🎵26~ Melodie D'Amour🎵

40.4K 2.3K 224
                                    


||• Percaya atau nggak, hati gue cuma
buat lo •||




~ Melodie D'Amour ~

🎵🎵🎵

Entah kenapa rasanya Rania ingin menenggelamkan dirinya saja sekarang. Duduk berdua dengan Hito di bangku taman belakang sekolah membuat nyali nya menciut. Sejak sepuluh menit tadi tidak ada yang berniat membuka suara. Rania benar-benar gugup sekarang.

Hito menoleh ke samping ke arah Rania yang setia menundukkan kepalanya, kedua tangan gadis itu bertaut dan meremas satu sama lain tanda kalau dia sedang gugup.

"Rania"

"Hito"

Keduanya menoleh, kenapa panggilan mereka harus di waktu yang sama membuat Rania bertambah gugup.

"Ladies first" ujar Hito.

Rania hanya mengangguk, ia menarik nafas sebelum bebicara. "Maaf" ujarnya pelan

Hito tampak menampilkan senyum tipisnya. Jujur saat tak sengaja mendengar Melati, Regan, dan Aldo yang mengatakan kalau Rania sudah pacaran dengan El membuat dirinya terkejut dan kecewa. Rania, sosok gadis yang ia sukai sejak pertama kali bertemu yang kata orang-orang adalah gadis terbodoh karena terus mengejar sosok El yang tidak pernah melirik ke arahnya. Tapi bagaimanapun juga Hito tetap merasa senang karena pada akhirnya gadis itu mendapatkan apa yang ia mau sejak lama.

"Kenapa minta maaf? Lo nggak salah"

Rania  tersenyum kecut, ia sangat tahu apa yang dirasakan oleh Hito. Karena dulu ia pun sudah merasakannya saat El berpacaran dengan Salsa.

"Gue..gue nggak hargai perasaan lo" ujar Rania

Hito menggeleng. Tangannya terangkat menghapus air mata gadis itu yang entah sejak kapan sudah membasahi pipinya.

"Nggak papa, sekarang lo sudah pacaran sama El. Seharusnya lo senang, bukan malah nangis" Hito mencoba menghibur Rania. Laki-laki itu berusaha tersenyum, menahan rasa sesak yang mulai menguasai dadanya.

"Gue..gue merasa bersalah..hiks"

"Jangan nangis gara-gara hal sepele, kasihan mata lo. Gue baik-baik aja"
Laki-laki itu mengelus punggung Rania lembut berharap gadis itu berhenti menangis. Tapi tindakannya justru membuat Rania semakin terisak.

"Maaf..hiks.." gumam Rania pelan.

"Berhenti minta maaf, ini bukan salah lo. Mulai sekarang jangan pikirkan apapun tentang gue karena pelan-pelan gue akan lupain lo"

Rania menatap Hito sendu, laki-laki di depannya ini memang baik. Bagaimana mungkin Rania tidak memikirkan nya, di saat Rania sedih Hito selalu menemani, di saat Rania merasa bahagia percayalah di balik kebahagiaan itu ada Hito di sana.

"Ki..kita masih bisa temenan kan?" tanya Rania.

Hito mengangguk beberapa kali. "Ran, gue boleh peluk lo untuk yang terakhir?" tanya laki-laki itu.

Rania tidak bersuara, anggukan kepalanya mewakili. Hito tersenyum kemudian mendekap tubuh mungil Rania, menyandarkan kepala gadis itu di dada nya. Sangat nyaman, tubuh Rania sangat pas dalam dekapannya. Bagaimana mungkin Hito bisa melupakan Rania jika sekarang saja jantungnya kembali bereaksi berlebihan? Tapi bagaimanapun juga ia harus ingat kalau Rania tidak memilihnya.

"Ran, suatu saat kalau El buat lo nangis dan terluka gue akan maju, suka nggak suka gue akan rebut lo dari dia" ujar Hito setelah melepaskan pelukannya, untuk terakhir kali laki-laki itu menghapus jejak air mata Rania. Menatap gadis itu dengan lembut seraya tersenyum hangat.

MELODIE D'AMOUR [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang