SOULMATE.

63 5 0
                                    

Happy Reading😄

●°SOULMATE°●

Motor matic berwarna biru putih itu berhenti di pekarangan rumah sederhana dan Namun begitu elegant. Cat Abu-abu dan putih mendominasi bangunan tersebut. Mungkin bukan Rumah-rumah mewah yang selalu Youtuber pamerkan,namun itu terkesan mewah bagi setiap orang yang melihatnya.

Rumah kediaman Widiyatama.

Sepulang sekolah Caca memutuskan untuk bermain terlebih dahulu di rumah Adelia,sebenarnya Adelia malas jika Adelia berada di rumahnya. Bukan apa-apa,namun rumah akan begitu berisik dengan suara-suara cempreng milik Caca.

Caca turun dari motor langsung lari ngibrit menuju pintu berwarna coklat itu. Adelia menatapnya jengah lalu melepas helm yang ia kenakan. Lalu kembali menyusul sepupu gilanya itu.

"Halo epribadeh! Caca yang cantik ini datang!!" Teriak nya dengan suara lantang. Namun tak ada jawaban.

Caca mendengus." Halo! Halo! Ishh kok sepi sh!"gerutunya. Lalu ia menarik napas sejenak." HALO TANTE MAMAH CACA YANG CANTIK DATANG"

"Caca! Dateng dateng salam dulu jangan teriak teriak! Nanti bisa bisa kuping tante pecah!"teriak Mama Adelia dari dapur.

Caca malah menyengir tanpa rasa malu."Hehe ASALAMUALAIKUM,tante oh tante! Caca ponakan terimut nan gemesin tante dateng!"

"Berisik ini rumah bukan hutan!" Ucap Adelia. Caca melirik sinis,kemudian menampilkan senyum miring.

"Oh maksud lo,gue kaya Snow White yah yang tinggal di hutan sama kurcaci kurcaci imut! Uh Lo tau aja gue cantik." Ucapnya sambil mengibas ngibas rambut panjangnya.

Adelia berdecih pelan. Lalu melirik sinis kepada Caca. "Sok cantik banget lo!"

"Gue emang cantik keules, Manu Rios aja mau ngelamar gue!"Caca langsung ngibrit ke dapur menemui Ranti.

"MONYET"

Di dapur sudah terlihat Mama Adelia yang sedang membuat adonan cup cake dan di situ juga ada Caca si pengganggu. Caca langsung menghampirinya.

"Tante Mama lagi bikin apa?" Tanya Caca. Kemudian berjalan membuka lemari Es untuk minum. Ranti tak melihat Caca,dirinya hanya fokus pada yang sedang ia kerjakan. Namun ia tetap menjawab.

"Lagi bikin cup cake nih,kamu mau bantuin?" Caca menyengir.

"Nggak ah,bukannya jadi cup cake tapi yang ada jadi gosong! Mubazir! Caca mah makan aja nanti." Ranti terkekeh. Dasar ponakannya yang satu ini selalu menggemaskan.

Tak berselang lama tiba lah Adelia di dapur setelah selesai mengganti seragam nya dengan kaos rumahan.
Adelia melihat Caca dengan tatapan sulit di artikan. Lalu ia menyadari sesuatu.

"Eh bego!itu helm kenapa masih lo pake!" Ucapnya lalu menonyol si Caca bego itu.

"Oh iya lupa! Hehe." Lalu Caca beranjak pergi dari dapur untuk meletakan helm.

Adelia mendengus."Bocah!" Gerutunya pada Caca, lalu ia mengalinkan pandangannya ke arah Mamah nya Yang sedang asik mengolah adonan." Sini mah Delia bantu." Tawarnya kepada Mama nya.

" Nggak usah kamu temenin Caca aja tuh kasian sendirian" tolaknya.

"Nggak papa. Lagian Caca udah gede kali mah masih temenin aja kaya bocah!" Ucap nya sambil memakai clemek merah lalu mengikat rambut panjangnya.

"Yaudah kamu campurin pewarnanya."

Gadis itu menuangkan cairan berwarna merah kedalam adonan.
Kemudian ia memakai sarung tangan plastik untuk ngaduk Adonan.
Adelia pun mengangguk. "Papa kapan pulang?"Tanya nya memecahkan keheningan.

"Mungkin minggu depan baru pulang pula soalnya lagi banyak projek. Kenapa emang?" Tanya Mama Adelia.

Adelia cemberut." Delia kangen tau! Papa nyebelin banget,nggak inget apa anak sama istrinya!"

Ranti mengalihkan pandangannya,kini tatapan beralih kepada anak bungsunya. Kemudian menggelengkan kepalanya lalu terkekeh pelan. "Huss,nggak boleh ngomong gitu ah! Papa kan pergi cari uang buat kamu,kalo Papa di rumah terus kamu mau makan pake batu?"

Adelia merengngut." Tapi Papa nggak pernah pulang! Kan kesel jadinya."

"Sabar dong. Siapa tau Papa pulang bawa uang sekarung? Kan lumayan buat belanja." Adelia memutar bola mata malas.

"Mana ada! Emang abis mulung!" Mama Adelia tertawa melihat tingkah laku anak perempuannya. Lalu kembali bertanya.

"Gimana sekolah kamu sayang?" Tanya nya takut takut jika anak perempuan-nya mengalami kejadian seperti dulu lagi. Miris.

"Lancar."

"Syukur deh kamu udah nggak kaya dulu lagi. Kamu harus gampang berbaur sama temen temen kamu." Adelia pun mengangguk samar bahkan mungkin sangat samar.

Semoga aja Ma.

●°SOULMATE°●

Caca sudah sedari tadi meninggalkan rumah nya,dan kini hanya tersisa dirinya dan mamah nya dirumah ini.Yah memang mamah tidak mau memperkerjakan pembantu untuk bantu bantu rumah karena katanya selagi mamah nya masih sehat dan muda ia bisa mengerjakannya sendiri,sayang uangnya bisa di tabung untuk masa depan Adelia. Ah mamah nya memang paling the best!

Ia menatap langit kamarnya,sudah larut malam tapi dia belum bisa memejamkan matanya,ia masih berkutat dalam fikiran nya, masa putih birunya sudah lalu tapi ia masih merasa takut jika kejadian dulu terulang lagi di masa putih abu-abu. Terbesit ras rindu pada salah satu sahabat nya ralat mantan sahabatnya,ia masih tidak menyangka bahwa sahabatnya yang sangat ia percayai memanfaat kan nya.

Seorang gadis melangkah menuju toilet perempuan denganya wajah menunduk yang menyebabkan rambut hitam yang di kuncir dua itu menjuntai hingga menutupi wajahnya,sebelum ia saat hendak memasuki pintu ia mendengar sesuatu

"Lo kok mau sh temenan sama si cupu Adelia gak banget deh,secara kan lo cantik pasti banyak lah yang mau temenan sama lo,gue saranin nih ya mending lo tinggal in deh si cupu miskin!"

"Gue juga sebenernya ogah kali temenan sama dia! Cuman yaa gimana yah dia tu polos nya tu kebangetan jadi gue manfaatin deh,dan asal kalian tau dia tuh sebenernya orang kaya cuman ya gitu tampilannya kaya gembel"

Kali ini dia kenal suara itu, tak terasa bulir air mata mulai jatuh membasahi pipi gadis itu.

"Serius lo!?! Dia orang kaya!?"

"Iya lah kalo dia miskin mana mau gue temenan sama dia! Jangankan temenan kenal aja ogah gue!"

Seluruh lututnya melemas ia sudah tidak sanggup lagi,sungguh rasanya sakit,kemudian dengan langkah berat ia meninggalkan area toilet.

Adelia membuyarkan lamunannya sudah cukup! Ia takan mengingatnya lagi.

Adelia menarik selimutnya lalu mematikan lampu kamar nya kemudian ia pun tertidur.

May_Lee.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang