Happy Reading😙
Angkasa menatap rak yang terdapat banyak macam bungkus snaks sembari mencari-cari apa yang ia inginkan. Sepulang sekolah ia mendapat pesan dari Bunda yang bertuliskan bahwa ia harus membeli beberapa bahan makan yang hampir habis. Sebagai anak yang baik akhirnya Angkasa memutuskan untuk mampir ke minimarket terlebih dahulu. Akhirnya Angkasa memilih beberapa snaks untuk di cemilnya nanti malam.
Suara nada dering telfon menghentikan aktivitasnya. Kemudian Angkasa merogoh saku celana Abu-abunya dan medapati sebuah panggilan telfon dari Bunda nya. Tampa pikir lama Angkasa menyentuh ikon berwarna hijau lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Assalamualaikum,kenapa Bun?"
"Waalaikumussalam,kamu lagi dimana Sa?"
"Masih di minimarket,kenapa Bun?"
"Mm,itu tadi Bunda lupa suruh kamu buat beli telur sama margarine,kamu sekalian beliin yah?soalnya Bunda mau buat kue." Pinta Bunda Angkasa.
"Iya,ini Angkasa beliin." Ucapnya.
"Oke,makasih anak Bunda yang ganteng! Bunda tutup dulu ya telfon - nya? Assalamualaikum." Pamit Bundanya.
"Waalaikumussalam." Lalu sambungan terputus.
Disisi lain.
Mobil hitam milik Mahesa berhenti di sebuah perumahan elit di kawasan Jakarta. Bangunan mewah bertingkat tiga dengan cat mendominasi berwarna putih dan gold menambah kesan elegan tersendiri,tak lupa juga halaman depan yang begitu luas dengan air mancur di tengahnya,terpampang jelas di hadapan mata Adelia.
Pemandangan itu berhasil membuat Adelia melongo bodoh,sedangkan Mahesa hanya stay cool sembari berjalan menuju pintu utama ber-cat putih berpadu dengan warna gold yang berjarak bermeter-meter dari posisi berdiri Adelia. Suara panggilan Mahesa membuat Adelia seketika kembali pada kesadaran-nya,Adelia menggeleng pelan kemudian melangkah mendekat kepada Mahesa. Mahesa memasuki ruang utama rumahnya tak lupa diikuti Adelia.
Mahesa membalikkan badan,kini posisinya sudah berhadapan dengan Adelia." Lo tunggu di sini dulu,gue mau ganti baju." Katanya pada Adelia. Lalu di angguki oleh gadis itu.
Setelah kepergian Mahesa. Adelia menatap sekeliling rumah besar milik Mahesa,Eh ralat milik orang tua Mahesa. Rumah yang sangat mewah tapi terasa begitu sepi,Pikirnya. Tak lama kemudian muncul Wanita paruh baya dengan tergopoh-gopoh berjalan mendekat,Adelia yang melihat itu langsung tersenyum ramah.
"Ibu,ibu nya Mahesa ya?" Ujarnya membuat Wanita itu terkejut lalu tersenyum kembali.
"Duh Non,saya di sini cuman Asisten Rumah Tangga." Ucapan Wanita itu di sertai senyum maklum. Adelia yang mendengar itu pun langsung terkejut.
"Maaf Bu,saya tidak tau." Ucapnya bersungguh-sungguh.
"Ah tidak apa-apa. Bibi maklumkan,Non baru pertama kali kesini kan?" Tanya - nya. Adelia pun mengangguk sebagai jawaban.
"Bukan apa-apa,soalnya kalo Den Dion atau Den Aries langsung masuk atau keatas."Adelia tersenyum." Oh iya. Nama Bibi Jumanah,panggil saja Bi Juma atau Bi Jum juga nggak papa." Ucapnya lalu membungkuk-kan badan. Adelia pun ikut membungkuk-kan badan.
"Saya Adelia Bi,Adik Kelasnya Kak Mahesa."Adelia tersenyum lalu megulurkan tangan. Bi Juma yang melihat itu pun terkejut.
"Ah jangan Non,tangan Bibi kotor."
Kemudian Bi Juma mengusapkan telapak tangan-nya di sisi roknya.
Namun Adelia sudah menarik tangan Bi Juma dan menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Mode private! Setelah kelulusan SMP Adelia bertekad untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Gadis cantik itu akan merubah gaya berpakaiannya,dari yang seperti nerd menjadi lebih mengikuti tren. Dulu,gadis itu kerap...