Created by pnrizka_ and girlRin
Bel pulang Sekolah berbunyi. Satu persatu murid mulai meninggalkan kelas. Kini di kelas hanya ada trio uwu dan Gio.
"Din, lo dijemput tante gak? Kalo tante lo ga bisa jemput, kita nongki dulu atau kemana deh."
"Sebentar ya, Shel. Aku telpon tante dulu."
Calling Tante ...
"Halo? Ya, Dinda, ada apa? Sudah pulang, ya? Tante agak telat jemput. Kamu naik taksi aja atau minta antar temanmu yang itu."
Seketika Dinda teringat Gio. Bagi Dinda, Gio adalah hal yang menarik.
"Oh ya, tante... kalo gitu aku izin main sama sahabatku, nanti mereka antarin aku pulang kok."
"Yasudah, pokonya tante pulang kamu sudah di rumah. Sudah dulu, ya. Hati-hati." Telpon pun diakhiri.
Setelah dapat izin, mereka berniat pergi ke salah satu cafe yang tak jauh dari Sekolah. Mereka mulai meninggalkan ruang kelas, namun tidak dengan Gio. Ia masih berdiam diri dengan raut wajah kebingungan.
"Gio, lo mau ikut gak? Jangan diem di sini sendirian ntar lo dikunciin." Ujar Rita, namun Gio tetep acuh. Tanpa diduga, Shella menghampiri Gio.
"Woi! lo budek apa? Mau ikut kagak? Jangan bisu gitu. Mau sampe kapan lo acuh ke semua orang dan lo menutup diri dari dunia?" Ujar Shella. Ia kesal dan beranjak meninggalkan Gio, namun sebelum mereka pergi, Gio bersuara...
"Ya, lo semua duluan aja. Gausah banyak omong, gue tau tempatnya."
... Trio uwu ini diam tanpa kata.
"Eh bentar, lo gak lagi marahan sama si Dinda, kan? Karena motor gue gak mungkin bertiga, lo sama Dinda, ya. Shel, ayo cabut." Ucap Rita sembari menarik tangan Shella. Rita tau kalo Dinda dan Gio ini ada sesuatu, jadi ia sengaja.
"Eh, kenapa atuh kalian teh? Tungguin ih" Teriak Dinda, namun temannya tidak peduli.
Dinda kesal dan ia tak tau harus apa setelah ini, Gio pun tarik tangan Dinda.
"Kesel lo sama gue? Yaudah maaf, lo jelek gak usah ngambek." Ujar Gio dengan wajah datarnya
Ini makhluk emang bener-bener aneh, sebuah keajaiban apa dia bisa minta maaf? Batinnya
Gio meninggalkan Dinda menuju parkiran, dan dilihatnya sekolah sudah sepi. Dinda lari ketakutan.
"Ih jangan tinggalin aku sendiri, makhluk aneh, tunggu!"
Gio tak peduli apa yang diucapkan Dinda.
"Naik cepet!" Tanpa banyak tanya, Dinda pun menaiki motornya Gio lalu mereka berangkat menuju cafe.
***
Sesampainya di cafe,
"Din, sini!" Shella dan Rita melambaikan tangan.
setelah memesan, mereka berbincang dan tertawa. Tapi lain halnya dengan Gio, ia hanya fokus pada ponselnya.
Ck, membosankan. Gumam Gio dalam hati.
Suasana tiba-tiba hening, tak ada yang memulai percakapan satu pun, hingga Dinda memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Eh, maaf aku mau tanya. Tapi maaf banget sebelumnya. Aku udah akrab banget sama kalian, tapi aku belum kenal kalian itu siapa. Maksudnya, kenapa kalian cuma berdua Gitu. Perempuan di kelas kan banyak." Ujar Dinda gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Gio's Life✔
Teen FictionGio, laki-laki yang super dingin dan menyeramkan. Ia tak memiliki teman karena tak satu pun ada yang berani mendekatinya. Datanglah gadis desa bernama Dinda, apakah ia akan bertemu dengan Gio dan membuatnya berubah?