20

4.3K 321 15
                                    

Meira Pov's

sudah dua minggu ini aku tidak bertemu dengan Namjoon karena kesibukan kami masing masing, lagian Namjoon juga sering keluar kota karena banyaknya pekerjaan dan perginya bersama Leeya. Seokjin oppa juga terlihat sangat sibuk, karena saat Namjoon keluar kota, Seokjin lah yang mengganti posisi Namjoon di sini.

hari ini aku sedang di kantor, banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan, akhir akhir ini aku merasa cepat lelah jika hanya berjalan sebentar, mungkin karena pekerjaan ku yang sangat banyak jadi aku membutuhkan istirahat panjang

' nanti rapat jam 1, sudah siap kan? ' tanya Hoseok

aku menatapnya lalu mengangguk

' kau sakit? kau pucat '

aku melongo ' aku tidak apa apa.. hanya ' tiba tiba aku merasa mual dan berlari ke kamar mandi

' Meira! ' Hoseok mengejarku dan melihatku muntah muntah di kamar mandi

' ah kau seharusnya bilang saja jika sakit.. aku akan menggantikanmu! '

aku menatapnya ' benarkah? kurasa aku tidak enak badan '

' nee.. kau pulang saja, aku akan menangani semuanya '

' terimakasih Hoseok! kau yang terbaik '

aku pun membereskan barangku dan berjalan keluar kantor

saat berjalan diluar, aku menemukan cermin besar di jalan dan aku berdiri disana, aku melihat ada sesuatu yang berubah dari tubuhku dan aku pun memutuskan untuk pergi ke suatu tempat

.

aku membanting alatnya saat aku mengetahui hasilnya

' bajingan!!!! ' aku berlutut dan menangis disana

' hikss..... bajingam jimin!!!!.. hikss ' aku mengacak ngacak rambutku sambil terus menangis

setelah mungkin satu jam aku menangis di toilet umum, aku pun berdiri dan menatap diriku yang berantakan bekas nangis. aku mencuci mukaku lalu membereskan diri dan bersiap pergi ke apartemen Jimin

tok tok tok

belum dibuka juga

tok tok tok

' iya iya sabar ' teriak Jimin dari dalam

ceklek ' siapa.. Meira? ' Jimin menatapku tak percaya

aku melempar testpack ke wajah Jimin

' kamu apaan sih ra! ' Jimin mengusap wajahnya

' kamu harus tanggung jawab! ' teriakku sambil menangis

' tanggung jawab? tanggung jawab apaan? ' tanyanya polos

' aku hamil jimin! ' aku membentaknya

' ha-hamil? ' Jimin mengambil alat kontrasepsi nya dan menatapnya kemudian matanya menatap wajahku

' iya hamil! itu anak kamu! ' teriakku

Jimin tersenyum sini ' anakku? bukannya kita sudah putus? '

' maksudnya? ' tanyaku bingung

' aku emang ngambil keperawanan kamu, tapi kita udah gak ketemu setelah kejadian itu dan sekarang kamu minta tanggung jawab aku? gak! ' bentaknya

' heh! kamu pikir aku murahan? aku cuma tidur sama kamu! ' aku memukul badannya

dan dia mendorongku hingga aku terjatuh ke lantai

' aarrgg Jimin! sakit! ' aku memegang punggungku

' anak haram itu, bukan anak aku! ' Jimin membanting pintunya

aku berdiri sambil memukul pintunya dan menangis

' Jimin!!! buka pintunya!! '

tok tok tok

' JIMINN!!!!! '

' ARRRGGGGGHHH ' aku menangis lagi disana lalu aku menghapus airmataku dan berdiri keluar dari apartemen

bruk

' maaf.. saya tidak sengaja ' aku menunduk

' Meira? '

aku mengangkat wajahku dan menatapnya ' Namjoon? ' aku mengeluarkan airmataku

' ada apa? ' Namjoon menatap gedung di samping kami ' ini apartemen siapa? '

aku memeluknya lalu menangis disana, dan Namjoon membalas pelukanku

' ada apa ra? ' dia mengelus punggungku

aku masih menangis, aku tidak tahu harus memulai ceritanya dari mana

' mau ke cafe yang di seberang? minum ya? '

aku melepas pelukannya lalu menggeleng

' lalu? ' tanyanya

' cerita di mobil aja, kamu bawa mobil kan? '

dia mengangguk lalu kami pun berjalan ke mobilnya dan duduk didalam

' ada apa ra? kamu bisa cerita sama aku '

' aku... hikss... aku.. '

' ya? ' tanya nya

' aku hamil Joon ' aku menatapnya

dan tampak wajah Namjoon yang terkejut

' hamil? sama siapa? ' tanyanya bingung

aku menyeka airmataku lalu berusaha menenangkan diriku sendiri

' kau ingat waktu Leeya akan pulang dari rumah sakit dan kau menanyakan keberadaanku? '

Namjoon mengangguk

' saat itu aku berada bersama Jimin, Jimin memperkosa ku ' aku mulai menangis lagi

' Jimin? brengsek! ' Namjoon memukul stir mobilnya

' kenapa kamu gabilang ra?! aku kan bisa jemput kamu ' bentaknya

' kau sedang dirumah sakit bersama Leeya.. tidak mungkin kau menjemputku ' jawabku sambil menunduk

' kita pulang ' balasnya sambil menyalakan mesin mobil

aku terdiam

' jadi itu anak Jimin? ' tanya nya memastikan

aku mengangguk ' aku tidak pernah tidur dengan lelaki lain, hanya Jimin. bahkan selama 9 tahun berpacaran dengannya, aku tidak pernah melakukan hal keji itu bersamanya, tapi kemarin tidak tahu kenapa Jimin bertindak seperti itu '

Namjoon lagi lagi diam dan fokus menyetir. iya, dia mengantarku kerumah

tbc

DUDA • RM | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang