🎵37~ Melodie D'Amour🎵

33.8K 1.7K 221
                                    


Tandai typo sayang-sayangkuh...

Happy Reading....

🎵🎵🎵

Sejak kejadian malam itu, dimana Rania benar-benar kesal dengan El dan memilih mengabaikan pesan laki-laki itu hingga saat ini mereka sudah seperti orang yang tidak saling kenal.
Semakin dekat dengan ujian kenaikan kelas membuat El benar-benar lupa akan statusnya yang sudah memiliki pacar.

Tak jarang para siswa siswi membicarakan tentang hubungan mereka, banyak yang beranggapan bahwa pasangan itu sudah putus terbukti dari El yang terlihat tidak peduli sama sekali dengan Rania.

Sementara Rania berusaha bersikap biasa saja, meyakinkan diri sendiri kalau semuanya akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Tapi, nyatanya tidak seperti yang ia harapkan.

Hari terus berlalu, waktu seolah menjauhkan mereka berdua membuat Rania benar-benar ingin menangis dan berteriak di depan wajah El. Semakin kesini El pun tampak semakin dekat dengan Salsa. Masih ingat kan?

Rania tahu kalau mereka hanya teman dekat, bahkan hubungan antara El dan Salsa dulu mengenai pacar pura-pura Rania juga sudah mengetahuinya. Tapi semakin diperhatikan, Salsa seperti menyimpan harapan pada El. Berharap laki-laki itu menyukainya, mungkin?
Entahlah Rania tidak tahu harus menanggapi seperti apa, lagipula El dan Salsa terlihat lebih serasi karena mereka berdua sama-sama memiliki otak cerdas dibandingkan Rania.

Rania mendengus beberapa kali, tak jauh darinya tampak El dan Salsa tengah belajar bersama. Mau marah pun percuma karena nyatanya El tampak nyaman-nyaman saja dengan Salsa, dan Rania tidak mau mengganggu acara belajar mereka yang sudah seperti acara pdkt.

"Yang, jadi kan temenin aku ke mall?" itu suara Melati tengah merengek manja kepada Regan. Pasangan itu kini sudah duduk di depannya menghalangi pandangan Rania yang sedang menatap lurus ke arah El.

"Yakin perginya sama aku? Nggak mau sama Rania aja, sekalian hibur dia?" balasan Regan membuat Rania tersenyum cerah. Gadis itu jadi bertanya-tanya dalam hati sebenarnya sahabat ia Regan atau Melati sih?

"Nggak ah biarin aja, dari dua minggu yang lalu juga sering aku ajakin ditolak mulu" Melati cemberut. Awalnya Rania ingin marah, tapi ia urungkan karena apa yang diucapkan Melati memang benar. Ia yang menolak untuk dihibur.

"Ran udah sih samperin aja El nya. Gue yang greget tau pengen ngelabrak langsung" sambung Melati. Kini gadis itu tidak lagi fokus pada Regan melainkan menatap penuh dendam ke arah El dan Salsa yang tampak serius belajar sesekali tertawa bersama.

Rania akan menunggu beberapa hari lagi, kalau El tetap pada posisinya tidak mau memberi kabar atau memulai pembicaraan dengannya terlebih dahulu maka tidak ada alasan untuk Rania mempertahankan hubungan mereka. Iya, Rania yakin dengan keputusannya.

Selain itu, Hito juga menjadi pertimbangan Rania. Laki-laki itu benar-benar mengisi hari-harinya, menghibur Rania, melemparkan kata-kata konyol agar gadis itu bisa tertawa. Hito itu kalau dipikir-pikir jauh di atas El, Rania saja yang terlalu bodoh karena dibutakan oleh cinta gilanya yang berujung manyikiti dirinya sendiri.

Melati menjentikkan jarinya di depan wajah Rania membuat gadis itu tersadar dan mengerjapkan matanya beberapa kali. "Putusin ajalah Ran, lagian dia juga kayaknya nggak serius sama lo"

Rania tersenyum singkat. "Nggak Mel, gue mau dia yang putusin gue" ujar Rania kalem

Melati menganga tak percaya, gadis itu rasanya ingin menjambak rambut panjang Rania saat ini juga. "Lo terlalu baik Ran, putusin aja sih. Sampai kapan lo mau kayak gini terus? Punya cowo tapi lebih perhatian ke cewek lain, lo yang sakit bego!"

MELODIE D'AMOUR [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang