Happy Reading!
"Langsung pulang?" Tanya Adelia pada Angkasa ketika sudah sampai di depan gerbang rumah Adelia.
"Iya." Jawabnya. Adelia mengangguk pertanda mengerti.
"Pulangnya naik apa Sa?" Adelia membuka gerbang rumahnya dengan hati-hati.
Angkasa mengangkat bahunya acuh." Nggak tau,liat aja nanti."
"Bukannya bus malem-malem gini udah jarang ya? Apa mau pesen taksi online aja?" Khawatir nya.
"Lo tau kan gue bukan orang berada?" Jawabnya datar.
Adelia menatap Angkasa dengan perasaan bersalah." Maaf. Biar gue yang bayar deh."
Angkasa berdecak." Gue udah biasa naik bus,lo nggak usah khawatir."
Tiba-tiba Arsen muncul dari balik gerbang." Siapa dek? Suruh masuk aja." Kemudian mendekat perlahan. Ekspresi nya berubah ketika melihat wajah Angkasa.
"Lah? Lo ngapain masih disini? Bukannya tadi udah pulang?" Heran Arsen.
Kening Angkasa berkerut. Dalam hati ia bertanya: mengapa Cowok selingkuhan Adelia masih ada disini?
"Dia siapa sih? Kok malem-malem masih ada di rumah lo?"
Arsen melotot. Bisa-bisa nya Cowok di depannya ini menampakan raut wajah songong! Untung Arsen ganteng,jadi gak mudah marah.
Apa hubungannya coba?
"Gue Kakaknya Adelia?! Ape lo hah?! Jangan semena-mena sama gue. Gak gua restuin baru tau rasa."
Angkasa hanya menanggapinya dengan wajah datarnya. Oh jadi Kakak nya. Bantinnya.
"Kakak apaan ish,terserah Angkasa dong mau apa? Lagian Kakak ngapain sih disini? Ganggu tau nggak?" Kesalnya.
"Oh jadi gitu,Mentang-mentang sekarang udah ada pacar Kakak sendiri di lupain? Oke,awas aja kalo minta di beliin coklat." Tukasnya panjang lebar.
"Kakak! Udah deh,sana masuk!" Perintahnya pada sang Kakak.
"Bentar Dek,Kakak harus tau asal-usul Cowok yang jadi pacar Adek Kakak." Kemudian Arsen menatap Angkasa penuh intrograsi. Sementara Angkasa hanya menatapnya datar.
"Tinggal dimana? Satu sekolahan? Satu kelas? Punya Adek,Kakak? Berapa bersaudara? Kerjaan Ayah? Prestasi di sekolah?" Tanya Arsen bertubi-tubi. Adelia melotot mendengar apa yang dikatakan Kakak nya.
"Kak! Angkasa cuman pacar!? Belum jadi suami! Kok tanya nya gitu!" Kesal nya menghujani Kakaknya dengan tatapan tajam.
"Ya terus? Apa salahnya Kakak tanya? Toh,Kakak tanya kayak gitu juga demi kebaikan kamu. Sebagai Kakak yang baik Kakak harus tau gimana latar belakang Cowok yang jadi pilihan Adik Kakak. Salah?"
"Ya jelas lah salah. Omongan Kakak seolah-olah sedang intervew calon suami tau nggak?!" Gadis itu menatap Angkasa terseyum canggung." Nggak usah di dengerin omongan Kak Arsen ya? Lagi ngelindur dia." Angkasa hanya menatapnya bingung.
"Diem dek. Kalo dia gentle seharusnya dia bisa jawab."
"Angkasa,mending lo pul-"
"Perumahan Mawar Cempaka,satu sekolah,beda kelas,anak tunggal,anak kurang berada,juara olimpiade kimia,fisika,juara satu futsal tingkat provinsi."
"Uhuk! Uhuk!" Adelia terbatuk air liurnya sendiri. Terkagum akan prestasi Kekasihnya.
Sehebat itukah Angkasa? Adelia benar-benar tidak menyangka memiliki seorang kekasih berotak jenius. Dibandingkan dengan Adelia? Liat rumus saja sudah merasa mual. Olahraga? Adelia tidak begitu aktif dengan bidang non-akademik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Mode private! Setelah kelulusan SMP Adelia bertekad untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Gadis cantik itu akan merubah gaya berpakaiannya,dari yang seperti nerd menjadi lebih mengikuti tren. Dulu,gadis itu kerap...