SOULMATE.

26 3 0
                                    

Typo bertebaran!

Happy Reading!

Hari Adelia memutuskan lari pagi bersama kakaknya,Arsen. Kegiatan itu dilakukan gadis itu semata-mata untuk menjernihkan pikirannya yang sedang kacau dan juga untuk memulihkan hatinya yang sedang kurang baik dengan melihat cogan. Dari pada galau-galau di rumah mending refreshing sekaligus cuci mata,lumayankan bisa liat Cowok ganteng lagi olahraga plus keringetan. Haduuuuuuh.

"Kak,beliin Adelia minum dong." Pinta nya.

Arsen yang tengah mengusap keringat nya pun menoleh." Mana uang nya?" Arsen menodong kan tangannya.

"Pake uang Kakak lah,Delia nggak bawa duit." Balas nya enteng.

"Lah? Kakak juga nggak bawa uang dek,tadi lupa."

"Yaaaah,terus minumnya gimana? Delia aussss Kak!" Adelia lesu.

Arsen mengangkat bahunya." Yaudah,mau gimana lagi? Minumnya entar kalo udah di rumah." Adelia melotot.

"Ya kali! Tenggorokan Delia udah kering nih,Kakak tega bangeeet." Kesalnya.

"Ya terus Kakak harus gimana?"

"Kakak usaha dong,ngutang kek atau apa kek."

Kini giliran Arsen yang melotot." Kamu nyuruh Kakak ngutang? Ya kali Cowok ganteng kayak gini di suruh ngutang,bisa turun derajat Kakak sebagai cogan."

"Percuma ganteng kalo nggak punya duit." Setelah berkata seperti itu Adelia pergi meninggalkan Kakaknya yang tengah kesal terhadapnya.

Cewek itu cemberut,memang sih di sini banyak cogan tapi nggak kalah banyak orang pacaran - nya! Langkah nya di selingan dengan tendangan pada batu-batu kerikil yang menghalangi langkahnya.

Pacaran ya? Jadi kangen Angkasa.

"Angkasa lagi apa ya?" Gumamnya.

"Nggak,nggak boleh mikirin dia lagi. Angkasa udah bohongin lo Del,dia jahat."

Dari kemarin belum ada tanda-tanda Cowok itu menghubunginya untuk sekedar meminta maaf,atau mungkin Angkasa sama sekali tidak peduli jika Adelia kecewa? Adelia tidak munafik,Cewek itu benar-benar berharap Angkasa meminta maaf layaknya seorang kekasih sungguhan.

"Lo terlalu berharap Del,Angkasa aja terpaksa deket sama lo. Wajar kalo dia cuek dan nggak peduli,karna memang-dia nggak pernah ada rasa." Sedihnya pada diri sendiri,kemarin malam bahkan dirinya sampai menangis tersedu-sedu di dalam kamar.

Kenyataannya memang cuman Adelia yang mencintai Angkasa.

Cinta ya? Mungkin sudah.

"Payah lo Del,Sekalinya jatuh cinta malah bertepuk sebelah tangan."

"Lo yang salah." Kata seseorang dari belakang Adelia,Cewek itu menoleh mendapati Mahesa yang tengah mendorong sepeda.

Kening Adelia berkerut." Seharusnya lo suka gue,bukan Angkasa yang jelas-jelas nggak ada rasa sama lo."

Dalam hati Adelia berdecih,kebohongan apa lagi yang akan di lakukan?

"Saya udah tau Kak."

"Kalo lo udah tau perasaan gue,kenapa nggak lo terima aja waktu itu?" Mahesa kini sudah berada di samping Adelia.

Adelia berhenti berjalan." Bukan itu."

"Terus?"

"Kakak yang deketin saya cuman karena taruhan." Mahesa mematung." Jadi saya mohon,Kakak nggak usah lagi deketin saya,karena ini udah selesai. Toh rencana Kakak sama Angkasa udah kebongkar."

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang