Happy Reading😙
Sudah terhitung tiga belas kali Adelia menghela nafasnya. Hari demi hari ia jalani dengan adanya gangguan tak menyenangkan dari Kakak kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Mahesa. Beruntung hanya tinggal beberapa hari lagi gadis itu menjalankan tugasnya.
Bahkan sekarang beredarnya isu kedekatan dirinya dan pangeran sekolah sudah menjadi trending topic number one. Adelia tidak masalah akan hal itu,namun yang gadis itu tidak sukai adalah tatapan - tatapan sinis dari penggemar seorang Mahesa. Tak hanya itu,para fans alay Mahesa juga tak jarang mencaci dan memaki Adelia. Seperti sekarang ini.
"Makin hari,makin songong aja tuh Cewek."
"Di kasih pelet apa sih Kak Mahesa Sampe-sampe mau sama dia."
"Cantikan juga gue."
"Gak salah lagi nih. Anak nya aja kayak gitu apa lagi orang tua nya."
Adelia menghentikan langkahnya. Merasa tak suka orang tua nya di bawa - bawa. Akhirnya gadis itu membalikkan badan. Terlihat dua orang Siswi sedang berdiri menyandar di pembatas koridor lantai dua. Kedua Siswi itu menatap Adelia sinis. Saat berniat untuk membuka mulutnya seseorang terlebih dahulu berucap.
"Sekolah kalian ngapain aja sih? Mulutnya kok kayak orang nggak pernah sekolah."
Adelia berbalik dan mendapati Mahesa sedang berjalan santai dengan kedua tangan di masuk-kan ke dalam saku celana. Kedua Siswi itu terperangah. Tak menyangka mereka akan di kejutkan oleh seorang Mahesa.
"Muka nya bisa aja dong. Gue tau gue ganteng." Adelia melengos sementara Mahesa terkekeh.
Mahesa kembali menatap kedua Siswi uang sekarang diam tak bersuara. Cowok tampan itu menyisir rambut hitam nya kebelakang. Siswi - siswi yang melihatnya di buat gugup kecuali Adelia.
"Gue nggak ada apa-apa sama ni bocah,jadi stop ngomong yang Enggak - enggak. Lagi pula,kalau pun gue pacaran sama ni bocah kenapa? Kalian mau bully kayak cerita-cerita wattpad gitu? Drama banget." Ucapnya panjang lebar.
Cowok macem Kak Mahesa suka baca wattpad? Batin Adelia.
"Kenapa diem? Pergi sono!" Mahesa meyapukan pandangannya keseliling koridor. Mahesa berdecak. Gini ni,nasib nya orang ganteng,apapun pasti jadi pusat perhatian.
"Lo pada juga ngapain nonton? Lo kira pertandingan bola? Hush! Hush sana pergi!" Mahesa mengibas-ngibaskan tangan-nya mengusir.
Adelia masih mematung. Apa-apaan ini? Mahesa membelanya? Dengan cepat Adelia menggeleng. Mahesa yang melihat Adelia mematung pun bersuara.
"Kebelet? Diem - diem bae."
Adelia memutar bola mata malas. "Iya Kebelet pengen bunuh Kakak." Adelia saja kaget dengan apa yang ia ucapkan. Gadis itu mengucapkan secara tidak sadar. Mampus lo Del,siap-siap sing bakal ngamuk.
"Serius? Nggak kebelet kawin aja? Abang janji deh bakalan tanggung jawab." Goda nya.
Adelia bergidik ngeri lalu dengan cepat meninggalkan tempat itu.
"WOI MAKSIH NYA MANA NIH?" Teriak Mahesa.
"IYA SAMA-SAMA." Jawabnya sendiri.
Mahesa terkekeh sendiri.
●°SOULMATE°●
Brak.
"Woi diem - diem bae!"
Adelia terkejut bukan main. Bahkan ia sampai memegang dada nya sendiri. Orang yang mengagetkan malah tertawa kencang.
"HAHA KOMUK LO! Ya ampun,ngakak gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Mode private! Setelah kelulusan SMP Adelia bertekad untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Gadis cantik itu akan merubah gaya berpakaiannya,dari yang seperti nerd menjadi lebih mengikuti tren. Dulu,gadis itu kerap...