SOULMATE.

30 2 0
                                    

Happy Reading!

Typo bertebaran! Please coment!

"Habis dari mana?" Tanya Vivi ibu Maureen yang sedang membaca majalah di ruang Tamu.

"Dari rumah Angkasa Ma." Vivi menutup majalahnya dan terfokus pada anaknya yang sedang duduk terbaring kelelahan.

"Masih temenan kamu?"

"Mama tau kan Angkasa gimana?" Memberikan sebuah kalimat yang tentunya sudah Vivi ketahui jawaban nya.

Vivi mengangguk." Trus kenapa kamu keliatan capek banget?"

"Masa aku di suruh bantu-bantu masak. Idih males banget,kalo bukan karna keluarganya aku gak mau." Kesal nya.

"Lagian kamu ada-ada aja,nyentuh dapur sendiri aja gak pernah. Apa lagi dapur orang lain." Kekehnya.

"Mau gimana lagi. Mau gak mau harus aku lakuin."

"Bilang aja kamu gak bisa masak. Gampang kan?

"Ya kali Ma,yang ada Angkasa malah tambah gak mau." Merasa kesal.

"Udah-udah jangan kesel mulu. Mama ada rencana."

"Gak mau ah males." Maureen melipat tangan nya di dada kemudian memejamkan mata.

"Ini menarik,biar kita makin cepet ke tujuan utama."

"Tujuan mana? Pertama?" Vivi mengangguk kemudian tersenyum.

"Bentar dulu,Raffi gak ada di rumah kan?" Tanya Maureen was-was.

"Enggak,tadi izin sama Mama mau belajar bareng sama temen." Maureen mengangkat jempolnya.

Vivi pun mulai berbisik membicarakan rencana nya. Maureen terseyum licik.

●°SOULMATE°●

Drrt. Drtt.

"Ish mana sih HP aku? Kamu liat gak? Kayak nya bunyi nya dari samping kamu,coba kamu cariin." Perintahnya pada Angkasa yang menurut.

Sesuai perintah Adelia,Angkasa pun mulai mencari. Ah ternyata benar ada di samping nya,tapi kenapa Angkasa gak denger ya? Mungkin terlalu fokus sama Adelia.  Kurang aqua nih pasti awokawok.

Dengan posisi duduk,Angkasa mulai cek siapa yang menelpon gadis itu. Angkasa geram begitu melihat nama yang terpampang di layar ponsel gadis nya,sangkin keselnya Angkasa meremas ponsel kuning itu kuat-kuat.

Ternyata Kakak kelasnya itu belum menyerah juga,Angkasa pun sudah menebak bahwa Mahesa tidak akan berhenti sebelum Adelia menjadi miliknya. Tapi Angkasa tidak akan membiarkan hal itu terjadi,karena Adelia hanya miliknya,sesempurna apapun orang itu akan Angkasa lawan.

"Bangsat,nih Cowok emang gak ada malu nya." Batin nya geram.

Adelia melihat Angkasa yang terus melirik ke arah samping pun mengerutkan kening heran. "Kenapa Sa? Udah ketemu?"

Angkasa menyodorkan ponsel yang masih menyala akibat panggilan Mahesa dengan kesal,Adelia sementara Adelia di buat semakin bingung dengan tingkah laku Angkasa. Setelah menerima ponselnya,baru lah Adelia tau alasan perubahan sikap Angkasa. Gadis itu terseyum miring.

"Oh jadi ceritanya dia cemburu,hihihi. Gue kerjain balik ah!" Batinnya senang.

"Halo Kak?" Nada gadis itu benar-benar lembut,hal itu semakin membuat Angkasa panas.

"Tumben nih mau angkat,kangen ya?"

"Hah? Kangen? Kakak bisa aja." Adelia memasang senyum geli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang