SOULMATE.

19 4 0
                                    

Happy Reading 😙

                       🌷 🌷 🌷

"Sa? Marah?" Katanya berulang kali.

Gadis itu terus menyamakan langkahnya. Karena kaki miliknya terbilang pendek,maka jadilah gadis itu berjalan lebih cepat berkali-kali lipat. Si Cowok masih terus berjalan tanpa menghiraukan gadis yang sedari tadi mengoceh meminta maaf. Karna belum juga mendapat balasan akhirnya gadis itu berniat mencekal pergelangan tangan nya. Merasa sebuah tangan menahan pergelangan nya,si Cowok berbalik kemudian menepis.

"Bisa nggak sih jangan ganggu gue? Gue capek." Katanya.

Mungkin Angkasa benar-benar marah padanya. Pasalnya,ternyata Cowok datar itu sudah menunggunya di perpustakaan siang tadi,namun Adelia malah sibuk dengan Raffi.

Bukan berarti Angkasa cemburu atau apapun,melainkan Cowok itu sudah membuang waktu tidurnya deni menemui gadis,yang sialnya malah tak kunjung datang. Kalau kalian mengira Angkasa suka pada Adelia, Kalian salah,bahkan jika tidak ada pertemuan waktu itu Angkasa mungkin tidak akan tau bahawa Ada Siswi bernama Adelia. Angkasa melakukan itu karna suatu hal.

"Sa,Maafin gue ya?" Angkasa menghela nafasnya.

"Lo nggak salah jadi stop minta maaf. Stop gangguin gue. Karna gue bener-bener pusing." Katanya penuh penekankan.

Adelia menggigit bibirnya gugup." Jadi nggak marah?" Angkasa mengangguk. Tak tau lagi harus menjawab apa. Sementara Adelia tersenyum senang,dugaan ternyata salah.

"Yaudah gue mau main kerumah lo,bolehkan?" Ucapnya sembari tersenyum.

"Nggak." Senyum di bibir Adelia luntur. Jawaban tak sesuai harapan. Adelia sangat berharap bisa mengetahui lebih banyak tentang kehidupan Angkasa. Terlebih sikap cuek tak peduli lingkungan sekitar Cowok itu membuatnya semakin penasaran.

Berbanding terbalik dengan Mahesa. Adelia justru sangat senang jika berdekatan dengan Angkasa. Yah,walaupun sifatnya menyebalkan,tapi sifat itulah yang membuat Adelia senyum-senyum sendiri. Aneh. 

Adelia menatap Cowok di depan-nya dalam." Kenapa nggak boleh?"

Angkasa menatap datar Adelia." Rumah gue kotor,kumuh,kecil,bau."

Kedua alis gadis itu berkerut." Ya terus? Gue nggak masalah,yang penting bisa buat berteduh. Itu sama sekali bukan masalah."

Cowok itu menatapnya malas. Sebenarnya ada apa dengan gadis di depanya ini? Kenapa selalu ingin menelisik kehidupannya yang tenang. Bahkan sudah berbagai cara ia lakukan agar gadis itu berhenti menggangunya. Tapi kenapa selalu gagal? Angkasa kembali menghela nafasnya kasar.

Angkasa sudah tak memperdulikan nya lagi,ia memilih melangkah pergi. Namun sebelum itu terjadi Adelia terlebih dahulu menghadangnnya. Cowok itu masih menatapnya datar. Angkasa  bergerak kesamping kanan Adelia menghalanginya,Angkasa bergerak kesamping kiri Cewek itu juga menghalanginya. Gadis itu kembali berucap.

"Boleh nggak Sa?" Angkasa memutar bola mata malas.

"Minggir." Katanya dingin.

Namun bukannya takut gadis itu malah merentangkan kedua tangannya.

"Nggak akan. Sebelum lo ngizinin gue ikut."

Sudah habis kesabaran Angkasa. Dengan kasar Cowok itu mendorong bahu kecil Adelia. Gadis itu hampir terjungkal kebelakang kalau saja tidak bisa mengimbangi tubuhnya. Angkasa berjalan cepat menyusuri trotoar. Merasa belum puas,gadis itu tetap berlari mengejar Angkasa. Adelia mencekal pergelangan tangannya. Angkasa menggeram. Cowok itu menghempaskan tangan Adelia kasar. Pada akhirnya gadis itu jatuh tersungkur.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang