🎵34~ Melodie D'Amour🎵

36.4K 1.9K 86
                                    

🎵🎵🎵

Jika kalian ingin melihat Rania badmood, bahas saja tentang orangtuanya. Maka gadis itu akan terdiam sepanjang waktu, tidak ada niatan untuk melakukan apapun kecuali memikirkan akan pergi kemana ia jika nanti mama atau papanya tiba-tiba pulang.

Sama halnya dengan sekarang, mbak Mirna tidak sengaja membahas tentang Indy, sang mama. Mbak Mirna tidak bermaksud, ia hanya menyampaikan kalau si nyonya rumah akan pulang malam nanti dan berita tersebut sukses membuat Rania kehilangan selera makannya.

Rania menjauhkan piring yang berisi nasi goreng, gadis itu belum menyentuhnya sama sekali.
"Mbak bisa kan nggak bahas mama"

Mbak Mirna tampak menyesal, tapi mau bagaimana lagi ia diperintahkan oleh Indy untuk memberitahu Rania kalau dirinya akan pulang sekaligus bertanya oleh-oleh apa yang diinginkan putrinya.

"Maaf Ran, mbak nggak bermaksud tapi nyonya nyuruh mbak untuk kasi tau Ran"

"Ran nggak suka mama ataupun papa, terserah mereka mau pulang atau nggak Ran nggak peduli!"

Rania membanting sendok yang berada di depannya. Gadis itu melangkah keluar dari rumahnya secepat mungkin. Untuk saat ini ia butuh seseorang yang bisa mengembalikan moodnya.

Eldriano, iya hanya satu tujuan Rania saat ini yaitu berjalan dengan tatapan kosong ke rumah yang berdiri kokoh di depan rumahnya.

"Lho Ran, ayo masuk" ujar Nada ramah, wanita yang baru saja keluar dari rumahnya sedikit terkejut melihat Rania yang sudah berdiri di depan pintu.

"Maaf tante, pagi-pagi udah bertamu" ujar Rania tak enak. Walaupun sudah kenal lama dengan Nada dan keluarga tetap saja ia merasa canggung.

"Kamu ini, kayak sama siapa aja"

Rania hanya tersenyum saat Nada menyuruhnya duduk di sofa ruang keluarga.

"Sebenarnya tante mau ke mini market jadi nggak bisa temenin Ran, sebentar ya tante panggil El dulu"

Lagi-lagi Rania tersenyum sebagai tanggapan, terlalu malas untuk mengeluarkan suara di saat moodnya sedang buruk.

Rania menatap sekeliling, rumah tampak sepi. Ia tidak heran di saat hari minggu rumah tetangganya ini sepi, karena setiap minggu keluarga ini selalu memiliki acara, tapi untuk kali ini mungkin Nada tidak ikut dan El? Laki-laki itu selalu berada di rumah, sangat malas keluar jika di hari libur.

Rania menoleh ke arah tangga, di sana tampak El yang sedang berjalan menuruni anak tangga dengan setelan rumahan yang sialnya selalu tampak menarik membuat Rania ingin menghilang saja, ia tidak kuat melihat El yang setiap harinya selalu berhasil membuat jantungnya berulah.

"Belum mandi?" tanya El yang baru saja duduk di sebelah Rania.

Gadis itu menunjukkan cengirannya kemudian mengangguk.
"Ck, jadi cewek harus bersih" decak El. Baru kali ini ia mendapati gadis yang masa bodoh bernama Rania. Jika gadis lainnya selalu memperhatikan penampilan mereka apalagi di depan pasangan nya, maka berbeda dengan Rania yang selalu apa adanya. Tapi, justru hal itulah yang membuat seorang Eldriano tertarik. El tidak pernah mempermasalahkan penampilan, ia suka dengan Rania yang apa adanya. Si polos dan tidak tahu malu, itulah Rania pacar seorang laki-laki yang hampir sempurna.

"El, mama mau pergi dulu. Jagain Rania, ingat jangan diapa-apain" suara Nada menyadarkan keduanya.

Dengan malas laki-laki itu mengangguk membuat sang nyonya tertawa.

"Tante pergi dulu, baik-baik dirumah ya. Kalau El macam-macam, pisau di dapur tajam pakai itu aja"
Nada langsung keluar rumah secepat mungkin sebelum El membalas perkataannya.

MELODIE D'AMOUR [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang