Part 30 ; who are you?

819 59 0
                                    

Presented by Group 3



Sesampainya di kedai favorit Shella, mereka pun memesan makanan. Lagi.

Kali ini bukan hanya Dinda yang digoda karena bawa gandengan, tapi Rita juga.

"Makanya lo bawa gandengan juga." Ucap Arka.

Shella melempar kacang ke arah Arka dan dibalas oleh pemuda itu dengan tawa kecil.

"Iya, next ajak si Kapt—empbbb!"

Shella langsung membekap mulut Rita dan menatap tajam gadis itu.

"Astaga! Lo mau matiin anak orang? Udah lepasin tuh. Kasihan." Ucap Arka.

Dinda tersenyum geli melihat kedua temannya.

"Aya aya wae." Gumamnya.

"Kapten apa? Kapten futsal apa kapten basket?" Tanya Arka.

"Ya jelas basket dong. Kapten futsal tuh anak udah punya pacar." Ucap Rita setelah melepaskan diri dari bekapan Shella.

"Ritaaaaaaaaa!!!"

"Aduhhh! Ampun, Shell! Sakit iih!!"

Dinda meringis kesal saat Shella memukuli Rita secara brutal.

Shella teh punya kekuatan Hulk. Jangan macam-macam sama dia. Batin Dinda.

"Temen lo kayak Hulk." Bisik Gio pada Dinda.

Dinda menatap Gio takjub, "kok bisa sama sih? Saya juga mikir gitu." Ucap Dinda.

"Ha?"

Arka pun menatap Gio yang sedang bisik-bisik dengan Dinda.

Bahkan dia dengan santainya bisik-bisik sama Dinda. Kok gue ngerasa sakit ya? Batin Arka.

"... Ka? Arka? Woi! Budeg ya?!"

Arka pun terkejut kala Shella berteriak ke arahnya. Para pengunjung pun menatap meja mereka dengan tatapan sinis.

Mungkin mereka berpikir bahwa meja ini terlalu berisik. Batin Arka.

"Ngga usah teriak juga, Shell. Dilihat orang ngga malu lo?" Tegur Rita.

"Habisnya si Arka diam aja. Pasti mikirin yang ngga-ngga, kan? Hayo ngaku!" Tuduh Shella.

"Ya kali, Shell. Ngawur lo." Balas Arka.

"Oh, trus mikirin apa? Gue sampe berbuih manggil lo ngga nyaut." Ucap Shella.

"Mikirin cewek secantik lo."

Dinda tertawa kencang hingga mereka menatapnya.

"Hahahaha... Aduh, perut saya sakit, Ya Allah. Itu kenapa kamu ngegombalin Shella? Yang ada kamu bakal diomelin." Ucap Dinda.

Gio hanya diam dan memainkan ponselnya.

Shella pun menendang tulang kering Arka hingga pemuda itu meringis kesakitan.

"Woi, hati-hati dong. Sakit nih." Ucap Arka.

"Lo kurang keras." Sahut Gio.

Arka menatap Gio kesal, "lo mau gue patah kaki, ha? Perhatian dikit dong jadi teman."

"Yang mau jadi teman lo siapa? Tukang gombal juga!" Ucap Shella.

Rita menatap Arka iba dan dilihat oleh Shella. Tiba-tiba Shella punya ide, dengan cepat ia menatap ponselnya dan pura-pura terkejut.

"Eh, gue balik duluan ya. Nyokap gue ngechat gue katanya tante gue mau lahiran. Bye!" Shella pun berlari tanpa menghiraukan panggilan Rita yang bilang jika tantenya ngga hamil sama sekali.

[2]Gio's Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang