⚠️Warning⚠️
Untuk front italic buat cerita di part sebelumnya atau flashback ya.
Karena di part ini lebih banyak flashback.
"Berikan berkas-berkas itu." Suruh Romy. Aidan langsung ngeluarin berkas-berkas penting itu dari dalem rompinya. Aidan pake mode slow motion yang bikin Romy geram.
Romy mulai narik pelatuk yang bikin Rayn sama Aidan merem. Mereka langsung berdoa di dalem hati supaya pas mati mereka masuk surga.
Aidan langsung naro beberapa berkas itu di atas meja.
DOOORRR!....'
"AIDAN!!."
"Tetep sadar Dan. Terus buka mata lu."
.
.
.
Denger suara tembakan plus suara Rayn bergema di dalem rumah utama keluarga Altezza, Bella sama yang lain langsung panik, mereka langsung buru-buru dateng ke sumber suara.
"BAJINGAN GILA!." Teriak Rayn yang langsung nyerang Romy.
"Angkat tangan!." Teriak polisi yang udah ada di ruang keluarga. Beberapa polisi itu langsung borgol tangan Romy supaya belut licin yang satu itu ga kabur lagi. Sementara beberapa polisi lain nahan Rayn yang masih berusaha buat nyerang Romy.
"Tangkap dia pak." Perintah Teguh. Sahabat Fano yang satu itu dapet tugas buat ngelapor ke polisi tentang kasus ini.
"Ri, Rey gotong Aidan ke kamar." Suruh Adnan. "Bell kabarin dokter pribadi papa." Bella, Rey, Fahri langsung laksanain apa yang Adnan suruh.
Sedangkan Rafi. Dia bingung harus apa. Dia cuma bisa ngeliat semua kejadian itu.
"Saudara Romy Sastranegara. Anda kami tangkap atas kasus pengedaran narkoba dan bisnis gelap yang anda lakukan. Lebih baik sekarang anda ikut kami ke kantor karena untuk kali ini anda tidak akan bisa lolos lagi." Ucap polisi yang lagi nodong senjata ke arah Romy.
Polisi-polisi itu langsung bawa Romy buat keluar dari rumah utama keluarga Altezza. Romy langsung dipaksa masuk kedalam mobil polisi yang udah ada beberapa polisi didalamnya.
"Saudara Teguh. Anda diminta untuk segera ke kantor polisi untuk dimintai keterangan." Ucap salah satu polisi.
"Baik pak." Sahut Teguh.
"Terimakasih atas kerjasamanya. Saya akan meringkus semua tersangka yang terlibat dalam bisnis gelap ini." Lanjut polisi itu. Gak lama beberapa polisi tadi keluar dari dalem rumah yang di barengin sama semua orang sewaan Romy. Mereka semua udah diborgol satu-persatu dan langsung dibawa masuk ke dalem mobil polisi.
Setelah beberapa menit, 3 dokter pribadi Fano yang emang udah lebih dulu di suruh buat dateng ke rumah itu pun sampe. Mereka langsung ngecek keadaan Aidan yang masih pingsan dengan perban seadanya di betis bagian kirinya. Itu Fahri sama Rey yang perban, makanya gak jelas.
Adnan, Ednan, Rey, Rayn, Bella, Rafi, Fahri, serta Om Teguh cuma bisa berharap cemas di ruang keluarga. Mereka mau masuk tapi ga boleh sama dokternya. Dokternya tau kali ya kalo Fahri suka ngerusak suasana. Jadi dokternya juga was-was. Hehe.
Mereka sebenarnya udah tau kalo nanti bakal ada yang luka. Tapi mereka ga tau kalo yang luka itu Aidan dan sampe separah ini.
Selang beberapa menit salah satu dokter keluar dari dalem kamar Aidan. Dokter itu langsung nyamperin Adnan, Ednan sama Bella. "Adnan yang mana ya?." Tanya dokter Hamid. Dari dulu dokter Hamid ga pernah bisa bedain yang mana Adnan yang mana Ednan.
KAMU SEDANG MEMBACA
unbelievable family ll (Diary Bella)
HumorBella POV. Perasaan gua tinggal satu atap sama makhluk Zimbabwe a.k.a bajingan gila a.k.a Abang Abang manjah gua itu ya gimana ya?, Mau di bilang sedih tapi bahagia, mau di bilang seneng tapi keselnya sampe ke ubun-ubun. Tapi intinya si gua bahagia...