Part 03 ; Broken

4.3K 195 3
                                    

Created by faniii_332




"Gio, sudah bangun? Ayo sarapan dulu nanti telat lho sekolahnya." Ucap Nenek begitu hangat.

Gio keluar kamar dan menuju meja makan untuk sarapan bersama Nenek.

"Makan yang banyak, biar kuat." Ucap nenek, tersenyum.

"Iya, Nek. Iya, hahaha." Sahut Gio, tertawa.

Setelah selesai makan, Gio pun pamit untuk berangkat ke sekolah.

"Nek, Gio berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum." Ucap Gio berpamitan, seraya ia mencium kedua tangan neneknya.

"Hati-hati di jalan, belajar yang rajin, jangan lupa punya teman dan bawa kesini." Ucap nenek sembari tertawa menggoda Gio.

"Ish nenek apasih?! Oke deh." Gio pamit dan melambaikan tangan pada neneknya.

Sudah lumayan jauh dari rumah Neneknya, Gio baru sadar kenapa ia jalan kaki. Ternyata, motornya ada diparkiran sekolah.

"Cih, kenapa gue bisa lupa sih, bikin susah aja. Arghh cewek-cewek sialan itu." Gio menggerutu karena ia lupa.

"Untung rumah nenek gak jauh dari sini, untung juga gak telat. Eh motor gue?!" Ucap Gio dalam hati.

Gio pun berlari menuju parkiran dan motornya ada di sana.

Tak lama, bel pun berbunyi dan pelajaran segera dimulai. Gio berlari menuju kelas, tatapannya dingin. Sekelilingnya pun sudah biasa dan tidak ada yg berani menegurnya.

***

Pelajaran selesai, dan bel pulang sekolah pun berbunyi.

Bel pulang sekolah

Gio langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil motornya.
Hari ini Gio memutuskan untuk pulang kerumah karena hatinya sudah mulai tenang berkat Neneknya.

Sebelum pulang Gio mampir dulu ke sebuah restoran dan membeli  nasi goreng kesukaan Mamanya.
Gio yakin pasti mamanya belum makan karena sibuk mencari nafkah untuk keluarga, sedangkan Papanya hanya bisa menghambur-hamburkan uang untuk berjudi dan membeli minuman keras.

Gio mengendarai motor dengan santai sambil menikmati hembusan angin pagi yang menerpa wajah tampannya.

Ciiittttt

Tiba-tiba Gio menarik rem secara mendadak karena ada gadis berlari ke tengah jalan.

Gio menatap kesal ke arah gadis itu yang masih sibuk mengelus-ngelus bulu anak kucing itu tanpa mempedulikan lingkungan di sekitarnya.

Gio berkali-kali membunyikan klakson motornya hingga membuat gadis itu menatap Gio lalu berdiri sambil menggendong anak kucing itu.

"Minggir lo!" ketus Gio.

Gadis itu tidak membantah perkataan Gio dan mengikuti apa yang diperintahkan nya.
Gio langsung menancap gasnya dan meninggalkan gadis itu yang masih diam berdiri di tepi trotoar.

***

Tidak perlu menunggu waktu yang lama akhirnya Gio sampai juga dirumah.

Baru saja Gio membuka pintu utama, ia sudah suguhkan dengan pemandangan yang membuat hatinya terasa teriris-iris bak sembilu yang menusuk jantungnya cukup dalam.

"Mamaaa..." teriak Gio mendapati Mamanya yang sudah tergeletak lemas dilantai berlumuran darah.

Dengan cepat Gio memeluk mamanya dan menatap penuh kebencian ke arah Hilson.

[2]Gio's Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang