Happy Reading😙
Hari ini adalah jadwal pelajaran olahraga di kelas 10 IPA 3 yang bertepatan dengan jam olahraga kelas 11 IPS 5. Sedangkan Adelia terlihat duduk santai di bawah pohon beringin. Hari ini Adelia benar-benar malas mengikuti pelajaran olahraga,biasa-nya gadis itu selalu bersemangat untuk berolah raga. Namun lain hal nya hari ini,dikarenakan materi hari ini adalah lari jauh,dan Adelia tidak suka itu.
Mata-nya memandang langit yang sangat terang,refleks Adelia mengangkat tangan-nya. Silau pikir nya. Beruntung tadi guru olahraga-nya mengatakan bahwa ia tidak bisa mengajar karena ada urusan mendadak jadi Adelia tidak harus capek-capek lari di tengah teriknya sinar matahari.
Adelia kembali menyeruput minuman-nya sembari memainkan ponsel,sekali-sekali melirik Anak-anak kelas sebelas yang tengah bermain volly. Adelia sengaja duduk di lapangan bola volly karena,kalau Adelia duduk di lapangan basket pasti teman-teman-nya akan mengajak-nya ikut bermain dan Adelia tidak suka itu.
Dari kejauhan seseorang tengah menatap-nya sembari tersenyum. Bukan,bukan tersenyum manis namun terlihat senyum yang mengerikan. Seseorang menepuk bahunya pelan.
"Lo kenapa? Liatin tuh Cewek gitu amat,demen ya lo?"
"Lo tau nama dia?" Tanya Mahesa.
Orang itu Mahesa.
"Nggak tau sih,cuman kayak-nya anak Eskul PMR deh,soalnya gue pernah di obatin sama dia. Jadi lo beneran suka?" Tanya Dion.
"Kita liat aja nanti." Ucapnya sambil tersenyum penuh misteri. Dion yang melihat itu pun menaikan alis nya.
"Gila!,jadi lo beneran suka? Kok selera lo jadi turun drastis banget sih." Ucap Dion.
Bukan-nya apa-apa,biasa nya Mahesa hanya tergoda dengan gadis-gadis dewasa dan seksi, minimal ya model lah tapi sekarang? Dion benar-benar tak habis pikir.
"Kalo lo cuman mau main-main mending cari Cewek lain aja deh,soal-nya dia keliatan banget masih polos kasian." Tumben banget Dion batin Mahesa.
Mahesa tertawa kecil." Bukan-nya yang polos lebih nikmat?" Dion terkejut,refleks menggeplak kepala Mahesa yang kurang sehat.
"Jangan lo rusak Cewek polos bego!"
Mahesa mengaduh." Halah sok suci lo! Sodorin nikita mirzani aja langsung mau!"
"Yaiyalah mau,emang Elo seleranya Mbak Ita yang badan-nya segede gunung gajah!"Mahesa melotot.
"Gue rasa lo lagi ngomongin diri lo sendiri yang kalo mau ngutang gorengan sayang-sayangan dulu!" Ledek Mahesa.
"Kalo lo mau bayarin gue juga ogah!itu juga kepepet karna gue nggak di kasih uang jajan sama emak gue bangsul!" Ucap Dion mulai emosi.
Sementara Mahesa dengan santainya menjawab."Ya itu karna gue mau bantu lo PDKT sama Mbak Ita."
"Bangsat lo mau-"Omongan Dion terhenti ketika Aries dengan santai-nya berjalan mendekat lalu berkata." Udah-udah kalo mau saingan dapetin Mbak Ita yang ver dong."
Mahesa dan Dion sama-sama melotot. Lalu dengan sigap Mahesa memiting kepala Aries membuat Aries melotot kan matanya,sedang kan Dion sibuk meraba saku milik Aries mencari-cari Uang.
"Peras semua harta dia Yon,buat dia miskin!" Ucap Mahesa.
"Siap pak bos." Ucap dion dengan tangan melakukan hormat,lalu kembali meraba saku Aries sembari mengelitikan tangan-nya.
"Woi bangsat!" Umpat Aries di sela-sela tawanya.
Perbuatan mereka tak luput dari sorotan publik,banyak yang menyaksikan mereka lalu tertawa,ada juga yang mem-video.
●°SOULMATE°●"Sial, jaringan Wi-Fi nya jelek banget sh,padahal baru aja mau stremingan bias!" Gerutu Adelia.
Tak biasa nya jaringan Wi-Fi di SMA Galaksi lemot biasa selalu lancar. Memang SMA Galaksi adalah sekolah paling bergensi bagi kalangan orang-orang kaya,berbagai fasilitas telah disediakan di sekolah ini. Memiliki banyak lapangan,Misal-nya Basket,indoor dan autdoor ,Futsal indoor bulu tangkis,volly, lapangan upacara dan satu lagi lapangan untuk kegiatan Pramuka. Dan SMA Galaksi juga memliki kolam renang untuk para peminat Eskul renang. Hal itu juga membuat SMA Galaksi banyak mendapat penghargaan.
