DUDA • RM | COMPLETED

8

Namjoon Pov's

' ayah! Leeya mau bobo sama ayah ' ucapnya sambil menutup pintu kamarku

aku menoleh kearahnya sambil menutup laptop ' sini sayang '

Leeya pun berjalan kearahku lalu aku membantunya naik keatas kasur dan dia duduk di pelukanku

' Leeya bobo peluk ayah ' Leeya memelukku dan tidur di atas dadaku

' iya boleh sayang ' aku mengusap punggungnya

drrt drrt drrt

aku menoleh ke ponselku

incoming call from unknown

aku menyimpannya lagi

drrt drrt drrt

aku menoleh lagi

' siapa sih? ganggu aja ' ucapku kesal lalu aku mengangkatnya

' siapa? mau bicara dengan siapa? '

' Namjoon? ' tanya perempuan itu

' siapa ya? ' aku menyiritkan dahi

' Meira '

' ohh.. maaf aku belum punya nomor handphone mu '

' tidak apa apa, besok majalahnya keluar ' ucapnya

' oh ya? baiklah aku akan membelinya nanti ' jawabku

' tidak usah, aku akan mengirimnya ke kantor mu '

' oh begitu? baiklah.. temui aku jam makan siang saja, kita makan siang bersama '

' jangan, merepotkan.. ' ucapnya

' tidak.. kau ke kantor ku saja ya? '

' baiklah ' jawabnya

' by the way,  terimakasih atas kerjasama nya ya! aku mendapatkan bonus besar.. hahaha ' dia tertawa

aku terkekeh mendengarnya ' selamat! semoga kerjaan barumu lancar ' jawabku

' maaf mengganggu waktumu, menelfon mu malam malam '

' tidak apa apa, aku sedang menidurkan Leeya '

' ah begitu? dia menggemaskan sekali, dia juga sangat ramah.. sama sepertimu '

' ah, kau tidak mengenalnya.. dia ini sangat bawel ' aku tertawa

' hahaha menggemaskan, kapan aku bisa bertemu dengannya lagi? '

aku terdiam

' joon? ' panggilnya

' mwo? eh mianhe, jika kau mau besok kau bisa bertemu dengannya saat makan siang '

' benarkah? baiklah! aku mau bertemu dengannya '

' call ' jawabku semangat

' aku akan menutup telfonnya '

' arraseo, gomawo '

' nee.. '

tutt tutt tutt

aku menyimpan handphone ku di meja sebelah kasur dan mengelus punggung Leeya

aku tersenyum mengingat Meira ingin bertemu dengan Leeya. biasanya perempuan diluar sana akan kabur saat tau aku adalah seorang duda anak satu, tapi Meira malah mendekati anakku.