26

4.2K 309 3
                                    

Meira Pov's

kami baru saja keluar dari ruang dokter, dan hasilnya.. anak kami berjenis kelamin perempuan. sejak tadi, bukan hanya aku dan Namjoon yang senang, tapi Leeya yang tidak berhentinya mengungkapkan rasa senang karena aka memiliki adik perempuan

' eya punya adik perempuan.. hore ' begitu katanya

' iya sayang ' Namjoon mencium kepala Leeya yang ada di pangkuannya

kami berjalan ke basement tempat kami memarkir mobil

' udah ini mau kemana? ' tanya Namjoon

aku menoleh ' terserah kamu aja '

' eya mau es ' teriaknya

aku menatap Leeya yang berada di pangkuanku ' jangan, nanti batuk ' jawabku lembut

' gak.. eya ga batuk ' eles nya

' kalo bunda bilang engga, ya berarti engga Lee.. ' aku mengusap kepalanya

Leeya hanya memasang wajah cemberut lalu memelukku dan menaruh kepalanya di perut buncitku

' yaudah kita makan es krim ' ucap Namjoon

' jangan Joon, lagi musim dingin.. nanti dia batuk ' jawabku

' biarin, dia kan anakku ' Namjoon langsung menutup mulutnya memakai tangan

aku terdiam dan langsung memalingkan muka

' ra.. maaf bukan maksudnya kaya gitu ' ucap Namjoon sambil menoleh sebentar karena sedang mengemudi

' kamu bener kok, Leeya anak kamu ' jawabku singkat

' hore.. Leeya beli eskrim bun ' Leeya memelukku

aku hanya memeluknya erat

akhirnya Namjoon berhenti di satu toko eskrim lalu turun dan kembali lagi membawa 2 cup eskrim

' nih satu buat Leeya, satu buat bunda ya ' ucap Namjoon sambil memberikan kami eskrim

' makasih ayah ' jawab Leeya sambil.memakannya

aku hanya mengambilnya tanpa memakannya

dan Namjoon kembali mengemudikan mobilnya lalu kami menuju rumah. sesampainya disana Leeya meminta turun dari pangkuanku dan berlari masuk kedalam rumah

' ra.. ' Namjoon menahan tanganku

aku menepisnya dan berjalan masuk kedalam rumah

' siang nyonya ' ucap Bi Hena

aku hanya mengangguk lalu berjalan keatas menuju kamar

' ra tunggu, jangan cepet cepet dong jalannya ' Namjoon menyusulku

aku duduk di ujung kasur sambil menghadap ke arah balkon

' ra.. maaf bukan gitu maksudnya, tapi tadi.. '

' ya aku paham kok, emang Leeya itu anak kamu. aku gapunya hak apa apa untung ngelarang ini itu, nanti juga kamu gausah ngelarang anak yang ada di kandungan aku, karena itu anak aku, bukan anak kamu ' jawabku sambil menangis

' ra.. jangan gitu ' Namjoon berlutut dihadapanku sambil memegang tanganku

' udah ah aku capek ' aku melepas genggamannya

' gabisa kita selesaikan dulu masalahnya? ' Namjoon terus menatapku yang lagi bebenah untuk tidur

' apalagi yang harus dibicarakan? semuanya udah jelas kan Joon? ' aku menatapnya balik

' tapi bukan gitu ra.. maksudku tadi hanya bercanda, aku hanya ingin menuruti keinginannya saja ' jawabnya lirih

aku mengangguk lalu menutup badanku dengan selimut.

setelah cukup lama aku tertidur, aku bangun dan melihat hari yang sudah gelap lalu aku pun turun kebawah dan melihat Taehyung sedang bercakap dengan Namjoon

' hai ra ' sapa Taehyung

aku hanya tersenyum lalu berjalan ke dapur

Namjoon Pov's

' Meira kenapa? ' tanya Taehyung

' berantem tadi ' jawabku malas

' ya allah, baru juga sehari ketemu '

' ya emang aku yang salah ' balasku

' emang kenapa sih? '

' tadi Leeya mau eskrim, terus dilarang sama Meira.. lalu aku ngebela Leeya dengan membelikannya eskrim, dan aku cuma bercanda ngomong " leeya anak aku " terus yaudah dia marah.. ya emang aku salah ' aku menunduk

' aish! lagi lagi bodoh! kalo mau bercanda dipikir dulu! ini kan masalah sensitif, mana anak yang dikandung Meira itu anak.. '

' Jimin, ini anak Jimin ' sambung Meira yang keluar dari dapur lalu langsung berjalan keatas

' ra! ' aku memanggilnya

' sudah ah, aku gamau ikut campur urusan kaya gini.. aku pulang dulu! see you ' Taehyung langsung pulang dan aku menutup pintu

' ra.. ' aku mencarinya ke kamar dan tidak ada, lalu aku mendengar omelan seseorang di seberang kamarku, yaitu kamar Leeya

' udah bunda bilang kan kak, jangan makan es.. ini tuh lagi musim dingin, gampang batuk ' Meira menggendong Leeya yang sedari tadi batuk batuk di kamarnya sambil menangis

' permisi tuan ' ucap Suster Feya karena aku berdiri di depan pintu

' eh iya ' aku masuk kedalam kamar

' ini nyonya air putih hangatnya '

Meira mengambil gelasnya lalu meniupnya

' nih kak, minum dulu yuk '

Leeya meneguk pelan air nya lalu kembali memeluk Meira

' mana obatnya? ' tanya Meira

' ini nyonya ' Suster Feya memberikan sendoknya kepada Meira

' nih kak obatnya '

Leeya menoleh lalu menggeleng

' ayo dong kak, biar ga batuk lagi ' rayu Meira lembut

' pait.. hiks... '

' gak pahit sayang, ini rasa anggur '

Leeya pun memakan obatnya lalu kembali memeluk Meira

' makasih sus '

' iya nyonya, saya permisi '

Meira mengangguk

aku duduk di samping Meira lalu mengelus punggung Leeya

' maaf lagi ra.. '

Meira terdiam

' ra.. jangan diemin aku terus, marahin aku aja ' rengekku

' kamu tidur aja, udah malem.. besok kerja kan ' jawab Meira tanpa menatapku

' aku mau jagain Leeya bareng kamu aja ' jawabku

Meira Pov's

ngomongnya aja mau bareng jagain Leeya, nyatanya 1 jam tiduran di kasur langsung tidur nyenyak. sudah jam 3 pagi, Leeya masih saja batuk batuk dan tidak bisa tidur

akhirnya Leeya tertidur saat sudah aku kompres badannya dengan air hangat, dan akhirnya juga aku bisa berdiri dan meluruskan kaki

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang