33

3.7K 277 0
                                    

Meira Pov's

' oppa.. jadi bagaimana? kurasa memang kita harus berbicara kepada eomma dan appa, karena aku mau rumah tangga ku baik baik saja ' aku duduk di sofa bersama Namjoon dan Seokjin oppa

' kenapa? ' tanya Namjoon

' maaf mas aku lupa bilang, jadi gini orangtua kami, akan pulang hari senin.. jadi bagaimana? '

' oh.. aku akan menemui mereka, tapi aku tidak mengizinkan Meira kesana, hanya aku.. mungkin bersama mu hyung ' jawab Namjoon

' kenapa aku gak boleh ikut? ' aku menatap Namjoon

' keadaan kamu lagi gini, aku gak izinin kamu untuk keluar apalagi sampe banyak pikiran ' jawabnya lembut

' tapi na.. '

' aku yang tanggung jawab semuanya ' Namjoon mengelus kepalaku

' aku akan membantu mu ' sambung Seokjin

' terimakasih oppa ' jawabku

Seokjin mengangguk ' baiklah, aku akan pulang sekarang karena ini sudah malam.. dan Meira harus istirahat '

aku mengangguk ' hati hati oppa '

' nee.. assalamualaikum! '

' waalaikumsalam ' jawabku dan Namjoon berbarengan

' ayok sayang kita ke atas.. kamu bisa naik nya? '

aku menggeleng

' aku gendong ya ' Namjoon berdiri

' enggak usah.. aku berat, kita tidur di kamar tamu aja? ya? '

' gapapa aku gendong ' Namjoon menggondongku ala bridal, dan aku hanya mengalungkan tanganku ke lehernya

' gak berat? ' tanyaku

Namjoon menggeleng sambil tersenyum ' enggak lah '

lalu ketika sudah sampai kamar, Namjoon merebahkan ku di tempat tidur

' besok aku batalin ke Busan ya ' ucap Namjoon sambil membuka bajunya

aku berusaha menelan ludahku yang entah kenapa saat ini susah sekali di telan. badannya.. bikin lupa diri.

' ke-kenapa kamu buka baju? ' tanyaku gugup

dia terkekeh ' mau mandi lah sayang, kan tadi baru pulang kerja '

sial. dia kan buka baju kerja nya. ah! dasar aku mesum

' kamu mikir kotor ya? ' dia mendekatkan tubuhnya kepadaku lalu sekarang badannya sudah ada diatasku

aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang, wangi.

aku menggeleng

' aku mandi dulu ' Namjoon mencium keningku lalu turun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi

' Joon! jangan batalin ke Busan besok.. kasihan Leeya udah mau ketemu sama opa dan oma nya.. aku juga ' aku tersenyum

' aku gak mau ambil resiko, kita liat kondisi besok pagi ' Namjoon masuk kedalam kamar mandi

aku hanya bisa mengehela nafas lalu memainkan handphone Namjoon yang 98% isinya adalah fotoku dan Leeya. aku tersenyum sambil terus memainkan handphone nya

aku percaya, aku percaya padanya.. hanya saja aku punya kebiasaan mengecek handphone pasangan. apa itu normal?

' kau tidak percaya padaku? tidak ada apa apa didalam sana '

aku menoleh ke arah kamar mandi dan menemukan Namjoon yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wangi khas nya

' maaf.. ' aku menyimpan handphone nya

' kau menemukan sesuatu? ' tanya nya

' maaf bukan begitu maksud ku, hanya saja kebiasaan.. aku sangat percaya padamu ' aku menatapnya

' aku tidak akan berselingkuh ' tuturnya lembut

' aku tahu ' jawabku yakin

Namjoon lalu berbaring disebelahku dan mengelus perutku yang sudah sangat besar

' Joon.. mau berjanji satu hal? ' aku berbicara padanya tapi tidak berani menatapnya

' apa? ' tanya nya sambil terus mengelus perutku

' jika nanti aku melahirkan, lalu ada sesuatu hal.. tolong selamatkan adik saja, jangan aku ' ucapku

Namjoon seketika berhenti dari aktivitasnya dan menatapku

' tidak akan ada hal yang seperti itu ' jawabnya

' semua hal bisa terjadi Joon.. berjanjilah padaku '

' aku akan jamin tidak ada hal seperti itu ' jawabnya kekeuh

' pokoknya pilih adik, jangan aku. biarkan adik hidup dengan baik.. denganmu juga kakak nya, dia berhak atas dunia ini. jangan pilih aku.. aku manusia kotor ' aku mulai meneteskan airmata

' kamu apaan sih, gak lucu tau gak? gausah ngomong yang buruk buruk. ucapan itu doa. kalo terkabul gimana? amit-amit. kamu akan sama aku sampai anak anak aku besar dan sampai aku tua, sampai kita tua. aku mau punya banyak anak sama kamu, kamu jangan nyerah gitu sekarang ' jawabnya marah

aku menatapnya sambil terus terisak
duh, dasar ibu hamil! cepat melow

' kamu gak kotor, kamu orang baik.. hanya saja kamu dipertemukan dengan orang yang sangat jahat. tapi sekarang kamu udah sama aku, aku gak jahat, juga belum baik. tapi aku mau tumbuh bareng kamu ' dia merangkup wajahku dengan tangannya lalu ibu jari nya menghapus airmataku dan mencium kedua mataku

' aku gasuka kamu nangis gini, aku suka nya kamu teriak nama aku, desahin nama aku, aku suka nya kamu cakar punggung aku, lalu kaki nya melingkar di pinggul aku ' jawabnya

aku terkekeh ' aku udah gak bisa cakar punggung kamu, apalagi kaki nya melingkar di pinggul kamu ' jawabku

' kan nanti bisa lagi.. pokonya apapun yang kamu lakukan aku suka, tapi gak suka kalo kamu nangis, kecuali.. '

' kecuali apa? '

' kecuali itu tangisan bahagia dan tangisan saat milik aku masuk ke milik kamu '

aku memukul lengannya yang dibalas dengan ciuman lembut di bibir

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang