14

4.4K 345 0
                                    

Namjoon Pov's

aku baru saja sampai dirumah dengan Meira disampingku

' maaf ya tadi aku jadi ganggu makan malem kamu ' aku membuka safety belt

' gapapa Joon, aku khawatir sama Leeya.. ayo ' ajaknya sambil keluar dari mobil

aku pun menyusulnya dan langsung masuk kedalam rumah lalu berlari menuju kamar Leeya

' sayang ' ucapku saat membuka pintu kamarnya

Leeya menoleh kearahku lalu menjulurkan tangannya meminta gendong

' sayang.. kamu kenapa hm? ' aku berjalan kearahnya dan menggendongnya

Leeya hanya tertidur lemas di pelukanku

' sudah telfon dokter Lee? ' tanyaku kepada Suster Feya

' sudah tuan, katanya dibawa saja kerumah sakit.. tapi kami harus menunggu tuan untuk keputusannya ' jawab suster Feya

' kamu kenapaa... ini onty Meira ' ucap Meira sambil mengelus punggungnya dihadapanku

' yaudah kita kerumah sakit sekarang, baju nya udah siap? ' tanyaku

' sudah tuan, sudah saya siapkan tadi ' jawab suster Feya

aku dan Meira pun berjalan kebawah dan bertemu dengan Pa Hesa

' Pak tolong antar kami kerumah sakit ya '

' baik tuan '

' Leeya gamauuu ' teriak Leeya tiba tiba sambil menangis

' loh kenapa gamau? nanti tambah panas badannya.. Leeya sakit kepalanya? hm? ' aku menatapnya

' Leeya mau sama bunda ' rengeknya

' Leeya sama ayah dulu ya ' aku memeluknya kembali

' Leeya mau sama bunda! ' Leeya merengek sambil meminta turun

' Leeya.. ' ucapku lembut

Leeya berdiri sambil menatapku dan menangis ' Leeya mau sama bunda, ayah.. '

aku hanya diam

begitu juga Meira dan Pa Hesa

' ayah! ' teriak Leeya

' BUNDA GAADA LEE! ' aku tidak sengaja membentaknya

Leeya terdiam sambil menunduk lalu memulai lagi tangisan kerasnya

' ssshhh.. sudah sudah ayo ke rumah sakit sekarang sama onty ya ' Meira menggendong Leeya ' sudah Joon.. ayo kita berangkat sekarang ' ajak Meira

aku pun berjalan menuju mobil lalu duduk dibelakang bersama Leeya dipelukan Meira

aku membuang wajahku dan lebih baik menatap jalanan, daripada harus menangis didepan Leeya dan Meira, bersedih karena aku tidak sengaja membentak anakku sendiri yang tidak tahu apa apa, aku sangat mengerti bahwa Leeya butuh seorang ibu, lalu bersedih mengingat istriku, dan juga mengingat aku yang selalu tidak ada waktu untuk Leeya.

' Joon.. ' Meira memegang tanganku

aku menyeka airmataku memakai tangan kanan lalu menoleh kearahnya ' hm? '

' kau baik baik saja? ' tanya nya lembut

aku mengangguk dan dibalas senyuman dari Meira

aku melihat kita sudah sampai di lobby rumah sakit, aku pun turun dan berniat mengambil Leeya yang ada di dekapan Meira

' tidak apa apa, biar aku yang membawanya, kau daftar saja ' ucap Meira

aku mengangguk lalu mendaftarkan Leeya dan setelah proses ini itu, akhirnya Leeya masuk kedalam ruang inap nya

' permisi bu, pak, saya suster Yoora yang disuruh oleh dokter Lee untuk menjaga Leeya selama disini.. saya akan memasang infus nya sekarang ' ucap suster Yoora ramah

aku mengangguk, sedangkan Leeya masih didalam pelukan Meira

' Leeya.. hai? ini suster Yoora, kita pasang infus sebentar yaa, gak sakit kok ' suster itu mulai mengutik peralatannya

aku pun berjalan ke arah Meira dan berdiri di hadapannya yang sedang duduk di kasur rumah sakit

' Leeya.. hei sini liat ayah sebentar '

Leeya pun menoleh ke arahku lalu menatapku sendu, aku tersenyum dan memegang tangannya

' ayah sayang sekali sama Leeya '

Meira tersenyum lalu memeluk Leeya erat karena Leeya mulai menangis

' sshhh.. sebentar sayang ' aku mengelus tangannya

' ayaaahh.... hiksss... hiksss... huaaa '

' iya sebentar sayang ' aku mengelus pipinya

' sudah selesai, saya tinggal dulu.. istirahat ya Leeya ' ucap suster Yoora

aku mengangguk ' terimakasih banyak sus '

suster Yoora mengangguk lalu pergi dari ruangan

' ayaahhh...hiksss '

aku mengambil Leeya dari Meira dan mengelus punggungnya

' bobo yaa.. istirahat sayang ' aku mencium kepalanya

Leeya masih menangis di pundakku

' Joon aku harus pulang sekarang ' ucap Meira

' baiklah biar Pak Hesa antar ' jawabku

' tidak.. tidak usah, merepotkan ' jawabnya menolak

' aku tidak akan mengizinkanmu pulang sendiri, ini sudah malam ' balasku tegas

' pak! pak Hesa! ' aku sedikit berteriak

' ya pak? ' Pak Hesa datang dari luar

' tolong antarkan Meira pulang ya.. hati hati dijalan, jangan ngebut '

' siap aman pak ' jawab Pak Hesa

Meira tersenyum ' terimakasih, baiklah kalo gitu aku pulang sekarang... aku akan kesini besok '

aku mengangguk ' terimakasih ra '

' sama sama.. dah sayang ' Meira mengecup kepala Leeya

aku tersenyum lalu melambaikan tanganku kepadanya

' Leeya mau bobo disitu? ' aku menunjuk kasur

Leeya menggeleng ' sama ayah '

aku pun duduk di sofa dan tertidur disana bersama Leeya dipangkuanku

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang