DUDA • RM | COMPLETED

30

Namjoon Pov's

selama perjalan pulang kami semua diam, tidak ada yang berbicara. aku tidak marah, hanya saja.. aku takut Jimin datang ke kehidupanku dan Meira, lalu merusak segalanya. dan selama ini, apa yang Taehyung lakukan.. aku berpesan padanya agar menghancurkan Jimin tapi Jimin baru saja membuka butik di mall

akhirnya sampai juga dirumah, Leeya di gendong suster Feya karena tertidur lalu aku dan Meira langsung berjalan ke kamar

' Joon ' panggil Meira lembut

aku menoleh ' apa sayang? '

' kamu kesal? '

aku menggeleng, ' tidak.. aku hanya takut ' aku memeluknya

' takut apa? tidak perlu ada yang kamu takutkan, aku gaakan pergi dari kamu, aku gaakan ninggalin kamu '

ah, ternyata Meira paham ketakutan ku.. aku sedikit lega terhadap ucapannya tadi, karena ya memang itu yang aku takutkan, apalagi alasannya kuat, anak.

aku melepas pelukannya lalu memegang wajahnya gemas

' pokonya kamu gaboleh keluar dari rumah ini tanpa izin aku, dan juga tanpa Pak Hesa '

dia mengangguk sambil tersenyum

' makasih ya baju nya sayangg '

aku mengangguk lalu mengacak rambutnya gemas

' ngomong ngomong ra, orang tua kamu kapan pulang? gimanapun aku harus bicara sama mereka karena kamu udah tinggal sama aku '

' mm.. kata Seokjin oppa sih bulan depan baru selesai urusannya, sejauh ini mereka cuma nanya keadaanku.. gak pernah gimana gimana, aku takut mereka bawa aku pergi lagi Joon '

' itu gaakan terjadi, aku akan pertahanin semuanya.. kamu jangan khawatir ya, oh iya minggu depan kita ke Busan! eomma dan appa ingin bertemu dengan Leeya.. aku belum bilang kau sudah tinggal disini '

Meira mengangguk senang ' iyaa.. biar nanti jadi kejutan aja '

aku mengangguk lalu membungkuk di hadapan perut Meira ' selamat 5 bulan anak ayah, ayah mencintaimu! semoga kau sehat selalu, ayah ga sabar mau ketemu sama adik ' lalu aku menciumnya

Meira mengusap kepalaku lembut, 'terimakasih ayah sayang, adik juga gak sabar mau ketemu ayah dan kakak '

aku mengecup dahi Meira ' kamu mual? kamu capek? '

Meira menggeleng ' gak capek tapi kaki aku '

aku melihat kaki nya yang bengkak
' ya allah sayang, sini duduk.. kenapa kamu gak bilang? '

Meira duduk di kasur lalu aku berlutut di hadapannya dan menaruh kaki nya di pangkuanku

' kiraiin gak akan sakit gini ' jawabnya polos

' ya ampun.. ' aku memijat pelan kaki nya

' eh gausah Joon.. '

aku menatapnya ' kamu tuh apa sih? gausah kenapa? gapapa.. gak ngerepotin kok '

' enak.. heheh ' Meira menyengir

' iya.. ibu hamil suka gini kakinya bengkak, jangan banyak gerak dulu ya.. panggil Bi Hena kalo butuh apa apa '

' istri kamu juga dulu gini? ' tanyanya

aku terdiam

' Joon? aku gapapa loh kalo kamu mau ngasih tips tips dari istri kamu yang dulu tentang kehamilan.. karena kan ini kehamilan pertama aku, jadi aku gatau apa apa dan masih belajar '