Part 23 ; mabuk cinta?

1.1K 66 0
                                    

Created by yunitaayulest4


Sepantasnya ia lebih terbuka dengan Dinda. Berjalan menuju meja belajarnya, mengambil benda pipih yang terbengkalai sejak ia pulang sekolah tadi.

Mencari ID seseorang dan...

"Ah dapat!"

Gio tersenyum simpul memperlihatkan deretan gigi putihnya pada profil yang tertera di ID tersebut.

Gio langsung mengirimkan beberapa deret chat kepada Dinda.

GiofnKnndoW
'Assalamualaikum.'

Beberapa detik kemudian dindapun membalas

AdindaFreyaD
'Waalaikumsalam.'

GiofnKnndoW
'Ganggu?'

AdindaFreyaD
'Banget!!'

Ahh, dia sedang sibuk rupanya. Yasudah...

Gio langsung melemparkan tubuh dan handphonenya ke kasur. Bosan membentang di kamar Gio. Tidak ada kegiatan yang ia lakukan selain rebahan dan mendengarkan suara hujan di luar sana.

Tiba-tiba...

Ting...

Terkaan Gio salah saat tahu bukan Dinda yang mengirim chat melainkan Arka.

Arka
'Woy, gua mau nanya! Lu punya gebetan? Gila!'

GiofnKnndoW
'Dasar tidak sopan.'

Arka
'Apa salahnya? Sekedar ingin tahu.'

Tidak dibalas lagi oleh Gio. Dia tau maksud dan tujuan Arka menanyakan hal tersebut. Malas sudah ia meladeninya.

Kringg...kringgg...

Siapa pula yang malam-malam begini menelpon. Tak tahu aturan.

Gio mengabaikannya. Lagi-lagi suara itu memecahkan ketentraman ruang itu. Mau tak mau Gio mengambil handphone yang tergeletak di samping badannya.

Saat tahu siapa yang menelpon, langsung ia geser tombol hijau yang tertera di layar HPnya. Bosan pun seketika lenyap.

"Halo?"

"Halo, ada apa?"

"Tadi kok ngga dibales lagi?"

"Katanya ganggu."

"Ihh, kamu teh."

"Apa?"

"Ga."

"Besok gue jemput."

"Ngga usah, saya diantar tante."

"Ini perintah."

"Huhh. Baik, Bos."

Tutt..tutt...

Telepon terputus secara sepihak. Lebih tepatnya Dinda yang memutuskan.

Gio tersenyum kala mendengar suara terakhir Dinda.

"Ayo anak Mama kenapa senyum-senyum sendiri?" tiba-tiba Mama Gio muncul dari balik pintu.

"Ehh, anu... ngga, Ma." Gio menampilkan deretan gigi putihnya. Malu.

"Yasudah, sudah malam, tidur. Nanti takut kesiangan." Ucap mama Gio.

"Iya, Ma."

"Good night, anak Mama" Mama Gio mengecup dahi Gio.

"Good night, Ma." balas Gio dengan anggukan.

Memejamkan matanya, menunggu pintu ditutup, Gio pun langsung membuka matanya saat Mamanya telah pergi. Memastikan takkan kembali, Gio pun segera mengambil ponselnya dan merenggut kesal.

AdindaFreyaD
'Maaf, anu itu... Tante besok maksa nganterin ke Sekolah soalnya ada yang diurus juga sama Kepsek.'
'Lain kali aja, ya?'

GiofnKnndoW
'Ya.'

AdindaFreyaD
'Jangan marah atuh.'
'Beneran lain kali aja, ya?'
'Aduh, kamu teh kayak cewek aja, ambekan.'

GiofnKnndoW
'Memangnya lain kali gue mau gitu jemput lo?'

AdindaFreyaD
'Memangnya saya teh ngga cantik apa? Banyak kok yang mau antar-jemput saya selain kamu.'
'😒'

GiofnKnndoW
'Sok kecakepan lo!'

AdindaFreyaD
'Maaf, ya. Saya teh memang cantik.'

GiofnKnndoW
'Hahahaha...'
'Geli gue. Narsis banget.'

AdindaFreyaD
'Yaudah, sih. Tidur sana. Besok jangan telat, ya.'
'JANGAN AJAK SAYA BOLOS LAGI!'

GiofnKnndoW
'Ok.'



To Be Continued

yunitaayulest4

[2]Gio's Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang