🎵🎵🎵
Hari berganti begitu cepat, semuanya berubah seiring berjalannya waktu termasuk kepribadian seseorang. Entah bagaimana prosesnya Rania pun kurang tahu karena akhir-akhir ini El berubah lebih manis dan pengertian tapi tak jarang sikap dingin laki-laki itu muncul kala Rania berbuat sesuatu yang salah di mata El.
Mengenai hubungan Rania dan Hito, mereka berteman. Hanya teman, tidak ada rasa atau apapun yang bersifat merusak hubungan Rania dan El. Lagipula Hito tengah dekat dengan Salsa sekarang.
Mengenai Melati, gadis itu semakin lengket saja dengan Regan walaupun beberapa waktu lalu mereka sempat putus.
Sekarang, murid kelas XII tengah disibukan dengan berbagai kegiatan menjelang unbk termasuk Rania dan El. Tak jarang mereka belajar bersama, entah di sekolah ataupun rumah. Sejujurnya bukan mereka lebih tepatnya El saja karena Rania lebih memilih memperhatikan wajah tampan El ketimbang penjelasan laki-laki itu yang seperti angin lalu.
Regan berdecak, menyenggol keras lengan Rania "Kedip Ran, kedip"
Semua orang yang berada di taman belakang rumah El menoleh ke arah Rania. Melati, Salsa, Hito, Aldo termasuk El.
"Apa sih sirik aja jadi orang!" sewot Rania.
Melati meringis, gadis itu memberi kode pada Regan agar laki-laki itu diam karena melihat raut wajah El yang berubah.
"Kita belajarnya misah biar kalian bisa konsentrasi, Salsa ajak cewek-cewek ini ke dalam kalian belajar di sana. Gue sama cowok-cowok di sini" El mengeluarkan suara membuat semuanya terdiam dan siap melakukan apa yang El katakan kecuali Rania.
Gadis itu justru memilih menopang dagunya dengan kedua tangannya seraya memperhatikan El dengan senyuman khasnya. "Pacar gue ganteng banget sih, heran" ujarnya seraya menggelengkan kepalanya.
"Jijik Ran" ujar Melati dan Salsa berbarengan kemudian memilih menarik kedua tangan Rania, membawa gadis itu menjauh dari para laki-laki walaupun Rania berontak dan kukuh ingin belajar bersama El.
🎵🎵🎵
Satu jam berlalu, acara belajar bersama selesai. Para laki-laki yang belajar di luar memilih masuk ke dalam, selain acara belajar selesai di luar juga terlihat mendung yang menandakan hujan sebentar lagi akan turun.
El memimpin, laki-laki itu yang masuk pertama kali dengan membawa setumpuk buku diikuti oleh tiga laki-laki lainnya.
Hal pertama yang mereka lihat adalah kekacauan di ruang tamu ulah dari para gadis yang sekarang tengah tertawa lepas dengan botol kaca kosong yang berada di tengah-tengah mereka.
El menghela nafas, meletakkan tumpukan buku di meja terdekat kemudian menghampiri tiga gadis aneh menurutnya dan anehnya lagi ia berpacaran dengan salah satunya.
Bahkan Salsa yang memiliki otak sama seperti El pun lama kelamaan terjangkit virus gila yang ditularkan oleh Rania ataupun Melati karena akhir-akhir ini mereka semakin dekat.
"Udah selesai kan belajarnya? Sini gabung, kita lagi main ToD" ujar Rania antusias seraya menarik tangan El agar duduk di sampingnya.
Tiga laki-laki yang berada di belakang El menurut. Duduk di samping pacar atau gebetan masing-masing kecuali Aldo. Laki-laki itu tengah meringis karena ia sendiri tidak memiliki pasangan.
"Kalian sengaja ya ngajak belajar bareng, padahal niatnya mau mojokin gue" ujarnya dengan raut wajah kesal.
Salsa mengedikkan bahunya acuh. "Makanya cari cewek!"
"Udah-udah, kita mulai aja permainannya" ujar Melati seraya mengambil alih botol.
Baik Salsa ataupun Aldo, keduanya memilih diam dan mengikuti permainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODIE D'AMOUR [✔️]
Teen FictionSequel "my cool husband" Cerita berdiri sendiri, tidak berpengaruh jika membaca secara terpisah. Follow first🙏🙏 🎵🎵🎵 Kisah seorang gadis cantik bernama Rania Brigitta, si cerewet, keras kepala, dan pantang menyerah yang menyukai sosok laki-laki...