Assalamualaikum semua....
Alhamdulillah akhirnya bisa update last chapternya walaupun agak lama dan buat kalian nunggu. Hehe maafin.Dan terimakasih banyak untuk readers yang selalu dukung cerita ini dari awal sampai akhir. Makasih banyak pokoknya. Aku nggak nyangka cerita ini banyak peminatnya.
Jangan lupa mampir di cerita baruku😊😊
Udah segitu aja, jangan lupa vote sebelum membaca...
Happy reading...
🎵🎵🎵
Tiga tahun kemudian...
Menjadi istri sekaligus ibu bukanlah hal yang mudah bagi perempuan manja seperti Rania. Ada kalanya ia mengeluh dengan apa yang dijalankannya, tapi tak dapat ia pungkiri kalau ia bahagia menjalani semuanya bersama El dan putra kecil mereka. Dua laki-laki yang selama ini menjadi penyemangatnya.
"Hiks...papa..."
Suara tangisan khas balita terdengar cukup nyaring membuat kegiatan Rania memotong sayuran terhenti. Perempuan itu buru-buru berlari menuju kamar sang putra.
Pemandangan yang pertama kali Rania lihat adalah sosok kecil putranya yang duduk di atas ranjang tengah menangis dengan sebuah boneka pinguin dipelukannya.
"Hiks...papa"
Alvaro Bastian Aditama, nama putra kecil Rania dan El yang sebentar lagi menginjak usia tiga tahun.
Balita itu mengulurkan tangannya begitu menyadari kehadiran Rania. Rania yang mengerti dengan kode yang putranya tunjukkan langsung mendekat dan menggendong tubuh kecil Varo.
"Cup...cup... Jagoan nggak boleh nangis" ujar Rania seraya mengelus lembut punggung putranya.
"Hiks...papa" tangisan Varo semakin kencang. Salah satu yang membuat Rania kewalahan adalah saat Varo tiba-tiba dalam mode tidak ingin pisah dengan sang papa. Balita itu akan terus menangis kalau tidak melihat kehadiran sang papa.
"Papa kerja, hari ini Varo sama mama" ujar Rania lembut berharap balita itu mau mengerti.
"No! Papa nda boyeh keja, hiks.."
"Stt, nggak boleh gitu. Papa kerja kan buat Varo, kalau nggak kerja papa nggak bisa beliin Varo mainan"
Balita itu menatap Rania dengan mata bulatnya yang penuh air mata serta bibir yang melengkung ke bawah. Rania menahan diri untuk tidak menggigit Varo karena gemas. Kenapa sih putra Eldriano ini sangat menggemaskan.
"Mau papa"
"Nanti kita ke kantor papa kalau Varo berhenti nangis"
Varo lantas terdiam, balita itu berusaha menahan isakannya. "Pa..palo nda nanis, ayo ke papa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODIE D'AMOUR [✔️]
Roman pour AdolescentsSequel "my cool husband" Cerita berdiri sendiri, tidak berpengaruh jika membaca secara terpisah. Follow first🙏🙏 🎵🎵🎵 Kisah seorang gadis cantik bernama Rania Brigitta, si cerewet, keras kepala, dan pantang menyerah yang menyukai sosok laki-laki...