||• Aku berharap semuanya hanya mimpi buruk•||
~Rania
•
•
•
•
~ Melodie D'Amour ~🎵🎵🎵
Pagi ini tidak secerah biasanya, matahari yang biasanya memaparkan cahaya kini mulai tertutupi awan hitam.
Rania menghela nafas, menimbang-nimbang apakah ia akan masuk ke sekolah atau tidak. Bukannya Rania malas, hanya saja semalam Melati mengirim pesan yang berisi bahwa ia tidak akan masuk sekolah karena ada acara.
Tidak hanya Melati, El juga tidak sekolah hari ini karena laki-laki itu akan mengikuti lomba olimpiade matematika tingkat nasional.Rania memperhatikan dirinya di depan cermin, ia sudah lengkap dengan seragam sekolahnya tinggal memakai sepatu. Gadis iti tampak gelisah, tidak seperti biasanya. Helaan nafas itu kembali keluar dari mulut Rania. Gadis itu bangkit dari duduknya, meraih tas kemudian berjalan keluar kamar.
"Berangkat naik apa non?" tanya mbak Mirna seraya menyerahkan segelas susu kepada Rania.
"Taxi mbak" jawab Rania lesu. Gadis itu meneguk susunya hingga tersisa setengah.
"Ran berangkat ya mbak"
Rania meraih tangan mbak Mirna kemudian menyaliminya. Gadis itu melenggang pergi meninggalkan rumahnya.
🎵🎵🎵
Rania tidak langsung masuk ke dalam area sekolahnya, gadis itu berdiri di depan gerbang yang terbuka lebar. Ia mulai ragu untuk menginjakkan kaki ke dalam. Para siswa-siswi yang berlalu lalang memasuki gerbang memperhatikannya membuat nyali Rania semakin menciut.
Rania menghela nafas pelan, gadis itu berbalik berniat meninggalkan sekolah. Bolos satu kali bukan jadi masalah pikirnya. Namun baru selangkah, gadis itu berhenti saat merasakan rangkulan di bahunya. Rania menoleh, mendapatkan Regan yang tengah menampilkan cengiran bodohnya.
"Mau bolos ya lo? Ngaku!"Rania mendelik, melepaskan rangkulan Regan dari bahunya. "Sok tau!"
"Dih ngegas, kalau nggak bolos ngapain coba? Ayo masuk, kasian orangtua lo sudah bayarin sekolah mahal" Regan menarik tangan Rania agar masuk ke dalam.
Laki-laki itu tak henti-hentinya bercerita membuat Rania kesal karena semua yang Regan ceritakan benar-benar konyol dan membosankan.Rania menghela nafas, gadis itu menghentikan langkahnya, menatap Regan tajam. "Diam atau kepala lo gue tebas"
Regan bergidik ngeri, laki-laki itu perlahan menyusut. "O..oke" ujarnya pelan seraya membawa tangannya ke arah bibir seolah ia sedang mengunci bibirnya.
Rania kembali melangkah diikuti oleh Regan di belakangnya, moodnya benar-benar hancur sekarang.
Baru beberapa langkah, gadis itu terpaksa berhenti saat merasakan air mengguyur tubuhnya. Rania terdiam, masih mencerna apa yang sedang terjadi padanya. Perlahan gadis itu mendongak, menemukan sosok kakak kelas yang berada di lantai tiga memegang ember dan menatapnya tak suka.
Brakk...
Ember itu dijatuh kan dengan sengaja, tapi tidak mengenai Rania karena Regan sudah lebih dulu menariknya.
"Pergi lo dari sekolah ini!"
"Lo nggak berguna, memalukan!"
"Murahan! Sampah kayak lo nggak layak disini"
"Pergi!"
"Pergi!"
"Pergi!"
Seruan tak suka bersamaan dengan lemparan telur dan tepung Rania dapatkan dari para siswi, mereka seperti sudah menyiapkan semuanya. Rania diam tak berkutik. Gadis itu menunduk dalam merasakan sekujur tubuhnya bergetar karena shock sekaligus takut. Semuanya seperti mimpi buruk yang sama sekali tak pernah terlintas di pikirannya. Gadis itu merasakan lututnya melemah, ia terjatuh, bersimbuh di halaman sekolah yang sudah dikerubungi oleh para siswa-siswi. Ia menjadi bahan olokan dan tontonan, tak sedikit yang memvideo, memaki, serta lemparan telur masih dilayangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/190365753-288-k314444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODIE D'AMOUR [✔️]
Fiksi RemajaSequel "my cool husband" Cerita berdiri sendiri, tidak berpengaruh jika membaca secara terpisah. Follow first🙏🙏 🎵🎵🎵 Kisah seorang gadis cantik bernama Rania Brigitta, si cerewet, keras kepala, dan pantang menyerah yang menyukai sosok laki-laki...