Created by faniii_332
Gio mengendarai motornya di atas kecepatan rata-rata sehingga membuat Dinda ketakutan setengah mati di belakang. Tanpa sadari, Dinda melingkarkan kedua tangannya di pinggang Gio dengan begitu erat.
Gio sempat terlonjak kaget akan perlakuan tersebut namun ia hanya bisa tersenyum tipis di balik helmnya.
Tampak sekali raut ketakutan di wajah Dinda sampai-sampai ia memejamkan matanya."Manis." guman Gio lalu ia memelankan motornya sedikit santai tidak seperti tadi.
Tidak butuh waktu yang lama akhirnya mereka sampai juga di Sekolah. Gio menghentikan motornya di parkiran Sekolah dan melepaskan helmnya, sedangkan Dinda masih betah memeluk pinggang Gio. Entah ia sadar atau tidak jika mereka sudah sampai di Sekolah atau karena ia merasa nyaman seperti ini. Entahlah, hanya Allah dan Dinda yang tau bagaimana perasaannya saat ini.
Gio memutar kedua bola matanya dengan malas lalu melepaskan tangan Dinda yang masih setia memeluk pinggangnya.
"Turun lo!" ketus Gio sambil melepaskan tangan Dinda di pinggangnya.
Dinda langsung membuka matanya kaget begitu melihat tangannya dipegang oleh Gio.
"Kamu teh ngapain pegang-pegang tangan aku? Kamu teh mau buat mesum ya sama aku?" Tuduh Dinda lalu turun dari atas motor Gio dan menjaga jarak dengan nya.
"Ck, siapa juga mau mesumi lo! Badan datar kayak gini gak ada bagus-bagusnya." ujar Gio menatap tampilan Dinda mulai dari dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Bughh
Dinda memukul kepala Gio menggunakan botol minumnya yang sempat ia ambil di dalam tas.
Gio meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya, "eh bego! lo kira kepala gue apaan hah!" bentak Gio menatap tajam ke arah Dinda.
"Ya kamu teh ngapain liat aku kayak gitu?" ujar Dinda membalas tatapan tajam dari Gio.
"Dasar lo ya cewek gak tau terima kasih." ujar Gio penuh penekanan di setiap katanya lalu melenggang pergi meninggalkan Dinda masih melongo sambil mencerna setiap perkataan Gio.
"Heh, cowok aneh! aku teh belum selesai ngomong sama kamu." ujar Dinda mengejar Gio yang mulai menjauh.
Brukk
Dinda tersungkur ke lantai karena ada seseorang yang menabrak tubuhnya belakang.
"Aduhhh..."Dinda mengaduh kesakitan sambil memegangi lututnya.
"Eh, sorry... Sorry gue gak sengaja nabrak lo." ujar orang itu sambil membantu Dinda untuk berdiri.
Karena mendengar kegaduhan Gio pun membalikkan badannya dan melihat Dinda yang sedang dibantu berdiri oleh seseorang. Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya.
"Iih, kamu teh ngapain lari-lari gitu? Gak liat apa ada orang didepan?" kesal Dinda menatap laki-laki di hadapannya.
"Sorry, gue gak liat lo tadi. Badan lo terlalu kecil sih jadi gak keliatan deh." Jawab orang itu dengan polosnya hingga membuat Dinda melongo.
Sadar akan perkataannya cepat-cepat cowok itu mengalihkan topik pembicaraan.
"Btw, kenalin gue Rafa kelas 11 Mipa 1 ketua osis di Sekolah ini," ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Dinda.
Dengan senang hati Dinda membalas uluran tangan Rafa, "aku Dinda kelas 11 Mipa 3."
"sekali lagi maaf, ya. Gue beneran gak sengaja nabrak lo." sambung Rafa karena emang kenyataannya ia tidak sengaja menabrak Dinda sebab ia sedang buru-buru saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Gio's Life✔
Teen FictionGio, laki-laki yang super dingin dan menyeramkan. Ia tak memiliki teman karena tak satu pun ada yang berani mendekatinya. Datanglah gadis desa bernama Dinda, apakah ia akan bertemu dengan Gio dan membuatnya berubah?