[2]Gio's Life✔

Part 13 ; Jealous

Created by GustiaraRamsah, restianjani993 and girlRin

Di suatu tempat...

Seseorang sedang sibuk mengotak-atik barang-barang dapur di rumah seperti sedang mencari sesuatu, sambil menonton acara olahraga basket di ponselnya. Seketika dering telepon berbunyi dan benar, seseorang sedang menelponnya lebih tepatnya sang Papa sedang menelpon.

"Hallo?"

"Hallo? Hallo Arka, ada suatu hal yang penting yang harus dibicarakan. Papa pindah tugas ke Jakarta, ada klien penting di sana. Jadi, intinya kita akan menetap di Jakarta mulai Hari Senin nanti. Papa sudah urus pendidikan kamu, kamu bakal pindah sekolah ke SMAN 98 JAKARTA."

"Hari Senin? Besok dong, Pa?"

"Iya."

"Pa, Arka capek pindah-pindah Sekolah terus—"

"Tolong kamu mengerti."

"—tapi, tolong Papa juga harus ngertiin Arka, yang Arka butuh itu bukan materi tapi Arka... yaudah, kita bahas lagi nanti."

Tututututttt

Arka menghela napas panjang.

***

Kembali ke Sekolah...

Rafa tampak baru saja menyelesaikan Rapat OSIS. Ia berada di luar pintu ruangan, memandang ke sembarang arah dan dengan tidak sengaja menemukan sosok tiga gadis yang sedang bercanda gurau. Matanya tertuju kepada Dinda yang berada salah di antara mereka.

Ia pun menghampiri Dinda.
"Hai, Din."

"Hai, iya..." Dinda terlihat bingung.

"Ingat gue, kan?"

"Hmm..." Dinda berusaha mengingat.

"Rafa, ketua Osis kan?" Potong Shella.

"Iya, oh iya btw kalian enggak pada istirahat?" Tanya Rafa mengingat saat ini sedang jam istirahat

"Istirahat atuh, ini kan kita lagi istirahat." Jawab Dinda

"Kok enggak makan?" Ketiga sahabat sejoli itu pun saling memandang satu sama lain. "Yaudah, gimana kalau kita makan bareng?" Ajak Rafa lagi.

"Boleh tuh, yuk." Ucap Ritta.

"Yuk."

"Eh, tapi teh..."

"Ayo... Gue laper nih, Din." Shella menarik lengan Dinda.

***

Sesampainya mereka di kantin.

"Pada mau makan apa ni?" Tanya Shella.

" Saya nasgor, sama es teh manis aja." Jawab Dinda.

"Gue samain aja" Sambung Rafa.

"Oke, Rit. Bantuin gue belinya." Ajak shella yang diiyakan oleh Rita.

Seketika suasana hening di antara Rafa dan Dinda.