17

4.3K 320 26
                                    

' maaf, selama ini aku menyimpan rahasia.. ' ucap Taehyung

' rahasia? rahasia apa? ' tanyaku bingung

' aku juga ingin hidup normal sepertimu Joon, aku ingin mempunyai istri dan banyak keturunan.. aku lelah harus seperti ini, ganti pasangan tiap malam hanya untuk memenuhi nafsu birahiku. tapi aku cukup tahu diri, aku tidak ingin mengecewakan pasanganku kelak '

' maksudmu? '

' aku tidak bisa punya keturunan Joon, aku mandul ' ucapnya sambil menunduk

' hah? kamu tau darimana? ' tanyaku

' aku pernah tidur dengan satu perempuan, ya dia pacarku saat itu.. lalu dia hamil, tentu aku senang dan berencana menikahinya saat dia sudah melahirkan, dan saat dia melahirkan, anaknya memiliki kelainan dan harus di operasi.. saat itu dia kekurangan darah, aku ingin menolongnya dengan memberikan darahku, dan disaat itu aku tahu bahwa dia bukan anakku.. juga perempuan itu berselingkuh '

aku hanya bisa diam menatap Taehyung yang sudah mengeluarkan airmatanya

' aku senang dia hamil, karena setiap perempuan yang aku tiduri tidak pernah hamil. lalu aku mengecek kesehatanku ke dokter.. dan hasilnya aku mandul, aku tidak bisa memiliki keturunan sepertimu.. makanya aku ingin Leeya memanggilku appa.. aku akan turuti semua keinginan Leeya, dan aku menyayanginya seperti anak kandungku sendiri.. ' dia menyeka airmatanya

' kenapa kau tidak pernah cerita? kita sahabat Tae! aku selalu bercerita padamu tentang apapun, kenapa kau malah diam? '

jujur aku marah, aku marah karena dia menyembunyikan semua ini.

' maaf, aku malu Joon.. '

aku menghampirinya lalu memeluknya erat ' maaf Tae, maaf aku tidak peduli denganmu. aku kurang perhatian! sahabat macam apa aku ini hm? '

' tidak, memang aku yang salah.. aku yang menyembunyikannya darimu.. maafkan aku '

aku mengangguk sambil menepuk punggungnya

' terimakasih sudah jadi sahabat yang terbaik hingga saat ini ' sambung Taehyung

' terimakasih juga, kau selalu peduli ' jawabku yang dibalas anggukan Taehyung

' urusan administrasi Leeya sudah ku selesaikan, jaga dia untukku ya! '

' hei! kau ini.. keb.. '

' sudah kubilang, aku akan memberikan yang terbaik untuknya! sudah, jangan berpikiran apa apa.. urus aja anak cantikku ini ya? '

aku tersenyum dan mengangguk

Taehyung mencium kening Leeya lalu berpamitan pulang

.
.

Meira Pov's

' Meira pulang! ' teriakku saat masuk kedalam rumah

' dari rumah sakit ra? ' tanya Seokjin saat melihatku

aku mengangguk sambil tersenyum ' cie cie dikasih kepercayaan sama bos besar nih ' godaku

Seokjin tertawa malu ' lebih hebat mana? dikasih kepercayaan sama bos, atau jadi pacar bos? ' godanya balik

aki terdiam, aku bisa merasakan sekujur tubuhku memanas, aku malu! entah kenapa hatiku juga berdegup kencang saat Seokjin menggodaku seperti itu

' ya! oppa! kau ini bicara apa ' aku memukul lengannya dan dia hanya tertawa

' darimana saja ra? jam segini baru pulang '

' maaf eomma.. tadi Meira dari rumah sakit, anaknya Namjoon dirawat '

' sudah eomma bilang... jangan berhubungan dengannya '

' tapi kenapa? Namjoon orang yang baik, juga bertanggung jawab ' balasku

' eomma tidak menerima bantahan ya Meira! '

aku terdiam, eomma tidak pernah seperti itu.. biasanya dia selalu mendukung apapun keputusanku.. bahkan saat aku bersama Jimin, eomma baik baik saja

aku pun pergi kamar dan beristirahat

keesokan paginya saat aku mau pergi, ponselku berbunyi

aku tersenyum saat mengetahui siapa yang menghubungiku

' pagi ' sapaku

' pagi! gimana tidurnya? '

' ih! kaya anak muda deh pertanyaannya ' aku terkekeh sambil menahan rasa malu dan senang

' loh emang kita masih muda loh '

' nee.. tidurku nyenyak! maaf semalam tidak membalas pesanmu.. aku ketiduran '

' tidak apa apa, kau akan berangkat sekarang? '

' nee.. nanti aku akan kerumah sakit lagi ya? '

' kutunggu.. hati hati dijalan nona '

aku tertawa ' terimakasih tuan '

aku pun menutup sambungannya dan berjalan ke halte bus karena Seokjin oppa sudah berangkat duluan.. katanya banyak kerjaan yang harus dilakukan. aku senang sekali akhirnya dia bekerja ditempat yang dia inginkan jadi aku akan selalu menyemangatinya dikala dia mengeluh lelah

tiba tiba satu buah mobil hitam berhenti didepanku

' ayo masuk ' ucapnya

aku meliriknya sebentar dan memalingkan wajah

' ayo ra, nanti telat '

aku tidak mendengarkannya

' ayo ra nanti telat! ' ajaknya dengan nada lebih tinggi

aku pun melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 7.16 , sedangkan jadwal kantorku pukul 7.30 . aku pun terpaksa masuk kedalam mobilnya

' kau masih marah ya? ' tanya nya sambil menoleh kearahku

aku memalingkan muka ku dan hanya menatap ke jendela

' sayang.. ' panggilnya

' kita sudah putus Jimin! jangan panggil aku seperti itu '

Jimin hanya terdiam dan mengemudikan mobilnya

' Jimin? kita mau kemana? kantorku belok ke kiri setelah lampu merah tadi '

Jimin terdiam dan mengemudikan mobilnya lebih cepat

' Jimin!! ' teriakku

' DIAMM!! ' bentak Jimin

aku takut, jujur aku ingin sekali meminta bantuan.. Namjoon! tapi ah, Leeya sedang sakit jadi aku tidak mungkin menghubunginya

aku pun memilih diam dan ternyata Jimin membawaku ke apartemen kami dahulu lalu Jimin menarik paksa tanganku

' gamau Jim!! ' aku berusaha menepis genggamannya yang kuat

Jimin menyeretku kedalam apartemennya

' Jimin sakit!! lepasin!! ' aku memukul lengannya dan dia tidak peduli

lalu Jimin membantingku ke kasur

aku menatapnya dengan wajah ketakutan ' Jimin.. aku mohon jangan lakuin ini, oke kita selesaikan baik baik.. kita ngobrol ya ' aku berusaha meredamkan amarahnya yang memuncak

' terlambat ' Jimin membuka seluruh bajunya dan juga membuka paksa semua bajuku

' Jiminnn!!! ' teriakku sambil menangis

' diamlah! kau akan menikmati ini '

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang