SOULMATE.

23 3 0
                                    

Aries nya aku jdi pilot guys😘

Typo bertebaran!

Happy Reading.

Cklek

"Ya ampun Kak Mahesa!"

Betapa terkejutnya gadis itu saat melihat keadaan seorang Mahesa yang kini tengah bersandar di bawah nakas sembari merintih. Matanya terpejam. Dengan tergesa-gesa Adelia menghapiri Kakak kelasnya itu,menepuk kedua pipi Cowok itu pelan,berharap Cowok itu menyadari kehadirannya.

Bau anyir darah dan alkohol  menyeruak ke dalam indra penciuman gadis itu. Adelia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa,matanya mulai memanas sebelum berkaca-kaca. Baru kali ini gadis itu melihat betapa menyedihkannya seorang Mahesa. Tak ada tanda-tanda suara Mahesa. Hal itu membuat Adelia menjadi semakin takut.

"Kak. Kak Mahesa bangun. Ini saya Kak,Adelia." Penglihatannya sudah mulai mengaburkan, air mata di ujung pelupuk mata.

Sementara di luar,tepatnya di depan rumah mewah Mahesa. Angkasa berdiri mengawasi Adelia dari jauh. Gadis itu mengatakan bahwa dirinya tidak usah ikut masuk,takut terjadi apa-apa antara keduanya. Tapi sekarang justru di buat semakin khawatir. Pasalnya gadis itu sama sekali belum memberikan tanda-tanda bahwa gadis itu baik-baik saja. Adelia juga berkata,jika terjadi sesuatu gadis itu akan menghubungi nya. Namun sedari tadi gadis itu belum menghubunginya,mengirim pesan pun tidak.

Entahlah,Angkasa bingung dengan dirinya. Mengapa Angkasa tiba-tiba menjadi sedikit simpati pada gadis itu. Jika di lihat,dulu Angkasa bahkan membeci gadis itu. Gadis yang telah mengusik kehidupan tenangnya. Gadis yang dengan beraninya meminta berteman dengan dirinya,padahal sudah jelas Angkasa sam sekali tidak menginginkannya.

Cowok itu memandang langit cerah pagi siang ini. Melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. Sudah lama Angkasa menunggu Adelia. Cowok itu berdecak. Mengapa ada secerca rasa khawatir? Angkasa menggeleng cepat. Cowok itu kembali menatap layar ponselnya,berharap gadis itu mengirimkan pesan. Namun nihil,tak ada apapun di room chat .

Tiba-tiba suara tlakson mobil menyentak Cowok itu. Angkasa mendongak dan mendapati mobil hidam berhenti tepat di depan gerbang rumah Mahesa. Perlahan kaca mobil terbuka,menampakan yang pemilik mobil. Ternyata itu Aries dan di sebelah kursi kemudi Angkasa yakin itu Dion.

Yah,Angkasa sekedar tau dua sahabat Mahesa.

"Ngapain lo disini? Nguntit?" Sarkas Aries.

Angkasa menegakkan diri,menautkan ponselnya kedalam saku." Bukan urusan lo."

Aries menatap penampilan Cowok itu dari bawah sampai atas. Cowok itu mengerutkan kening. Entah Aries merasa ada yang mengganjal disini. Cowok itu terlihat memakai pakaian yang mungkin bisa di bilang bermerk. Sementara Mahesa bilang,Adik Kelasnya itu hanyalah Cowok miskin yang tak punya apa-apa,berangkat pun menggunakan bus.

Aries kembali menatap Angkasa datar." Jelas ini urusan gue. Rumah ini punya temen gue."

"Siapa Ries?" Dion memajukan tubuhnya melirik ke luar jendela. Cowok itu melebarkan mata. Sedang apa Adik kelas songong itu ada di rumah Mahesa?

"Adik kelas blagu! Ngapain lo disini? Satpam baru lo?"

Angkasa masih diam. Cowok itu sama sekali tidak bergeming. Aries yang melihat itu mengerutkan kening. Terlalu banyak teka-teki. Dering ponsel Angkasa membuat Aries menatap Angkasa,kerutan di kening sudah mulai menghilang di gantikan denga tatapan datarnya. Angkasa mengeluarkan ponselnya dari saku. Melihat nama Adelia tertera di layar ponselnya,cepat-cepat Cowok itu menyetuh ikon hijau lalu menempelkan nya di telinga.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang