SOULMATE.

32 7 0
                                    

Happy Reading😙

                          

"Jadi lo liat nggak?" Tanya Adelia.

Adelia kini sedang berada di kelas. Pagi-pagi sekali Adelia sudah datang kesekolah karena bermaksud ingin mencari HP kesayangan nya. Memang sampai saat ini Adelia masih belum menemukan ponselnya Adelia sudah mencoba menghubungi ponselnya menggunakan nomor Kak Arsen namun nihil,ponselnya tidak aktif. Hal itu membuat nya kesal setengah mati.

Adelia memandang Raffi dengan tatapan memohon berharap Cowok manis di depan nya ini menjawab seperti yang ia inginkan. Raffi yang di tatap seperti itu pun tersenyum kikuk sembari mengelus tengkuknya.

"Maaf banget Del,gue bener-bener nggak liat." Ucapnya penuh sesal.

Adelia mendesah kesal, Jawaban tak sesuai dengan harapannya. Lalu beranjak dari bangku yang ia duduki. Matanya menerawang sekeliling kelas yang masih sangat sepi namun kenudian ia berbalik badan menatap Raffi.

" Yaudah mungkin udah ada yang ngambil. Btw tanks,udah mau bantuin nyari." Ucapnya sembari tersenyum tipis. Kemudian beranjak pergi keluar kelas.

Setelah memutuskan keluar dari kelas Adelia berniat untuk pergi ketoilet dikarenakan panggilan alam mendadak. Langkah kakinya menciptakan suara nyaring mengisi koridor yang masih terlihat sepi,Sembari melangkah Adelia membetulkan dasi yang ia rasa sedikit miring. Gadis itu menundukkan kepalanya sampai tubuhnya mungil nya bertabrakan dengan tubuh tegap seseorang,Adelia mengaduh pelan.

"Jalan liat-liat." Ucap seseorang lantas membuat Adelia mengangkat kepalan-nya,sedetik kemudian Adelia sedikit terkejut kala menampak-kan wajah tampan Mahesa.

"Maaf Kak." Cicitnya pelan.

Kemudian Adelia hendak melangkah pergi dari hadapan Mahesa namun baru langkah pertamanya ia tak sengaja menginjak sepatu Mahal milik Kakak kelasnya itu. Adelia terkejut bukan main.

"Aw,sakit anjir!"ringis Mahesa.

"Maaf Kak,sa-saya nggak sengaja,maaf." Ucapnya tulus dan sedikit takut.

Bagaimana tidak takut? Adelia sedang berhadapan dengan Cowok yang terkenal sangar di SMA Galaksi. Apalagi ia tak sengaja menginjak sepatu Mahesa,bisa-bisa pulang sekolah kaki nya hanya tinggal satu, Ih amit-amit. Oke Adelia,dua kali pertemuan yang kurang bagus.

Adelia menunduk-kan kepalanya takut menatap bola mata Mahesa,Sedangkan Mahesa yang melihat mendengus. Semenakutkan itukah dirinya? Kemudian Mahesa tersenyum miring.

"Well,lo udah buat mood pagi gue yang indah hancur,dua kali lo udah bikin kesalahan sama gue." Mahesa maju satu langkah kedepan,Adelia mundur dua langkah.

"Satu,lo udah nabrak gue dan buang waktu gue selama 1 menit." Mahesa kembali memajukan tubuhnya satu langkah membuat Adelia kembali memundurkan tubuhnya kebelakang namun,sialnya tubuhnya sudah membentur tembok membuat Adelia gugup setengah mati.

"Dua,lo udah nginjek sepatu kesayangan gue." Mahesa menumpuhkan satu tangan-nya pada tembok."Jadi, lo harus tanggung jawab."

Adelia merasa oksigen di sekelilingnya mulai menipis. Berada dengan jarak sedekat ini dengan seorang Mahesa membuat ia ingin segera menghilang diri sekarang juga. 'Semoga gue pingsan sekarang!'

Masih dengan kepala menunduk Adelia mejawab." Sa-saya janji bakal cuci sepatu Kakak pulang sekolah! A-atau bi-biar saya ganti sepatu Kakak yang baru,saya janji Kak." Ucapnya takut.

"Lo pikir gue miskin? Sampe gak mampu buat beli sepatu?" Sungguh bukan itu maksud Adelia.

Adelia menggeleng cepat." Bu-bukan itu maksud sa-saya Kak."

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang