SOULMATE.

24 4 0
                                    

Happy Reading 😙

                        🌷 🌷 🌷

Angkasa membuka kota berwarna coklat. Terdapat beberapa figuran kecil dan barang-barang yang kini terlihat usang. Cowok itu menatap dalam sembari memikirkan sesuatu,mengambil figur kecil itu lalu megusapnya pelan. Angkasa menghela nafasnya kasar kemudian memejamkan mata.

"Gue bakal ngelakuin apa yang lo mau." Lirihnya menggenggam erat figuran itu.

Angkasa kembali meletakan figuran itu kedalam kotak. Saat hendak menutup kotak Angkasa mendapat kan sebuah buku kecil seperti notebook. Cowok itu mengambilnya dan membukanya. Disana hanya terdapat beberapa tulisan namun selalu terselip foto-foto kenangan yang berhasil membuat Angkasa terkekeh.

Gue tau lo anak baik. Tapi nggak selama kita harus nurut sma pak botak itu kan? Nggak usah takut bro sekali-kali bolos nggak bakal bikin bunda ngambil PS lo. Lo tau nggak pas lo ke gep guru? Komuk lo lucu bat njirrr.               

                      - Sahabat ganteng Angkasa

"Kapan gue bolos sama lo lagi Rev?"

Angkasa tersenyum kecut. Lalu menghela nafas kasar,kemudian  menegakkan punggungnya. Cowok itu menutup pelan catatan kecil yang kini berada di tangannya,memasukan kedalam kotak kemudian menutupnya. Menyimpan benda usang itu di dalam laci.

"Sa,sibuk nggak?" Angkasa menoleh terkejut.

"Astaghfirullah Bun. Ngagetin aja,untuk Angkasa nggak punya riwayat jantung. Kalo punya Bunda mau anak ganteng Bunda satu-satunya dead." Angkasa menggerakkan jarinya di leher. Sepeti ingin memotong.

Sang Bunda hanya terkekeh di ambang pintu. Melipat kedua tangan nya didada lalu bersender di dinding. Bunda melangkah mendekati anaknya kemudian mendudukkan diri kasur. Angkasa pun ikut berbaring.

"Hush! Kalo ngomong! Jangan kayak gitu ah. Nggak baik." Kata Sang Bunda.

"Ngapain Bunda kesini?" Tanya Angkasa.

"Kenapa nggak boleh?"

"Ya nggak lah." Bunda melotot. Melihat reaksi Sang Bunda Angkasa langsung tersadar dari ucapan nya." Maksud nya nggak salah lagi Bun. Boleh kok."

"Anterin Bunda yuk?" Angkasa mengerutkan kening.

"Nggak ah. Angkasa mau tidur." Ucapnya.

"Pokoknya harus mau! Kalau nggak  uang jajan potong nih."

Bodo amat. Uang gua banyak. Dalam hati ia membatin.

"Kenapa nggak minta anterin Ayah aja sih Bun. Punya suami kok nggak di manfaatin."

"Nah itu masalahnya. Ayah kamu lagi tidur."

Angkasa membalikan badan menatap Sang Bunda." Bangunin nya pake cinta dong. Jangan kayak mau ngajak berantem."

"Pake cinta gimana maksud kamu?"

"Yaaa,peluk kek,cium kek,atau nggak bilang' sayang anterin aku yuk' gitu Bun."

"Heh kalo ngomong suka aneh-aneh. Udah ah cepet siap-siap. Keburu sore nih."

"Mau kemana sih Bun?"

"Mau beli baju."

Angkasa memutar bola mata malas." Baju Bunda kan banyak. Tinggal pilih aja. Ngapain repot-repot beli lagi. Nggak boleh boros Bun."

"Kamu ngajarin Bunda?" Angkasa dengan cepat menggeleng." Bunda tuh mau ada kondangan. Baju Bunda udah pada kekecilan. Masa ia mau di pake?"

"Makanya Bunda kalo makan jangan banyak-banyak,gendut kan jadinya."

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang