Typo bertebaran!
●°SOULMATE°●
"Gimana keadaannya dok?" Kalimat itulah yang pertama kali Dion lontarkan begitu dokter keluar kamar Mahesa.
Semuanya menatap dokter itu serius. Merasa tidak nyaman di seperti itu oleh para remaja,dokter muda cantik itu pun segera menjawab. Sebelum menjawab dokter itu mengalihkan pandangannya keseluruh rumah. Kemudian dokter itu menghela nafasnya.
"Apa orang tuanya tidak datang?" Tanya sang dokter. Semua nya saling berpandangan,mereka bingung harus menjawab apa. Merasa tak ada yang menjawab Aries pun maju.
"Orang tuanya lagi ke luar kota." Alibi Aries. Entahlah,kedua sahabat Mahesa tidak tau dimana orang tua Mahesa,yang mereka tahu bahwa keluarga Mahesa menjadi kurang baik setelah kedua orang tuanya bercerai.
Dokter mengangguk sebagai tanda mengerti." Seperti nya dia belum makan,dan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan rokok,mungkin itu yang menyebabkan dia lemah dan pusing. Dan untuk luka-luka,saya ingin bertanya,maaf lancang. Apa keluarga nya baik-baik saja? Atau dia punya banyak masalah?" Tanya dokter itu.
"Kami tidak tau." Jawab Dion seadanya.
"Sepertinya dia ingin mengakhiri hidupnya." Semua orang terkejut mendengar apa yang di ucapkan sang dokter. Apalagi kedua sahabat Mahesa. Yang mereka tau,Mahesa memang memiliki latar belakang yang buruk,namun Cowok itu tak pernah menampakan tanda-tanda putus asa. Malah Cowok itu terlihat bahagia dengan hidupnya.
".....dapat saya lihat dia sengaja melukai pergelangan tangannya,tepat di bagian nadi. Beruntung luka tersebut tidak terlalu dalam." Lanjut dokter itu.
Kini Aries benar merasa sahabat yang tidak becus. Perasaan penyesalan menguasai hati Cowok yang di kenal sebagai savage nya Galaksi. Menyesal karna tak tau keadaan sahabatnya, menyesal karna tak ada di samping Cowok itu ketika terpuruk,menyesal karna tak pernah bertanya tentang kehidupan Cowok itu.
Sama halnya dengan Aries,Dion juga sangat menyesal tak pernah mengetahui luka di balik senyum seorang Mahesa. Dion pikir,Mahesa adalah Cowok kuat yang selalu merasa paling bahagia di dunia. Hidup dengan bergelimang harta cukup mampu membuat Dion yakin bahwa kehidupan Cowok itu sangat baik. Namun kali ini Dion tahu bagaimana sisi lemah seorang Mahesa,dan detik itu juga Dion sadar,bahwa uang bukan lah segalanya.
"Di usahakan teman kalian mendapat pantauan dari orang terdekat,dan beri perhatian lebih. Untuk obat,kalian bisa beli di apotek. Saya sudah menuliskan resep nya." Aries Mendongak menatap Sang dokter,kemudian mengangguk.
Setelah mengatakan itu dokter pun pamit pergi.
"Yon,lo ke apotek beli obat. Mahesa biar gue yang jaga." Aries berucap kepada Dion. Cowok itu hendak menolak namun langsung di beri tatapan tajam Aries. Seketika nyawa Dion menciut,dengan pasrah Cowok itu pun beranjak keluar.
Kini tatapan Aries beralih pada Angkasa dan Adelia,menatapnya datar. "Lo berdua pulang."
"Saya mau liat kondisi Kak Mahesa,Kak." Ucap Adelia. Aries memutar bola mata malas.
"Lo denger kan tadi dokter bilang apa?" Adelia mengangguk." Pulang."
Adelia maju satu langkahkedepan mendekat ke posisi Aries." Tapi Kak,saya pengin jenguk Kak Mahesa." Keukeuh Adelia.
"Emang kalo Mahesa di jenguk lo bisa langsung sadar gitu? Nggak usah kebayakan drama."
"Tapi Kak-"
"Kehadiran lo memperburuk keadaan Mahesa. Sadar diri dong lo siapa,Mahesa kayak gini juga karna lo! Ah,nggak,nggak,lebih tepatnya lo sama pacar lo yang miskin itu. Bahkan kaki lo berdua nggak pantes nginjek rumah ini." Sarkas Aries.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Mode private! Setelah kelulusan SMP Adelia bertekad untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Gadis cantik itu akan merubah gaya berpakaiannya,dari yang seperti nerd menjadi lebih mengikuti tren. Dulu,gadis itu kerap...