1

19.9K 955 81
                                    

' tidak semudah itu eomma.. eomma juga tahu, aku sudah beberapa kali dekat dengan perempuan, tetapi semuanya menjauh saat mengetahui aku seorang duda, apalagi sudah mempunyai anak. aku sedang fokus dengan pekerjaanku, dan juga menikmati perkembangan Leeya '

' tetap saja, kau membutuhkan seorang istri untuk merawatmu, kasihan Leeya.. dia butuh sosok ibu ' jawab eomma

aku menghela nafasku ' terimakasih sudah mengkhawatirkan aku dan Leeya.. jika Tuhan memberiku jodoh, aku akan menikahinya, jika tidak yasudah Namjoon tidak apa apa '

' eomma benar, jika bisa, secepatnya kau menemukan pengganti Soora ' sambung appa

aku mengangguk paham

kenalkan, aku Kim Namjoon. aku seorang CEO dibidang usaha Properti. ya, aku seorang duda. istriku meninggal dunia saat melahirkan putri pertama kami, sekarang anakku berumur 4 tahun, dan selama itu juga aku belum mendapatkan penggantinya.

sebenarnya bukan tidak ada, siapa sih perempuan jaman sekarang yang tidak mau dengan orang kaya sepertiku? rumah mewah, mobil banyak, harta berlimpah, apalagi tampang ku ini tidak begitu buruk. ya bisa dibilang tampan. tetapi mereka semua menjauh saat mengetahui aku seorang duda, punya anak pula.

aku tidak begitu tertarik untuk menikah lagi sebenarnya, tetapi aku didesak  kedua orangtuaku, juga aku memikirkan Leeya yang memang butuh kasih sayang seorang ibu.

selama ini aku tinggal dirumah mewah bersama 1 orang pembantu, 1 babysitter, dan 1 supir. orang tuaku tidak tinggal bersamaku karena bisnis mereka berada di Busan, sedangkan aku membangun usahaku di Seoul.

kehidupanku tidak rumit sebenarnya, hanya pergi ke kantor pukul 8, lalu pulang ke rumah pukul 5 sore, setelah itu aku habiskan malamku bersama Leeya. oh ya, kadang kami menghabiskan akhir pekan di Busan.

Saat ini usahaku menjajaki peringkat 1 terbesar dan terbaik di Seoul, dan disaat ini lah, kadang aku merasa eomma benar, aku kesepian, tidak ada sesorang untuk diajak berdiskusi, atau hanya minum teh berdua malam hari di balkon kamar.

' ayah! katanya ayah mau bawa Leeya ke toko buku ' Leeya menghampiriku lalu berdiri disebelah meja kerjaku

aku melepas kacamata baca ku lalu menoleh kearahnya ' maafin ayah sayang, ayah hari ini sibuk banget, jadi gabisa anter Leeya ke toko buku '

Leeya memasang wajah cemberutnya

' ayah bohong terus! ' ucap Leeya

aku menghela nafasku lalu menggendongnya dan menyimpannya di pangkuanku

' maafin ayah sayang, ayah gak bohong sama Leeya, pekerjaan ayah menumpuk, bisa kita jadwal ulang? ' aku menatap mukanya

Leeya hanya menunduk

' Leeya, maafin ayah yang sibuk ini ya? ayah janji.. jika ayah sudah membereskan proyek ini, ayah akan main sama Leeya untuk waktu yang lama ' ucapku

' tapi sampai kapan? ' dia menatapku

' ayah bohong terus, Leeya gasuka ' Leeya menatap ku marah

' maafin ayah, ayah kerja untuk menghidupi Leeya loh, untuk memenuhi semua kebutuhan Leeya, untuk makan, sekolah, mainan.. hm? '

' Leeya cuma butuh ayah ' ucapnya sambil turun dari pangkuanku dan berjalan keluar dari ruang kerjaku

aku menutup wajahku dengan kedua tangan lalu memijit kepalaku dan menatap laptop yang penuh dengan tulisan tulisan yang harus diperiksa malam ini juga

aku memejamkan mataku sebentar lalu berdiri dan berjalan ke kamar Leeya

tok tok

ceklek

' boleh ayah masuk? ' tanyaku saat membuka pintu kamarnya

Leeya menoleh ke arahku lalu membalikkan badannya

aku berjalan ke arah kasur lalu duduk di belakangnya

' sayang.. ' ucapku lembut sambil mengusap punggungnya

' aku marah sama ayah! ' bentak Leeya

' besok kita ke toko buku ' ucapku

Leeya membalikkan badannya lalu duduk dan memasang wajah senang, tapi bisa kulihat dia habis menangis

' bener?! '

' iya dong, ayah gak bohong lagi kali ini.. suer deh ' jawabku

Leeya tersenyum lalu memelukku ' makasih ayah '

aku memeluknya kembali ' iya sayang, udah ya jangan nangis lagi ' aku mengelus punggungnya

Leeya mengangguk

' ayah '

' hm? ' aku menatapnya

' bunda gak sayang Leeya ya? ' tanya nya

' kenapa Leeya ngomong gitu? ' tanyaku bingung

' bunda ninggalin Leeya ' Leeya menunduk

' bunda sayang banget sama Leeya, bunda rela bertaruh nyawa buat Leeya.. jangan ngomong kaya gitu lagi ya sayang? nanti kalo kamu udah gede, ayah jelasin semuanya.. ' aku mengusap kepalanya

Leeya mengangguk

' yaudah, Leeya tidur sekarang ya? '

' bacain buku ya? ' pinta Leeya

aku mengangguk sambil tersenyum

' buku apa malam ini? ' tanyaku sambil memilih buku yang ada di rak kamarnya

' snow white! ' teriaknya

aku pun mencari buku snow white

' di rak ketiga ayah ' ucapnya

aku menoleh ke arah Leeya lalu melihat ke rak tiga

' oh iya, pinter banget anak ayah ' aku pun mengambil bukunya lalu berbaring di kasur bersama Leeya dipelukanku

' Leeya mau minum susu botol ' pintanya

aku mengangguk lalu memanggil suster melalui intercom

' sus, minta tolong susu botolnya Leeya ya '

' baik tuan'

ditengah tengah aku bercerita, babysitter masuk ke kamar

' permisi tuan '

aku mengangguk

' ini non susunya ' ucap suster

' bilang apa? ' aku menoleh ke arah Leeya

' makasih sus ' ucap Leeya sambil membawa susunya

' iya sama sama non '

' mari tuan '

' makasih ' ucapku

suster mengangguk sambil tersenyum lalu pergi keluar dari kamar

tidak lama kemudian, botol susu nya jatuh ke kasur, aku pun menoleh ke arah Leeya yang ternyata sudah tertidur pulas

aku pun tersenyum lalu mengecup keningnya dan mengambil botol susunya

' selamat tidur cantiknya ayah, maafin ayah ya.. ' aku menyelimuti badannya lalu keluar dari kamar dan melanjutkan pekerjaanku

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang