SOULMATE.

26 6 3
                                    

Happy Reading😙

                          🌷🌷🌷

"Hallo everybody! Caca yang imut,plus bin keceh datang! Mana nih Red carpetnya,ayo - ayo dayang-dayang ku siapkan." Serunya.

Pagi-pagi Caca datang membawa kehebohan membuat Adelia mendengus malu. Dasar alay,pikirnya. Seruan Caca mendapat sorak dari teman seisi kelas,apalagi Dito paling keras diantaranya. Cowok berandal yang paling Caca sengiti.

"Keceh,imut,keceh,imut,becek dekil sih iya!" Seruan Dito membawa tawa sekelas.

"Iya nih,si Caca dateng-dateng bukannya salam,malah koar-koar kayak orang utan." Balas Sigit teman berandal Dito.

"Bukan kayaknya lagi Git,tapi emang sejenis itu."

"Heh you,you sirik ae sama Cecan." Caca mengibas kan rambutnya. Sementara Adelia di sampingnya mendengus lalu berdecak.

"Liat tuh,itu tuh gayanya mimi peri,udah deh Ca,lo clop banget jadi jodohnya miper. Ahaha." Dito lagi-lagi tertawa ngakak bersama Sigit.

"Si Caca pantesnya sama lo Dit,yang satu sengek satunya lagi bengek! Clop banget dah! Ya nggak guys?"  Anissa menimpali. Anissa salah satu anggota Chers.

"Dih ogah banget gue sama si dugong! Iuh kamseupay!" Caca kembali berseru.

"Idih! Dari pada sama pantat panci mending sama neng Adel,iya nggak neng?" Dito menaik turunkan alisnya. Adelia melengos.

"Gaya lo udah kayak pedofil tau nggak?" Anissa kembali menimpali.

"Lo nggak tau? Dito kan penjahat kelamin." Sigit kembali berseru. Dito melotot mendengarnya.

"Mulut lo pengen gue geplak ye,temen gue bukan sih lo!"

"Temen? Kapan ya kita temenan? Setau gue temen gue stefen wiliam deh."

"Ahaha. Ngakak gue Git sama lo. Lo jadi temen stefen Wiliam? Lo jalan sebelahan aja kulit lo beda jauh banget. Kayak air Susu sama kopi Areng tau nggak?" Ucapan Dito membuat seisi kelas ngakak.

"Bener-bener. Tampang-tampang nye kan lebih cocok jadi pemulung!" Aryo menimpali.

Seketika seluruh kelas menjadi gaduh ketika Caca dan Adelia datang. Adelia tersenyum,mengingat teman-teman barunya sangat humbble dengan siapa saja. Beda dengan teman nya sewaktu SMP yang suka memandang kasta jika berteman. Benar kata orang masa SMP adalah dimana seseorang mencari jati diri,pasti ada kala mereka masih bersifat labil.

"Lo mau berdiri di depan pintu sampai kapan?" Sebuah suara mengintrupsi seisi kelas untuk menegok,tak terkecuali Adelia.

Benar saja,tubuh tegap seorang Mahesa tepat berada di belakang tubuh mungil Adelia. Sontak beberapa teman perempuan sekelas Adelia memekik,melihat Cowok paling populer berada di dalam kelas mereka. Adelia pun sama terkejutnya.

Adelia menebak-nebak. Ada urusan apa Kakak kelasnya sang satu ini berada di dalam area kelas sepuluh? Mahesa menatap gadis mungil di depan-nya kemudian beralih menatap seluruh Adik Kelas nya yang kini menatapnya heran sekaligus kagum .

Bagi Mahesa di di tatap seperti ini sudah biasa baginya. Yah Mahesa tau kok dirinya sangat tampan,tapi yaa  gimana lagi Mahesa sudah terlahir dengan anugrah wajah tampan dan Mahesa bersyukur akan itu. Mahesa kembali menatap wajah Adelia kali ini ia menatap manik mata gadis itu.

Kenapa gadis di depannya tampak begitu cantik? Dengan rambut di kuncir kuda,tak lupa poni yang menghiasinya menambah kesan cantik gadis itu. Ah ya! Jangan lupakan wajah cantik naturalnya. Lama menatap wajah cantik Adelia,seketika membuat Mahesa gila. Apaan ini? Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya,membuang jauh-jauh pikiran yang sempat terlintas di otaknya. Ingat tujuan utama lo Mahesa!

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang