri yang menjalar di dalam hatinya. Pengakuan Pandu membuat ia menjadi serba salah. Mendadak ia merasa ragu melanjutkan niatnya.
Aden menghela napas lembut. Namun semua sudah terlanjur, setidaknya ia bisa memberikan kebahagian untuk Pandu walaupun tidak bisa membalas cintanya.
"Gue nggak bisa kalo udah menyangkut lu, gue lemah," lanjut Pandu. "Gue juga nggak tau kenapa gue bisa sayang banget sama lu."
Bibir Aden mencoba tersenyum, tapi tipis. Ia kemudian menggenggam pergelangan tangan Pandu. "Yaudah sekarang kamu kasih tau sama aku. Apa kamu lagi sakit?"
"Lu beneran peduli sama keadaan gue?"
Berdiri dari duduknya, Aden berjalan mengitari meja mendekati Pandu dan duduk di dekatnya. "Aku kan sayang sama kamu, jelas aku perduli."
"Tapi kenapa lu jadi berubah gini sih?" Pandu menoleh ke arah Aden yang sudah duduk di samping sambil merangkul pundaknya. "Lu nggak lagi mainin perasaan gue kan?" Selidik Pandu.
Aden mendengus lelah, rasanya sulit sekali meyakinkan Pandu supaya percaya padanya. Aden membusungkan dada, lalu memukul dadanya sendiri sebanyak dua kali seraya berkata, "belahla... dadaku."
Akhirnya tingkah konyol Aden sukses membuat bibir Pandu tersenyum, meski masih ada sisa air di matanya. Menggunakan punggung tangan Pandu menghapus air matanya sendiri. "Bisa aja lu. Nggak cocok."
Lalu dengan sangat lembut telapak tangan Aden mengusap puncak kepala Pandu. "Yaudah sekarang kasih tau sama aku, apa kamu lagi sakit?"
![](https://img.wattpad.com/cover/199497763-288-k244229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CASM {Mamang Cilok}
Novela JuvenilSampul; deerlu794 Lengkap sampai TAMAT Cuma penjual Cilok kok. kebetulan aja dia ganteng. Disukai sama remaja anak orang kaya cuma dia cowok juga. Pastinya gak mau dong penjual ciloknya kan normal. Gimna sih perjuangan anak orang kaya buat dapetin m...