Merasa belum puas dengan Wi-Fi gratis Adelia mencoba mencari jaringan kesana-kemari. Kaki-nya terangkat untuk menaiki kursi yang berada di depan pohon beringin. Saat sudah berada diatas tiba-tiba jaringan Wi-Fi nya mendadak lancar,membuat Adelia refleks berjingkrak-an. Namun,kaki kanan-nya melangkah mundur dan membuat Adelia kehilangan kesimbangan-nya. Adelia menutupa mata-nya. Alhasil Adelia hampir saja jatuh mencium tanah jika tak ada yang menangkap tubuh mungil Adelia'loh,kok nggak sakit?' Batin-nya.
Perlahan Adelia membuka matanya,mengerjap-ngerjap beberapa kali'ini udah di surga apa gimana? Kok ada Malaikatnya' Adelia membatin.
Pandangan mereka terkunci beberapa saat. Dengan bodohnya Adelia berucap."Malaikat ya?" Katanya polos.
Namun Adelia kembali membatin'Malaikatnya kok mirip Kak Mahesa ya?' Adelia melotot segera ia mengankat tubuhnya refleks berkata."Astaghfirullah,pencabut nyawa!" Gadis itu memejamkan matanya sembari menutup telinga. Sementara Mahesa mengerutkan kening-nya heran.
"Lo nggak papa?"tanya Mahesa. Ya,siapa tau dia gila.
Adelia membuka satu matanya menatap Mahesa yang tengan menatapnya heran,perlahan ia membuka kedua mata-nya. Tangan nya ter ulur menyentuh pipi Mahesa kemudian beralih pada hidung-nya. Adelia menghela nafas lega,ternyata buka malaikat,Adelia pikir Mahesa Adalah malaikat pencabut nyawa. Karna wajah Mahesa lebih mumpuni untuk menjadi Malaikat pencabut nyawa dari pada penghuni syurga. Ya kalau itu Shawn mungkin Adelia akan menyerahkan diri,lah ini? Mahesa yang terkenal dengan wajah angkernya,bisa di mutilasi nanti.
"Lo kenapa sih?Aneh." Ucap Mahesa.
"Saya kira Kakak malaikat pencabut nyawa,soalnya Kakak ganteng sih jadi saya kira tadi Kakak malaikat." Ucap-nya terlewat jujur. Mahesa melotot,apa tadi? Malaikat pencabut nyawa? Orang ganteng kok dikatain pencabut nyawa batin nya kesal.
"Kenapa pencabut nyawa?"
"Ya,karna muka Kakak angker,nyeremin." Ups. Adelia menutup mulunya dengan ekspresi terkejut.
"Apa lo bilang?" Tanya Mahesa dengan nada tegas.
Adelia gugup. Ia bingung harus menjawab apa'lagian lo kenapa pake keceplosan segala sih' Adelia merutuki kebodohannya yang main asal ceplas-ceplos kalo ngomong ."Kakak ganteng-nya nggak ketulung." Bodo amat lah mau percaya apa nggak.
"Nggak tadi gue nggak denger lo bilang itu!"
Adelia mengubah posisi tubunya menjadi menghadap Mahesa tangan-nya terlipat di dada."Kakak kali yang budek." Ucap Adelia santai.
"Kok lo nyolot sih Cil." Ucap Mahesa menahan kesal, siapa juga yang gak emosi dibilang budek? Sama anak kecil lagi.
"Siapa tuh cil?" Ucapa Adelia sembari menaikan dagu.
"Lo!Bocil,Bocah kecil."
Adelia membulatkan mata,Adelia paling sensitif jika dibilang kecil,kecil otomatis pendek,dan Adelia tidak suka itu.
"Dih dasar tiang listik berjalan!udahlah buang-buang waktu adu bacot sama Kakak,ngak mutu,bye." Ucapnya meninggalkan Mahesa yang tengah melongo melihatnya.
Mahesa mendengus sebal,'siapa juga yang mau lama-lama sama dia?adi kelas songong!'Batin-nya.
Saat hendak melangkah mata tak sengaja melihat ponsel yang tergeletak di bawah kaki Mahesa,ia membungkuk-kan badan lalu.mengambil benda pipih itu. Perlahan ia membuka lock screen ponsel itu dengan sekali usap, terlihat jelas foto seorang gadis yang tengah tersenyum ke kamera dengan bergaya v sign. Melihat itu Mahesa tersenyum miring,semakin mudah pikirnya.
May_Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Подростковая литература[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Mode private! Setelah kelulusan SMP Adelia bertekad untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Gadis cantik itu akan merubah gaya berpakaiannya,dari yang seperti nerd menjadi lebih mengikuti tren. Dulu,gadis itu kerap...